Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 melibatkan komite sekolah dalam pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan dana sekolah.

D. Perumusan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut; “sejauhmana pelaksanaan Pembiayaan pendidikan Di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta Selatan ” ; meliputi: kurangnya keterlibatan guru dan komite sekolah dalam penyusunan RAPBS, kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan sumber dana untuk memperlancar program sekolah, evaluasi pembiayaan pendidikan tidak melibatkan komite sekolah dalam pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan dana sekolah.

E. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain; a. Untuk pengembangan ilmu, terutama bagi penulis sendiri dalam mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan Pembiayaan Pendidikan di MA An- Najah b. Untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penelitian, baik penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan. c. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi kepala sekolah, guru, pemerintah dan instansi yang terkait dalam merencanakan Pembiayaan Pendidikan. d. Sebagai bahan acuan atau literature bagi peneliti lain yang berkepentingan dengan tema yang sama yaitu Pembiayaan Pendidikan. 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

1. HAKIKAT PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

a. Konsep pembiayaan pendidikan

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental instrumental input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya proses pendidikan di sekolah tidak akan berjalan. Biaya cost dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga. Dalam pengertian ini, misalnya iuran siswa adalah jelas merupakan biaya, tetapi sarana fisik buku sekolah dan guru juga adalah biaya. Bagaimana biaya itu direncanakan, diperoleh, dialokasikan dan dikelolamerupakan persoalan pembiayaan dan pendanaan pendidikan educational finance. 1 1 Supriadi, dedi, Prof, Dr, Satuan Biaya Pendidikan dasar dan menengah cet ke-2, Bandung; PT.Remaja Rosdakarya, 2004 hal; 3-4 7 Biaya merupakan suatu unsur yang menentukan dalam mekanisme penganggaran, penentuan biaya akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas kegiatan dalam suatu organisasi yang akan mencapai suatu tujuan tertentu. 2 Dari definisi diatas dapatlah dikemukakan pembiayaan pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengeluaran yang harus dikeluarkan seorang siswa sebelum mengikuti proses pendidikan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya proses pendidikan di sekolah tidak akan berjalan.

b. Ruang lingkup pembiayaan pendidikan

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Secara konseptual, besarnya biaya yang digunakan misalnya; untuk kegiatan akademik dan pembinaan kesiswaan dan kemampuan dalam penyediaan anggaran merupakan petunjuk kelayakan feasibility sebuah institusi persekolahan. Institusi pendidikan dan pelatihan harus mampu menggaransi bahwa setiap item kegiatan yang akan dilakukan didukung oleh kemampuan financial yang memadai. Menurut Danim, pembiayaan pendidikan mencakup 4 aspek antara lain: 1 Pembelajaan capital capital expenditures, adalah pengeluaran lembaga pendidikan untuk mendapatkan aset-aset yang dibutuhkan seperti: tanah, bangunan atau peralatan-peralatan berat yang bersifat mayor lainnya. 2 Pembelanjaan rutin current expenditures, adalah pengeluaran lembaga pendidikan yang berlangsung secara kontinu dan bersifat berulang-ulang untuk memperlancar operasi program akademik dan non akademik 2 Syaiful syagala, manajemen berbasis sekolah dan masyarakat, Jakarta; Nimas Multima, 2004. hal; 175 8 3 Pembelanjaan pendidikan educational expenditures merupakan bagian dari pembelanjaan pendidikan dan pembelanjaan umum dari lembaga pendidikan, yang terkait langsng dengan kepentingan pembelanjaan dan kesejahteraan siswa 4 Pembelanjaan pendidikan dan umum educational and general expenditures, merupakan pembelanjaan rutin lembaga pendidikan yang bersifat mendukung kegiatan pendidikan dan pembelajaran penelitian dan pengembangan, penelitian- penelitian terorganisasi serta pelayaan kepada masyarakat.

c. Klasifikasi pembiayaan pendidikan

Biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa sumber daya input baik berupa barang natural atau berupa uang yang ditujukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Klasifikasi biaya secara garis besar terbagi menjadi dua; 1 biaya uang money cost dan biaya kesempatan oppprtunity cost Biaya uang dari suatu kegiatan ekonomi adalah biaya pendidikan yang riil dikeluarkan oleh penyelenggaraan pendidikan seperti gaji tenaga kependidikan dan gaji tenaga non kependidikan. Biaya bahan dan peralatan serta biaya sering disebut gedung. Sedangkan biaya kesempatan yang sering disebut sebagai biaya alternative adalah biaya uang yang menghilang. Dalam kaitannya dengan dana pendidikan, Thomas 1985 mengungkapkan adanya klasifikasi dana dalam pendidikan antara lain sebagai berikut: a. Dana langsung dan dana tak langsung. Dana langsung adalah segala pengeluaran yang secara langsung menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangka dana tak lengsung adalah pengeluaran yang tidak secara langsung menunjang proses pendidikan tersebut terjadi di sekolah. Misalnya: biaya hidup siswa, biaya transportasi ke sekolah, biaya jajan, biaya kesehatan dan harga kesempatan.