Ruang lingkup pembiayaan pendidikan
11
Planning dapat dirumuskan oleh Piet Sahertian sebagai langkah persiapan yang diarahkan kepada tujuan dan bertitik kulminasi pada suatu keputusan yang
berfungsi sebagai landasan bagi langkah tindakan selanjutnya.
4
Dalam sebuah perencanaan pembiayaan pendidikan, perlu adanya penyusunan anggaran yang merupakan langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana
yang telah disusun. Pada dasarnya, penyusunan anggaran merupakan negosiasi atau kesepakatan antara puncak pimpinan yang dalam hal ini adalah kepala sekolah
dengan bawahan dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu penganggaran pada sekolah, perencanaan anggaran itu tertuang pada rencana anggaran pendapatan
belanja sekolah RAPBS. RAPBS mencerminkan kekuatan sekolah dalam membiayai penyelenggaraan
pendidikannya sekaligus menggambarkan rata-rata status sosial ekonomi keluarga para siswa. RAPBS terdiri atas rencana pendapatan dan pengeluaran atau belanja
sekolah. Dalam rencana pendapatan, terdapat komponen sumber dari pemerintah, siswa terutama dari iuran rutin sekolah, atau lazim disebut iuran BP3 dan
sumbangan masyarakat lainnya. Sementara itu untuk pengeluaran terdapat komponen gaji guru pegawai yang biasanya paling dominan dan non gaji pemeliharaan dan
pengadaan sarana penunjang. RAPBS juga ditentukan oleh sejumlah siswa sekolah yang jumlah siswanya
besar akan mendapatkan dana yang lebih besar pula dari iuran siswa yang dikelola oleh sekolah bersama BP3 atau komite sekolah.
Pada era
manajemen berbasis
sekolah MBS
sekarang badan
penyelenggaraan pendidikan BP3 dihapus dan fungsinya diwadahi dalam komite sekolah. Namun pada kenyataannya, RAPBS juga tidak dengan sendirinya
mencerminkan keseluruhan dana yang mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena dalam kenyataannya banyak dana lain yang dikelola oleh sekolah
4
Sehartian, A, Piet, Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya;Usaha Nasional, 1994, hal;254
12
tetapi tidak dicatat dalam RAPBS atau tidak langsung dikelola oleh sekolah namun dikeluarkan oleh keluarga siswa untuk membiayai kebutuhan sekolah.
Dalam dunia pendidikan sekolah sangat terpengaruhi oleh berbagai perubahan, baik dalam aspek politik, sosial budaya, ekonomi, tehnologi, industry,
maupun informasi. Pembaharuan dalam aspek-aspek tersebut menuntut para pengambil keputusan kebijakan pendidikan menyesuaikan diri dengan perubahan
tersebut. Dengan demikian, dalam penyusunan RAPBS penting untuk diperhatikan berbagai peluang pembiayaan pendidikan. Strategi pembiayaan pendidikan dalam
penyusunan RAPBS dimulai dengan mengkaji perubahan-perubahan peraturan perundang-undangan, tuntutan peningkatan mutu pendidikan yang mungkin
membuka peluang dalam hubungan ini pemberian kewenangan kepada kepala sekolah otonomi untuk mengelola keuangan sekolah yang menjadi tanggung
jawabnya menjadi sangat strategis. Dalam strategi RAPBS sangat dipengaruhi oleh misi dan factor lingkungan
pendidikan sekolah. Lingkungan pendidikan dapat digolongkan menjadi lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal sekolah mencakup tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, kelengkapan fasilitas, dan biaya yang tersedia di setiap sekolah. Sedangkan lingkungan eksternal sekolah mencakupp kondisi sosial
ekonomi dan aspirasi masyarakat. Keadaan sosial ekonomi orangtua, globalisasi informasi dan tehnologi dan industri yang berkkembang sangat cepat sehingga sangat
berpengaruh terhadap pendidikan. Analisis factor internal sekolah sangat diperlukan dalam menyusun RAPBS. Analisis keefektifan biaya cost effectiveness analysis
merupakan cara terbaik dalam menyusun RAPBS yang berorientasi terhadap skala prioritas dan mutu.
5
Kemudian proses pengembangan RAPBS pada umumnya menempuh langkah-langkah pendekatan dengan prosedur sebagai berikut;
5
Fattah, Nanang, Dr, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, cet-3,Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Hal; 56