8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelelahan Kerja
2.1.1 Pengertian Kelelahan Kerja
Kata lelah
fatique
menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat pada penurunan daya kerja dan berkurangnya
ketahanan tubuh untuk bekerja. Kelelahan merupakan suatu mekanisme tubuh Suma’mur, 2009. Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh
agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.
Kelelahan adalah ungkapan perasaan yang tidak enak secara umum, suatu perasaan yang kurang menyenangkan, perasaan resah dan capai yang menguras
seluruh minat dan tenaga Anoraga, 2009. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya
bermuara kepada hilangnya efesiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh Tarwaka, 2004.
Kelelahan adalah suatu perasaan yang kurang menyenangkan hingga berpengaruh pada menurunnya kekuatan bergerak dan akhirnya berpengaruh
kepada menurunnya prestasi yang dicapai oleh individu yang mengalami kelelahan Ryna Parlyna dan Arif Marsal, 2013.
Dari banyak defenisi kelelahan diatas, secara garis besar dapat dikatakan bahwa kelelahan kerja merupakan suatu pola yang timbul dari suatu keadaan,
yang secara umum terjadi pada setiap individu yang sudah tidak sanggup lagi melakukan aktivitasnya Sutalaksana, 2005.
2.1.2 Jenis Kelelahan Kerja
Kelelahan kerja dapat dibedakan berdasarkan: 1
Proses dalam otot yang terdiri dari : a
Kelelahan otot, adalah suatu penurunan kapasitas otot dalam bekerja akibat kontraksi yang berulang. Kontraksi otot yang berlangsung lama
mengakibatkan keadaan yang dikenal sebagai kelelahan otot. Otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya kekuatan, bertambahnya
waktu kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi serta otot menjadi gemetar.
b Kelelahan umum, adalah perasaan yang menyebar yang disertai adanya
penurunan kesiagaan dan kelambanan pada setiap aktivitas. Kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja
yang disebabkan oleh monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status kesehatan dan
keadaan gizi Tarwaka, 2004. 2
Penyebab Terjadinya Kelelahan yang terdiri dari: a
Kelelahan Fisiologis, adalah kelelahan yang timbul karena adanya perubahan-perubahan faal dalam tubuh. Dari segi fisiologis, tubuh
manusia dapat dianggap sebagai mesin yang mengkonsumsi bahan bakar dan memberikan
output
yang berupa tenaga yang berguna untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.
b Kelelahan psikologis, adalah kelelahan yang dapat dikatakan kelelahan
palsu yang timbul dalam perasaan pekerja. Kelelahan ini dapat dilihat
dari perubahan tingkah laku atau pendapat-pendapatnya yang sudah tidak konsisten lagi, serta labilnya jiwa dengan adanya perubahan pada
kondisi lingkungan atau kondisi tubuhnya. Beberapa sebab kelelahan ini diantaranya: kurangnya minat dalam pekerjaan, berbagai penyakit,
monotoni, keadaan lingkungan, adanya hukum atau nilai moral yang mengikat yang dirasakan tidak cocok baginya, serta sebab-sebab
fisikologis lain seperti tanggung jawab, kekhawatiran, dan konflik- konflik. Pengaruh-pengaruh ini seakan-akan terkumpul didalam tubuh
benak dan menimbulkan rasa lelah. 3
Waktu terjadinya kelelahan kerja yang tediri dari: a
Kelelahan akut, terutama disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh tubuh secara berlebihan.
b Kelelahan kronis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah
faktor yang berlangsung secara terus-menerus dan terakumulasi untuk jangka waktu yang panjang. Gejala-gejala yang tampak jelas akibat
lelah kronis ini dapat dicirikan seperti : 1.
Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi kurang toleran terhadap orang lain.
2. Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan.
3. Depresi yang berat, dan lain-lain Wignjosoebroto, 2000.
2.1.3 Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan