c 10 pertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik yaitu sakit di
kepala, kaku dibahu, nyeri di punggung, sesak nafas, haus, suara serak, merasa pening, spasme dikelopak mata,tremor pada anggota
badan, dan merasa kurang sehat. 5
Uji mental dengan
Bourdon Wiersman test
pada metode ini konsentrasi merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menguji ketelitian dan kecepatan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Bourdon Wiersman test
merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menguji kecepatan, ketelitian dan konsentrasi.
6 Alat Ukur perasaan kelelahan kerja KAUPK2.
Menurut Setyawati KAUPK2 Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja merupakan parameter untuk mengukur perasaan kelelahan kerja
sebagai gejala subjektif yang dialami pekerja dengan perasaan yang tidak menyenangkan. Keluhan-keluhan yang dialami pekerja sehari-hari
membuat mereka mengalami kelelahan kronis.Hotmatua, 2009 Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa kelelahan
biasanya terjadi pada akhir jam kerja yang disebabkan oleh karena beberapa faktor, seperti monotoni, kerja otot statis, alat dan sarana kerja yang tidak sesuai
dengan antropometri pemakainya, stasiun kerja yang tidak ergonomik, sikap paksa dan pengaturan waktu kerja-istirahat yang tidak tepat.
2.1.7 Cara Mengatasi Kelelahan
Kelelahan dapat dikurangi bahkan ditiadakan dengan pendekatan berbagai cara yang ditujukan kepada aneka hal yang bersifat umum dan pengolahan kondisi
pekerjaan dan lingkungan kerja ditempat kerja. Misalnya banyak hal dapat dicapai dengan menerapkan jam kerja dan waktu istirahat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, pengaturan cutiempat kerja. Misalnya banyak hal dapat dicapai dengan menerapkan jam kerja dan waktu istirahat sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
pengaturan cuti yang tepat, penyelanggaraan tempat istirahat yang memperhatikan kesegaran fisik dan keharmonisan mental psikologis, pemamfaatan masa libur dan
peluang untuk rekreasi, dan lain-lain. Penerapan ergonomi yang bertalian dengan perlengkapan dan peralatan kerja, cara kerja serta pengelolahan lingkungan kerja
yang memenuhi persyaratan fisiologis dan psikologis kerja merupakan upaya yang sangat membantu mencegah timbulnya kelelahan. Demikian pula sangat
besar peran dari pengorganisasian proses pr oduksi yang tepat. Suma’mur, 2009
Tarwaka 2004 menyebutkan bahwa agar dapat menangani kelelahan dengan tepat, maka kita harus mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya
kelelahan. Sebagai contoh : penyebab kelelahan; 1. Aktivitas kerja fisik 2. Aktivitas kerja mental 3. Stasiun
kerja tidak ergonomis 4. Sikap paksa 5. Kerja statis 6. Kerja bersifat monotoni 7. Lingkungan kerja ekstrim 8. Psikologis 9. Kebutuhan kalori kurang 10. Waktu
kerja-istirahat tidak tepat. Cara mengatasi; 1.sesuaikan kapasitas kerja fisik 2. Sesuaikan kapasitas kerja
mental 3. Redesain stasiun kerja ergonomis 4. Sikap kerja alamiah 5. Kerja lebih dinamis 6. Kerja lebih bervariasi 7. Redesain lingkungan kerja 8. Reorganisasi
kerja 9. Kebutuhan kalori seimbang 10. Istirahat setiap dua jam kerja dengan sedikit kudapan.
Selain hal tersebut manajemen pengendalian berupa tindakan preventif melalui pendekatan inovatif dan partisipatoris, tindakan kuratif, tindakan rehabilitatis dan
jaminan masa tua masih sangat dibutuhkan.
2.2 Produktivitas kerja