37
itu meski hanya sebagai buruh kasar, di pabrik yang di bangun di desa mereka demi mendapatkan tambahan pendapatan. Orang tua menerima pekerjaan ini untuk biaya
menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin agar kelak tidak merasakan kesusahan seperti yang dirasakan oleh orang tuanya.
Meskipun dengan pendapatan yang rendah orang tua selalu memotivasi anak- anaknya untuk bersekolah setinggi mungkin. Ini menjadi tujuan dan mimpi dari orang
tua masyarakat Batak Toba, menginginkan keberhasilan dan kesuksesan anak- anaknya di masa yang akan datang. Ada satu pemikiran dalam masyarakat Batak
Toba anak-anak mereka harus lebih baik kesejahteraan hidupnya di masa mendatang. Satu motto orang Batak Toba adalah:
“Ana
kkonhi do Hamoraon Di Ah
u”. Anak adalah harta yang paling berharga,
20
Orang tua menghabiskan waktu dan tenaganya sepanjang masa hidupnya untuk bekerja keras baik di ladang maupun sebagai buruh
di pabrik asalkan anak-anak mereka mendapat pendidikan yang lebih baik.
2.1.4 Pendidikan Penduduk Desa Tangga Batu I
Pendidikan merupakan tolak ukur keberhasilan keluarga pada masyarakat Batak. Dalam adat Batak Toba terdapat istilah
Anakkonhi do Hamoraon Di Ahu
Anak merupakan simbol kekayaan bagi suatu keluarga orang Batak Toba .
Apabila salah seorang dari keluarga tersebut tidak ada yang berhasil dalam pendidikan yang lebih tinggi atau meraih titel sarjana walaupun keluarga tersebut
orang berada, maka di mata orang Batak keluarga
Namora
Orang kaya yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat tersebut belum berhasil, kecuali bagi
20
Irmawati, op.cit. hal . 122.
Universitas Sumatera Utara
38
orang
Napogos
Orang miskin yang statusnya rendah dipandang masyarakat, hal
tersebut wajar karena keluarga tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan anak. Pada awal tahun pembangunan pabrik, pendidikan masyarakat masih rendah.
Oleh karena itu, masyarakat di Desa Tangga Batu I tertinggal di bidang pendidikan, terutama pendidikan di perguruan tinggi. Namun seiring dengan semakin majunya
pola pikir masyarakat, maka untuk peningkatan mutu pendidikan terus diupayakan, oleh pihak perusahaan pulp dan rayon membangun sekolah dan mulai membuka
kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan. Di desa Tangga Batu I terdapat 2 Sekolah Dasar SD dan 1 Sekolah
Menengah Pertama SMP dengan rincian 1 sekolah dasar dan 1 sekolah menengah pertama, swasta yang di bangun oleh PT. IIU dan 1 sekolah dasar lainya adalah
sekolah di bangun pemerintah. Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ini merupakan sekolah yang di bangun oleh perusahaan sebagai bentuk perhatian bagi
pendidikan masyarakat yang tinggal di Desa Tangga Batu I baik itu anak- anak karyawan perusahaan ataupun anak-anak dari peduduk setempat. Hal ini sangat
menunjang kemajuan pendidikan masyarakat di Desa Tangga Batu I.
2.1.5 Kontribusi Pabrik Toba Pulp Lestari Bagi Penduduk setelah Kembali Beroperasi