38
orang
Napogos
Orang miskin yang statusnya rendah dipandang masyarakat, hal
tersebut wajar karena keluarga tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan anak. Pada awal tahun pembangunan pabrik, pendidikan masyarakat masih rendah.
Oleh karena itu, masyarakat di Desa Tangga Batu I tertinggal di bidang pendidikan, terutama pendidikan di perguruan tinggi. Namun seiring dengan semakin majunya
pola pikir masyarakat, maka untuk peningkatan mutu pendidikan terus diupayakan, oleh pihak perusahaan pulp dan rayon membangun sekolah dan mulai membuka
kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan. Di desa Tangga Batu I terdapat 2 Sekolah Dasar SD dan 1 Sekolah
Menengah Pertama SMP dengan rincian 1 sekolah dasar dan 1 sekolah menengah pertama, swasta yang di bangun oleh PT. IIU dan 1 sekolah dasar lainya adalah
sekolah di bangun pemerintah. Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ini merupakan sekolah yang di bangun oleh perusahaan sebagai bentuk perhatian bagi
pendidikan masyarakat yang tinggal di Desa Tangga Batu I baik itu anak- anak karyawan perusahaan ataupun anak-anak dari peduduk setempat. Hal ini sangat
menunjang kemajuan pendidikan masyarakat di Desa Tangga Batu I.
2.1.5 Kontribusi Pabrik Toba Pulp Lestari Bagi Penduduk setelah Kembali Beroperasi
Seperti yang telah dipaparkan di atas, pernah PT IIU di berhentikan kegiatan operasinya atas protes masyarakat pada 1998. Saat kembali beroperasi industri ini di
tahun 2000, pihak manajemen dengan sabar melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar, khususnya tokoh-tokoh masyarakat. Pihak manajemen
Universitas Sumatera Utara
39
menjanjikan teknologi ramah lingkungan dan melakukan program pemberdayaan masyarakat atau
Community Develoment
sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
Coporate social Responsibility
lebih baik. Selain itu, p
erusahaan juga memperkenalkan “paradigma baru” dalam aktifitas lembaga yang menjadikan masyarakat sekitar mau menerima pengoperasian kembali
perusahaan. Paradigma baru itu antara lain: 1.
Penggunaan Teknologi ramah lingkungan. 2.
Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan. 3.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial
Corporate Social Responsibility
yaitu: a.
Mengutamakan putra daerah setempat menjadi karyawan dan menduduki jabatan yang tersedia dengan persyaratan keahlian
setiap jenjang. b.
Melakukan kerjasama kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal
c. Menyisihkan kontribusi sosial untuk pengembangan
masyarakat sebesar 1 dari
net sales
per tahun. Dengan adanya paradigma baru ini PT. Toba Pulp Lestari, pemerintah dan
masyarakat sudah mulai mempercayai dan menerima pengoperasian kembali pabrik
Universitas Sumatera Utara
40
penghasil kertas tersebut. Adanya program tanggung jawab sosial oleh pabrik, semakin menambah kepercayaan terhadap perusahaan.
21
Dalam implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan PT. TPL memberikan bantuan terhadap masyarakat setempat dengan memberikan lapangan
pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat setempat demi meningkatkan perekonomian keluarga mereka, pemberian beasiswa terhadap siswa-siswi, perbaikan sarana dan
prasarana yang mendukung perekonomian masyarakat seperti pemberian pupuk dan bibit, pembangunan jalan dan asuransi kesehatan serta adanya pemberian dana ganti
rugi kepada setiap kepala rumah tangga untuk perbaikan atap rumah masyarakat.
2.2 Motif Pendorong Masyarakat Batak Toba Membangun