34 Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan
dan Data yang diperlukan adalah data sekunder yang didapat dari
3.3 Batasan operasional
www.idx.co.id dan waktu penelitian dilakukan terhitung dari Desember 2014 hingga selesai
Adanya batasan dalam setiap penelitian diperlukan agar penelitian tersebut tidak melebar begitu juga dengan penelitian ini terdapat batasan dalam hal data penelitian
yang digunakan adalah: 1.
Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, dan
melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut. 2.
Periode penelitian yang dilakukan yaitu 2010-2013 3.
Variabel independen yang digunakan yaitu Auditor Spesialis Industri,ukuran KAP,Auditor Tenure dan Independensi Auditor sedangkan
proksi manajemen laba menggunakan manajemen laba riil Earnings management Abnormal arus kas operasi.
3.4 Defenisi Operasional
Menurut Erlina 2008:57 definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi
yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalka kedalam penenlitian. Dan untuk menguji penelitian ini digunakan variable dependen
terikat, variabel independen bebas.
35
3.5 Skala Pengukuran Variabel Tabel 3.3
Indikator,Skala Pengukuran, Sumber Data, Instrument Variabel Penelitian
Variabel Pengukuran
Skala Sumber
Data
36
Independen Auditor
Spesialis Industri X1
Ukuran KAP X2
Audit Tenure X3
Independensi Auditor X4
SPEC = mn M = Aset
perusahaan yang telah diaudit oleh Auditor tertentu
n = otal aset perusahaan dalam satu industri
Jika SPEC diatas 15 maka termasuk auditor spesialisasi
industri dan sebaliknya. Lalu dimasukkan ke variabel dummy
dengan ketentuan auditor spesialisasi industri diberi angka 1
dan auditor non spesialisasi industri diberiangka 0
Jika perusahaan diaudit KAP Big Four diberi angka 1 dan KAP Non
Big Four diberi angka 0
Perusahaan diaudit kurang dari 3 tahun diberi angka 1
Dan apabila perusahaan diaudit lebih dari 3 tahun diberi angka 0
Apabila perusahaan menggunakan Auditor yang sama dalam waktu 3
tahun diberi Angka 1 dan Apabila dalam perusahaan tidak
menggunaka Auditor yang tidak sama dalam 3 tahun diberi Angka 0
Nominal Nominal
Nominal Nominal
Sekunder Sekunder
Sekunder Sekunder
Dependen Manajemen
laba riil Y Abnormal production cost
Arus Kas Operasi Abnormal:
ABNCFO=
CFOt - CFO
t
A
t-1
100 ABNCFO = Arus kas operasi
abnormal CFO t =Arus kas operasi
perusahaan I pada Rasio
Sekunder
37 tahun t
A
t-1
= Total aktiva perusahaan i pada tahun t
3.6.Variabel Dependen
Variabel dependen disebut juga variabel terikat, variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable independen. Jadi variabel dependen adalah konsekuensi
dari variabel independen Erliana 2008:42. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manajemen laba riil
3.6.1 Manajemen Laba riil
manajemen laba riil yng diukur dengan Abnormal CFO, ,dimana Proksi-proksi manajemen laba riil adalah abnormal CFO, abnormal discretionary expenses, dan
abnormal production costs yang masing-masing dihitung dengan pendekatan yang digunakan Roychowdhury 2006 sebagai berikut:
a. Abnormal CFO
���
�
�
�
−
�
= �
�
+ �
�
1
�
�
−
�
+ �
�
�
�
�
�
−
�
+ �
�
Ϫ�
�
�
�
−
�
+€
�
Keterangan : ���
�
= Arus kas operasi perusahaan
�
pada tahun
�
�
�
−
1
= Aset total perusahaan
�
pada tahun �
1
�
�
= penjualan total perusahaan
�
pada tahun �
1
ΔSt = Penjualan perusahaan i pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 α = Koefisien regresi
εt = error term pada tahun t
38 Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah arus kas
kegiatan operasi abnormal, maka untuk setiap observasi tahun arus kas kegiatan operasi abnormal ABNCFO adalah nilai residual dari estimasi model persamaaan
regresi di atas. ABNCFO =CFOt- CFO
t
A
t-1
Keterangan: ABN_CFO = Arus kas operasi abnormal
CFO t = Arus kas operasi perusahaan i pada tahun t
At-1 = Total aktiva perusahaan i pada tahun t
3.7.Variabel Independen
Variabel Independen sering juga disebut variabel bebas. Variabel ini dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan
yang positif maupun negative bagi variabel dependen lainnya Erlina 2008:43. Variabel Independen pada penelitian ini adalah auditor spesialis industry,
Ukuran KAP,Audit tenure,Independesi Auditor.
3.7.1.1Auditor Spesialis Industri
Auditor spesialis industri memiliki pengetahuan yang spesifik dan mendalam serta berpengalaman dalam suatu bidang industri tertentu Almutari dalam
Rahmadika 2011:36. Secara pengalaman auditor spesialis industry dianggap
39 memiliki kapasitas yang lebih dalam mendeteksi laporan keuangan. Spesialisasi
industri auditor diproksi dengan konsentrasi jasa auditor pada bidang tertentu. Spesialisasi industri KAP pada penelitian ini adalah auditor yang memiliki
pangsa pasar minimal 15 dari jumlah klien yang diterima pada kelompok industri tertentu Chen et al., 2005; dalam Rahmadika 2011:37. Pengukuran
variabel ini menggunakan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh auditor spesialis industri, dan 0 jika lainnya. Variabel ini akan dilambangkan
dengan SPEC di dalam persamaan.
3.7.1.2 Ukuran KAP
KAP Big Four menghasilkankualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan KAP Non Big Four DeAngelo, 1981 dalam Rusmin, 2010: 621. Ukuran KAP
menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara professional. KAP Big Four merupakan auditor yang memiliki
keahlian dan reputasi yang tinggi dibanding dengan auditor KAP non-big four Nurina, 2010 dalam Kono, 2013: 3.Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four
atau afiliasinya maka akan diberikan angka 1,sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big Four atau afiliasinya maka diberikan angka 0.Menurut
Tuanakotta 2011: 299 Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam kelompok Big Four adalah:
1. KAP Osman Bing Satrio dan Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte;
2. KAP Purwarntono, Sarwoko dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and
Young Global; 3.
KAP Haryanto Sahari dan Rekan yang berafiliasi dengan
PricewaterhouseCoopers; 4.
Siddharta dan Widjaja yang berafiliasi dengan KPMG International.
40
3.7.1.3Audit Tenure
Auditor tenure adalah masa perikatan keterlibatan antara KAP dan klien terkait jasa audit yang disepakati atau dapat juga diartikan sebagai jangka waktu
hubungan auditor dan klien. Auditor tenure telah ditentukan secara mandatory oleh peraturan pemerintah.Auditor tenure diukur dengan menghitung jumlah
tahun seorang auditor mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan secara berurutan Al-Thuneibat et al. 2011: 320.
Di Indonesia, lamanya masa perikatan audit oleh auditor dibatasi selama 3 tahun buku berturut-turut, sehingga untuk menghitung jumlah tahun tenure
sebuah perusahaan, maka dilihat dari laporan keuangan auditan perusahaan tersebut selama 3 tahun berturut-turut, yaitu periode 2013-2011.Jika perusahaan
diaudit oleh auditor kurang dari 3 tahun diberikan angka 1, sedangkan jika perusahaan diaudit oleh auditor lebih dari 3 tahun maka diberikan angka 0
3.7.1.4 Independensi Auditor
Melalui proksi lama penugasan audit bahwa Independensi auditor di ukur dengan menggunakan skala nominal dengan varibel dummy, dimana angka 1
digunakan untuk mewakili perusahaan yang sama menggunakan Auditor yang
41 sama dalam 4 tahun, yang berarti memiliki sikap tidak independen, angka 0
digunakan untuk perusahaan yang mengganti auditornya kurang dari 4 tahun, yang berarti tidak bersikap independensi.
3.8 Populasi dan Sampel Penelitian