24
2.1.5 Audit Tenure
Pergantian masa kerja tenure auditor telah ditentukan secara mandatory oleh peraturanpemerintah. Hal ini dimaksudkan agar independensi seorang auditor
dapat lebih terjaga dengan membatasi hubungan antara auditor dan auditee. Auditor ini berguna untuk mengurangi asimetri informasi yang terjadi antara agen dan
principal sehingga auditor harus memiliki tingkat independensi yang tinggi untuk mencegah terjadinya asimetri informasi ini yang salah satunya mengenai
manajemen laba yang dilakukan oleh agen. Reichelt and Wang 2010 dalam Inaam dan Khmoussi 2012 meneliti
adanya hubungannegatif antara auditor tenure dengan manajemen laba. Dengan adanya audit tenureyang lebihpendek maka manajemen laba yang dilakukan oleh
auditee agen akan lebih besar namun semakinlama audit tenure akan memperkecil praktik manajemen laba yang dilakukan. Fanny dan Siregar 2007 dalam
Herusetya 2009 menemukan hubungan signifikan antara audit tenure dengan nilai absolute akrual diskresioner sebagai proksi manajemen laba dan hasil penelitian.
Mereka menemukan bahwa nilai absolute diskresioner semakin rendah seiring dengan semakin panjangnya jangka waktu penugasan audit.
Namun Johnson et al. 2002 dalam Inaam dan Khmoussi 2012 menemukan bahwa klien dengan masa auditor yang lebih pendek memiliki kualitas
akrual yang lebih rendah dibandingkan dengan masa kerja lebih panjang. Penelitian tersebut menyebutkanbahwa masa kerja yang lebih lama akan dikaitkan dengan
peningkatan akrual diskresioner dan manajemen laba real. Masa kerja yang lebih pendek akan menurunkan praktik manajemen laba dan masa kerja yang lebih lama
25 pada auditor akan meningkatkan aktivitas manajemen laba diperusahaan baik secar.
Ini dikarenakan auditor yang memiliki masa kerja lebih pendek cenderung akan memiliki independenitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor yang telah
memiliki masa kerja audit yang lebih panjang. Dengan berkurangnya keindependensian maka diasumsikan dapat meningkatkan terjadinya manajemen
laba yang dilakukan oleh manajemen klien. Pada agency theory dan stewarshipdijelaskan bahwa dapat terjadi keadaan
dimana salah satu pihak memiliki lebih banyak informasi sehingga menimbulkan kondisi asimetri informasi.Hal ini terjadi dalam praktik manajemen laba yaitu agen
memiliki lebih banyak informasi daripada principal yang salah satunya dapat disebabkan oleh hubungan antara agen dan principal. Semakin lama auditor
memiliki hubungan kerjasama dengan agen dikhawatirkan akan mengurangi independensi yang dimiliki auditor sehingga auditor akan cenderung berpihak
kepada agen. Hubungan ini yang akan meningkatkan praktik manajemen laba sehingga dapat menimbulkan asimetri informasi antara pihak principal dan agen.
Semakin lama auditor berhubungan dengan agen maka keindependensian yang dimiliki akan semakin menurun dan aktivitas manajemen laba baik real akan
meningkat
2.1.6 Independensi Auditor