Pajak Dibayar di Muka

PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain

9. Persediaan

31 Maret 2016 31 Desember 2015 Aset Lancar Persediaan real estat - bersih a 25.622.185 25.622.185 Barang dan perlengkapan hotel b 11.333.844 10.235.402 Lain-lain 1.201.151 1.153.107 Jumlah 38.157.180 37.010.694 Aset Tidak Lancar Persediaan real estat - bersih a 2.163.736.409 2.126.859.272 Jumlah 2.201.893.589 2.163.869.966

a. Persediaan Real Estat

31 Maret 2016 31 Desember 2015 Aset Lancar Bangunan yang siap dijual 25.622.185 25.622.185 Aset Tidak Lancar Tanah yang sedang dikembangkan 2.057.971.636 2.021.094.499 Bangunan yang sedang dikonstruksi 111.772.373 111.772.373 Jumlah 2.169.744.009 2.132.866.872 Cadangan kerugian penurunan nilai 6.007.600 6.007.600 Bersih 2.163.736.409 2.126.859.272 Persediaan bangunan yang siap dijual terdiri dari apartemen strata title “SCBD Suites”, dan “Kusuma Candra” dan ruang komersial di gedung perkantoran “Equity Tower”. Persediaan tanah yang sedang dikembangkan termasuk tanah di Lot 6, 7 dan 8 KNTS yang masing-masing dimiliki oleh PT Grahamas Adisentosa, PT Artharaya Unggul Abadi dan PT Intigraha Arthayasa, entitas anak, dan termasuk akumulasi biaya proyek gedung ”Signature Tower” yang akan didirikan di atas lahan-lahan tersebut serta tanah Lot 13 KNTS yang dimiliki oleh PT Adinusa Puripratama AP, entitas anak. AP telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga terkait rencana pembangunan gedung di atas tanah Lot 13, yang merupakan bagian dari pengembangan proyek District 8 Catatan 39h. Bangunan yang sedang dikonstruksi merupakan akumulasi biaya proyek apartemen strata title yang berlokasi di Lot 23-A KNTS. Hak legal atas tanah persediaan real estat berupa HGB atas nama Grup berlaku sampai 2035. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.