PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan c. Prinsip-prinsip konsolidasian lanjutan
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Perusahaan dan disajikan secara tepisah dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas induk perusahaan. Laba atau rugi dari setiap komponen pendapatan
komprehensif lain dialokasikan kepada induk perusahaan dan kepentingan non-pengendali. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah
dieliminasi.
d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK 38 Revisi 2004 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, transaksi
restrukturisasi antara entitas sepengendali yang dilakukan dalam rangka reorganisasi Perusahaan yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan
dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok Perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok Perusahaan
tersebut dan harus dicatat sesuai dengan nilai buku dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan pooling-of-interests method. Dalam metode penyatuan kepemilikan, laporan
keuangan dari Perusahaan yang direstrukturisasi disajikan sedemikian rupa seolah-olah Perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan tahun penyajian laporan keuangan.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku bersih Entitas Anak yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas defisiensi modal.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan
tidak dibatasi penggunaannya.
f. Piutang Usaha
Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif,
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
g. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Grup menentukan
penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.
i. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No.7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Transaksi signifikan dengan pihak-
pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak diluar hubungan pihak yang berelasi, diungkapkan dalam
catatan yang bersangkutan.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang
tersebut; i memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; ii memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau iii Personil manajemen kunci
Perusahaan ; b.
suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture;
d. suatu pihak adalah anggota dari personel manajemen kunci Perusahaan atau kelompok
Perusahaan;
e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir a
atau d;
f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir d atau e; atau
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan
atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
Seluruh transaksi utama dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
j. Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan kerugian penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Tahun Bangunan dan prasarana
20 Kendaraan
4 Mesin genset
8 Perabotan dan peralatan
4 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun berjalan
dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing- masing aset tetap atau persediaan yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan
dan siap digunakan.