PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
70
32. CADANGAN UMUM
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.11995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 402007 yang diterbitkan pada bulan Agustus
2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20 dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka
waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut, dikarenakan Perusahaan masih mengalami saldo defisit.
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko mata uang asing dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Grup secara keseluruhan adalah untuk secara efektif
mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup. Direksi mereview dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko,
termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Grup, yang dirangkum di bawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan.
a. Risiko kredit
Aset keuangan Grup yang memiliki potensi konsentrasi secara signifikan risiko kredit pada dasarnya terdiri dari kas dan setara kas dan piutang usaha. Grup memiliki kebijakan kredit dan
prosedur untuk memastikan berlangsungnya evaluasi kredit dan pemantauan akun secara aktif.
Risiko kredit Grup timbul dari kegagalan bayar pihak lain, dengan risiko maksimum sama dengan jumlah tercatat instrumen tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, tidak
terdapat konsentrasi risiko kredit secara signifikan. Risiko kredit pelanggan dikelola dengan cara melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak
ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Risiko kredit maksimum Grup untuk komponen dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah nilai tercatat seperti yang diilustrasikan dalam Catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.
b. Risiko mata uang asing Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Dolar Amerika
Serikat pada liabilitas yang timbul dari utang bank dan uang muka penjualan. Manajemen telah membuat kebijakan untuk mengelola risiko mata uang asing terhadap mata uang fungsional
Grup. Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Grup hanya bertransaksi dengan institusi keuangan terkemuka.
c. Risiko likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang
memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Grup menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank
dan pinjaman lainnya.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 1 JANUARI 201131 DESEMBER 2010
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
71
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan
c. Risiko likuiditas lanjutan Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal
jatuh tempo utang bank panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.
Kegiatan ini meliputi pinjaman bank.
d. Manajemen modal Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal
yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan
kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau
mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian.
Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, utang kontraktor dan usaha - pihak ketiga, utang non-usaha dan biaya masih harus dibayar utang bunga mendekati nilai
tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 2. Nilai tercatat dari utang bank jangka pendek, utang jangka panjang berupa utang bank dan
utang pembiayaan konsumen, mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau perusahaan pembiayaan.
3. Nilai wajar piutang pihak berelasi dan utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari
piutang dan utang tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan
keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen Perusahaan.