Tujuan IPE IPE 1 Definisi IPE

praktik disiplin masing-masing ACCP, 2009. IPE terjadi ketika dua atau lebih mahasiswa profesi kesehatan yang berbeda melaksanakan pembelajaran interaktif bersama dengan tujuan untuk meningkatkan kolaborasi interprofesional dan meningkatkan kesehatan atau kesejahteraan pasien. WHO 2010 menyatakan bahwa banyak sistem kesehatan di negara-negara di dunia yang sangat terfragmentasi pada akhirnya tidak mampu menyelesaikan masalah kesehatan di negara itu sendiri. Hal ini kemudian disadari karena permasalahan kesehatan sebenarnya menyangkut banyak aspek dalam kehidupan, dan untuk dapat memecahkan satu persatu permasalahan tersebut atau untuk meningkatkan kualitas kesehatan itu sendiri, tidak dapat dilakukan hanya dengan sistem uniprofessional. Kontribusi berbagi disiplin ilmu ternyata memberi dampak positif dalam penyelesaian berbagai masalah kesehatan.

2.2 Tujuan IPE

Secara umum IPE bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk lebih mengenal peran profesi kesehatan yang lain, sehingga diharapkan mahasiswa akan mampu untuk berkolaborasi dengan baik saat proses perawatan pasien. Proses perawatan pasien secara interprofessional akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan kepuasan pasien Tim CFHC-IPE, 2013. Menurut Cooper 2001 dalam Fauziah, 2010 tujuan pelaksanaan IPE antara lain: 1 meningkatkan pemahaman interdisipliner dan meningkatkan kerjasama; 2 membina kerjasama yang kompeten; 3 membuat penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien; 4 meningkatkan kualitas perawatan pasien yang komprehensif. WHO 2010 juga menekankan pentingnya penerapan kurikulum IPE dalam meningkatkan hasil perawatan pasien. Universitas Sumatera Utara Gambar berikut menunjukkan bahwa IPE merupakan langkah yang sangat penting untuk dapat menciptakan kolaborasi yang efektif antar tenaga kesehatan profesional sehingga dapat meningkatkan hasil perawatan. Gambar 2.1 Sistem Pendidikan Kesehatan Gambar 2.1 memperlihatkan bagaimana IPE memegang peranan penting yaitu sebagai jembatan agar di suatu negara collaborative practice dapat dilaksanakan. IPE berdampak pada peningkatan pemahaman tentang peran, tanggung jawab, dan untuk mengarahkan siswa agar dapat berpikir kritis dan menumbuhkan sikap profesional Yuniawan, 2013. WHO 2010 menyajikan hasil penelitian di 42 negara tentang dampak dari penerapan collaborative practice dalam dunia kesehatan. Hasil dari penelitian ternyata sangat menjanjikan bukan hanya bagi negara terkait, namun juga apabila digunakan di negara-negara lain. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa collaborative practice dapat meningkatkan 1 keterjangkauan serta koordinasi layanan kesehatan, 2 penggunaan sumber daya klinis spesifik yang sesuai, 3 outcome kesehatan bagi penyakit kronis, dan 4 pelayanan serta keselamatan Universitas Sumatera Utara pasien. Disamping itu, collaborative practice dapat menurunkan 1 total komplikasi yang dialami pasien, 2 jangka waktu rawat inap, 3 ketegangan dan konflik di antara pemberi layanan caregivers, 4 biaya rumah sakit, 5 rata-rata clinical error, dan 6 rata-rata jumlah kematian pasien. Thistlethwaite dan Monica 2010 dalam Yuniawan, 2013, proses IPE membentuk proses komunikasi, tukar pikiran, proses belajar, sampai kemudian menemukan sesuatu yang bermanfaat antar para pekerja profesi kesehatan yang berbeda dalam rangka penyelesaian suatu masalah atau untuk peningkatan kualitas kesehatan. IPE harus menjadi bagian dari partisipasi dosen dan mahasiswa terhadap sistem pendidikan tinggi ilmu kesehatan. Dosen dan mahasiswa merupakan elemen penting dalam IPE serta modal awal untuk terjadinya collaborative practice di suatu negara. Oleh karena itu, sebagai sesuatu hal yang baru, IPE haruslah pertama-tama dipahami konsep dan manfaatnya oleh para dosen yang mengajar mahasiswa agar termotivasi untuk mewujudkan IPE dalam proses pendidikannya Yuniawan, 2013. Secara umum IPE mengandung beberapa elemen berikut, yang setidaknya harus dimiliki agar konsep pembelajaran ini dapat dilaksanakan dalam pendidikan profesi kesehatan di Indonesia yaitu kolaborasi, komunikasi yang saling menghormati, refleksi, penerapan pengetahuan dan keterampilan, dan pengalaman dalam tim interprofesional. Konsep inilah yang seharusnya ditanamkan oleh dosen kepada mahasiswa sejak awal proses pendidikan. Untuk mampu terlibat dalam IPE dalam pendidikan kesehatan di Indonesia, dosen setidaknya memahami elemen-elemen yang diperlukan dalam pelaksanaan IPE sehingga mampu membekali dirinya dengan elemen-elemen tersebut HPEQ-Project, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.3 Aplikasi Konsep Kurikulum IPE

Dokumen yang terkait

Tingkat Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Setelah Terpapar Interprofessional Education (IPE) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

0 5 20

TINGKAT KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTARPROFESI MAHASISWA FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN PADA PEMBELAJARAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION(IPE) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

5 14 109

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 19

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 6

Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

1 2 28

2. IPE 2.1 Definisi IPE - Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

0 6 16

Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

0 1 14

PERSEPSI DAN KESIAPAN CIVITAS AKADEMIKA RUMPUN BIDANG ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TERHADAP PELAKSANAAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) - repository perpustakaan

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PERSEPSI DAN KESIAPAN CIVITAS AKADEMIKA RUMPUN BIDANG ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TERHADAP PELAKSANAAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) - repository perpustakaan

0 1 11