Aplikasi Konsep Kurikulum IPE Kompetensi IPE

2.3 Aplikasi Konsep Kurikulum IPE

Kurikulum IPE tidak dapat dipisahkan dari bagian kolaborasi interprofesional. Interprofessional education dapat meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan terhadap praktik kolaborasi. Kompetensi tersebut meliputi pengetahuan, sklill, attitute dan perilaku terhadap kolaborasi interprofesi. Hal tersebut akan membuat tenaga kesehatan lebih mengutamakan bekerjasama dalam melakukan perawatan pada pasien ditunjukkan oleh gambar berikut: Gambar 2.2 Aplikasi Konsep Kurikulum IPE ACCP, 2009

2.4 Kompetensi IPE

Proses pembelajaran IPE membutuhkan pengajar dosen yang memiliki kompetensi pembelajaran IPE. Freeth et al., 2005 mengungkapkan kompetensi dosen atau fasilitator IPE antara lain adalah 1 sebuah komitmen terhadap pembelajaran dan praktik interprofesional, 2 kepercayaan dalam hubungan pada Universitas Sumatera Utara fokus tertentu dari pembelajaran interprofesional di mana staf pendidik berkontribusi, 3 model peran yang positif, 4 pemahaman yang dalam terhadap metode pembelajaran interaktif dan percaya diri dalam menerapkannya, 5 kepercayaan dan fleksibilitas untuk menggunakan perbedaan profesi secara kreatif dalam kelompok, 6 menghargai perbedaan dan kontribusi unik dari masing-masing anggota kelompok, 7 menyesuaikan kebutuhan individu dengan kebutuhan kelompok, dan 8 meyakinkan dan memiliki selera humor dalam menghadapi kesulitan. Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa dengan metode pembelajaran IPE adalah kemampuan untuk mengembangkan kompetensi yang diperlukan untuk berkolaborasi. Barr 1998 menjelaskan kompetensi kolaborasi yaitu yaitu: 1 memahami peran, tanggung jawab dan kompetensi profesi lain dengan jelas, 2 bekerja dengan profesi lain untuk memecahkan konflik dalam memutuskan perawatan dan pengobatan pasien, 3 bekerja dengan profesi lain untuk mengkaji, merencanakan, dan memantau perawatan pasien, 4 menoleransi perbedaan, kesalahpahaman dan kekurangan profesi lain, 5 memfasilitasi pertemuan interprofesional, dan 6 memasuki hubungan saling tergantung dengan profesi kesehatan lain. Kompetensi IPE terdiri atas empat bagian yaitu: Tabel 2.1 Kompetensi IPE ACCP, 2009 No. Kompetensi IPE Komponen Kompetensi IPE 1. Kompetensi pengetahuan Strategi koordinasi Model berbagi tugaspengkajian situasi Kebiasaan karakter bekerja dalam tim Pengetahuan terhadap tujuan tim Tanggung jawab tugas spesifik Universitas Sumatera Utara 2. Kompetensi keterampilan Pemantauan kinerja secara bersama- sama Fleksibilitaspenyesuaian Dukunganprilaku saling mendukung Kepemimpinan tim Pemecahan konflik Umpan balik Komunikasipertukaran informasi 3. Kompetensi sikap Orientasi tim moral Kemajuan bersama Berbagi pandangantujuan 4. Kompetensi kemampuan tim Kepaduan tim Saling percaya Orientasi bersama Kepentingan bekerja tim 2.5 Hambatan IPE Hambatan-hambatan yang mungkin muncul adalah penanggalan akademik, peraturan akademik, struktur penghargaan akademik, lahan praktek klinik, masalah komunikasi, bagian kedisiplinan, bagian profesional, evaluasi, pengembangan pengajar, sumber keuangan, jarak geografis, kekurangan pengajar interdisipliner, kepemimpinan dan dukungan administrasi, tingkat persiapan peserta didik, logistik, kekuatan pengaturan, promosi, perhatian dan penghargaan, resistensi perubahan, beasiswa, sistem penggajian, dan komitmen terhadap waktu ACCP, 2009. Sangat penting untuk mengatasi hambatan-hambatan ini sebagai persiapan mahasiswa dan praktisi profesi kesehatan yang lebih baik demi praktik kolaborasi hingga perubahan sistem pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara 3. Persepsi 3.1 Definisi Persepsi

Dokumen yang terkait

Tingkat Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Setelah Terpapar Interprofessional Education (IPE) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

0 5 20

TINGKAT KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTARPROFESI MAHASISWA FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN PADA PEMBELAJARAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION(IPE) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

5 14 109

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 19

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 6

Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

1 2 28

2. IPE 2.1 Definisi IPE - Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

0 6 16

Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

0 1 14

PERSEPSI DAN KESIAPAN CIVITAS AKADEMIKA RUMPUN BIDANG ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TERHADAP PELAKSANAAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) - repository perpustakaan

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PERSEPSI DAN KESIAPAN CIVITAS AKADEMIKA RUMPUN BIDANG ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TERHADAP PELAKSANAAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) - repository perpustakaan

0 1 11