27
2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, analisis berikutnya ada- lah menguji hipotesis. Karena kedua data berdistribusi normal dan homogen
maka uji hipotesis menggunakan uji-t. Berdasarkan Sudjana 2005: 239 berikut langkah-langkah uji-t.
1 Hipotesis Uji
pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran GI sama dengan pemahaman konsep matematis siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional
pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran GI lebih tinggi dari pemahaman konsep matematis siswa yang
menggunakan model pembelajaran konvensional 2 Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan atau 0,05
3 Statistik Uji
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
;
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
n n
s n
s n
s
dengan :
1
x = rata-rata sampel kelas yang menggunakan pembelajaran GI
2
x = rata-rata sampel kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional
2 1
s
= variansi sampel kelas yang menggunakan pembelajaran GI
2 2
s
= variansi sampel kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional
1
n
= ukuran sampel kelas yang menggunakan pembelajaran GI
28
2
n
= ukuran sampel kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional Keputusan Uji: Terima H
jika , dengan derajat kebebasan dk = n
1
+ n
2
– 2, dan taraf nyata α = 0,05. Untuk harga-harga t lainnya H ditolak
Sudjana, 2005: 239.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Model pembelajaran group investigation berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa.
2. Pemahaman konsep matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran group investigation lebih tinggi dari pemahaman konsep matematis siswa
yang diajar dengan model pembelajaran konvensional
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut. 1. Penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran group investigation perlu
terus dikembangkan dan diterapkan karena pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi pemahaman konsep matematis siswa.
2. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan hendaknya dalam pelaksanaan pembelajarannya siswa dikondisikan terlebih
dahulu agar lebih siap untuk belajar sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa bisa mengikuti dengan aktif dan antusias.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard. I. 2007. Belajar Untuk Mengajar. Terjemahan oleh Helly. Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Balitbang. 2011. Survei Internasional TIMSS Trends In International Mathematics and Science Study. [Online]. Tersedia :
http:litbang.kemdikbud.go.id. diakses pada tanggal 19 Februari 2013. Depdiknas.2006.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
________. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional. Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran Matematika Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara. Hasan, Ali Q. 2012. Pengembangan Pembelajaran Operasi Pembagian dengan
Menekankan Aspek Pemahaman. Prosiding. UNPAR. Jurusan P.MIPA. Herdian. 2010. Kemampuan Pemahaman Matematis. [On line]. Tersedia: http:
herdy07.wordpress.com20100527 kemampuan-pemahaman-matematis
diakses pada tanggal 17 Desember 2011. Krismanto. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran
Matematika. [on line] tersedia : http: Dunia guru.comdocmatematikaSMAsistem-pembelajaran-matematika Pdf.
26 Desember 2011, 21:00 WIB Kusuma, Jenifer P. 2010. Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif dengan
Metode Group Investgation sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diktat Perhitungan Statistika Bangunan Kelas X Tkk SMK
Negeri 5 Surakarta. Skripsi. Surakarta :Universitas Sebelas Maret
Noer, Sri Hastuti. 2010. Evaluasi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan MIPA. Unila. Bandar Lampung: Jurusan P.MIPA.