untuk membalas serangan yang dilakukan pemberontak Syi’ah Houti di selatan
saudi. Sementara itu pada bagian penutup berita konsistensi Islampos dalam
memberitakan peta kekuatan koalisi negara-negara arab, diakhiri dengan pernyataan dari Menteri Pertahanan Arab Saudi, tentang upaya penyerangan
kelompok pemberontak Syi’ah Houthi terhadap Saudi yang berhasil menyasar
perbatasan saudi bagian selatan, melihat realitas keamanan negaranya yang di usik kelompok pemberontak, Pangeran Mohammed Bin Salman mengutuk keras
situasi yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan kota suci umat Islam ini, sehingga pangeran mohammed menegaskan bahwa serangan tersebut
sama sekali tidak dapat diterima. Berikut penutup pemberitaan yang dirilis Islampos terkait sumpah saudi menghabisi
Syi’ah Houthi: Menurut pangeran Muhammad
Syi’ah Houthi sudah menyasar perbatasan Saudi, mengincar warga saudi, membahayakan keselamatan dan keamanan
kotas S audi. “ ini tidak dapat diterima.” Demikian Al-Assiri.
saIslampos. 2.
Analisis Struktur Skrip
Meskipun dalam pemberitaan ini Islampos konsisten memberitakan kutipan pernyataan dari sejumlah tokohy ang berperan langsung dalam
penyerangan koalisi negara-negara Arab terhadap pemberontak Syi’ah Houthi di
Yaman. Akan tetapi, penulis melihat cara Islampos mengemas pemberitaan
tersebut syarat akan kelengkapan yang ada dalam analisis struktur naskah atau skrip dengan menggunakan strategi 5W 1H yang dituangkan dalam
pemberitaanya.
Seperti penekanan tokoh juru bicara koalisi negara – negrara Arab,
Jenderal Al-Assiri yang mewakili komposisi who siapa, sementara pernyatan sumpah koalisi negara arab akan menghabisi
Syi’ah Houthi menjadi indikator kelengkapan instrumen what apa dalam pemberitaan tersebut, jika di kerucutkan
dalam bentuk skrip lengkap yang mencakupi ke 6 unsur dalam stuktur skrip tersebut, penulis dapat menyimpulkan dalam kalimat berikut:
Juru bicara koalisi negara –negara Arab, Jenderal Ahmed Al–Assiri
menyerukan sikap koalisinya pada Jum’at 8 Mei 2015, yang dengan tegas
bersumpah akan menghabisi Syi’ah Houthi di Yaman. Pernyataan tersebut
disampaikan setelah mengikuti rapat komandan di Riyadh, Arab Saudi, yang dipimpin langsung oleh menteri pertahanan Arab Saudi, pangeran Muhammad
Bin Salman, setelah mengetahui adanya penyerangan yang dilakukan kelompok pemberontak
Syi’ah Houthi di selatan Saudi. Langkah pertama yang dilakukan koalisi negara-negara Arab dalam
merespon tindakan pemberontak Syi’ah Houthi tersebut adalah dengan
memberikan peringatan, seperti yang disampaikan pangeran Muhammad Bin Salman.
3. Analisis struktur tematik
Dalam penulisan berita Islampos kali ini, penulis menyimpulkannya dalam dua tema besar sebagai penegasan dari headline yang di usung Islampos yakni
“Saudi Bersumpah Habisi Syi’ah Houthi”. Pertama, sumpah koalisi negara- negara Arab terhadap
Syi’ah Houthi, yang akan membayar mahal serangannya terhadap warga Saudi. Tema ini menjadi tepat dalam pandangan penulis jika
merunut kronologi yang digambarkan Islampos terkait headline pemberitaannya, dimana tindakan pemberontak
Syi’ah Houthi yang menyerang warga saudi menjadi sebuah pelanggaran yang sangat serius disaat kelompok tersebut juga
gencar melancarkan serangan terhadap kelompok pendukung pemerintah Yaman yang sah. Setidaknya, dengan pemilihan tema ini penulis juga dapat simpulkan
bahwa koalisi negar Arab tidak main-main dalam upayanya mengembalikan tampuk pimpinan pemeritah Yaman kepada pemimpin yang sah.
Kedua, keamanan Arab Saudi menjadi prioritas utama bagi koalisi dan angkatan bersenjata Saudi. Tema ini penulis jadikan sebagai tema kedua dalam
pemberitaan Islampos, melihat bentuk pengakuan atas dominasi dan pengaruh Arab Saudi yang begitu besar terhadap anggota koalisi dan Yaman itu sendiri.
Selain itu, posisi Arab Saudi yang berbatasan langsung dengan Yaman sebagai pusat pemberontakan kelompok
Syi’ah Houthi, menjadikan negara tempat dua kota suci umat Islam tersebut sebagai prioritas utama koalisi dalam upaya
menjamin keamanannya, khususnya diwilayah perbatasan.
4. Analisis Aspek Retoris
Melalui pemberitaan Islampos yang mengangkat tajuk terkait sumpah Saudi menghabisi
Syi’ah Houthi, penulis melalui analisa aspek retoris melihat penyebutan
kata “habisi” Syi’ah Houthi, sebagai sebuah bentuk penekanan secara keseluruhan yang menyangkut kelompok
Syi’ah Houthi di Yaman. Penulis melihat pernyataan tersebut tidak dapat dibatasi dengan kelompok
pemberontak saja, jika dipahami secara rad ikal, bahasa “habisi” Syi’ah Houthi
dapat juga diartikan sebagai upaya penyerangan terhadap seluruh elemen yang
memiliki hubungan langsung atau yang mendukung kelompok pemberontak Syi’ah Houthi.
Sehingga penulis memahami bahwa arah pernyataan yang dituangkan Islampos dalam berita tersebut lebih kepada penegasan terhadap ancaman yang
diberikan koalisi negara Arab pimpinan Saudi terhadap kelompok pemberontak Syi’ah Houthi beserta antek-anteknya.
Adapun untuk analisa berikutnya, penulis kembali menyoroti kata “koalisi
Teluk ” yang penulis pahamai sebagai gambaran Islampos dalam menyampaikan
dukungan sejumlah negara-negara Arab terhadap Arab Saudi yang berhasil memelopori upaya penyerangan terhadap pemberontak
Syi’ah Houthi. Ketiga, pengguna
an kata “milisi” bagi kelompok pemberontak Syi’ah Houthi, penulis pahami sebagai cara Islampos dalam menggambarkan kelompok
pemberontak Houthi, yang telah dipersenjatai dan memiliki basis militer yang kuat, mengingat penggunaan diksi “milisi” seperti penulis pahami lebih kepada
sebuah kekuatan militer yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Keempat,
kata bertindak “di luar batas” seperti yang dikutip Islampos dari pernyataan Jenderal Ahmed Al-assiri, menjadikannya sebagai bagian dari aspek
retoris, yang mencoba memberikan gambaran bahwa tindakan yang dilakukan kelompok pemberontak
Syi’ah Houthi sudah tidak dapat di tolerir, sehingga perlu ditindak tegas, seperti yang dilakukan koalisi negara Arab yang bersumpah
menghabisi Syi’ah Houthi di Yaman.
Selain itu pada bagian berikutnya, pemilihan kata “harga” juga dapat
penulis pahami, sebagai upaya Islampos dalam menekankan pemahaman akan
sikap tanggung jawab, atas penyerangan yang dilakukan pemberontak Syi’ah
Houthi terhadap warga Saudi yang berada diperbatasan wilayah Saudi selatan. Analisi retoris keenam
, penulis melihat penemptan leksikon “garis merah” sebagai pesan yang disampaikan Islampos untuk memberikan pemahan kepada
khalayak pembaca, bahwa yang dimaksud dengan “garis merah” adalah sebagai
batas toleransi yang diberikan koalisi negara Arab terhadap pemberontak Syi’ah
Houthi. Pada akhir analisa ini, penulis menyoroti grafis yang digunakan Islampos
dalam memberikan gagasan serta penekanan terhadap berita yang disampaikan, khususnya dalam menjadikan potret sosok juru bicara koalisi negara Arab
Jenderal Ahmed Al-Assiri yang tampak memberikan siaran persnya,lengkap dengan mimik tegas yang disertai dengan penggunaan seragam militer guna
menguatkan karakter dalam berita tersebut.
Tabel. 14 Frame Islampos
Frame Islampos: Saudi Bersumpah Habisi Syi’ah Houthi Yaman
Elemen Unit
Strategi Penulisan
Sintaksis Headline
Saudi Bersumpah Habisi Syi’ah Houthi
Lead koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi
bersumpah bahwa mereka akan menghabisi secara total
Syi’ah di Yaman Episode
juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri bahwa milisi
Syi’ah Houthi di Yaman telah bertindak diluar batas, dan
akan membayar harga yang setimpal atas pemboman mematikan ke Saudi.
kemanan Arab Saudi adalah prioritas utama bagi koalisi dan angkatan bersenjata saudi