Analisis Sintaksis Frame Republika Online: Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di

Penempatan pernyataan tersebut pada penutup berita ini menegaskan bahwa Republika Online ingin memberikan informasi kepada khalayak bahwa pada dasarnya kelompok Hizbullah di Lebanon tidak ingin ikut campur lebih dalam terkait konflik yang sedang berlangsung di Yaman. Mereka hanya ingin agar konflik tersebut segera diselesaikan.

2. Analisis Struktur Skrip Naskah

Dalam pemberitaan Republika Online yang berjudul Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman, dari segi struktur skripnya Republika Online mampu menekankan informasi yang disampaikan dengan kelengkapan unsur- unsur 5W 1H yakni Who siapa, What apa, When kapan, Where dimana Why mengapa dan How bagaimana. Hal ini terlihat dari penekanan seruan dan pendapat yang disampaikan narasumber yakni pimpinan Hizbullah pada hari Jumat 17 April 2015 di Lebanon yang menyerukan agar serangan yang dipimpin Arab Saudi ke Yaman segera diakhiri dengan penyelesaian politik.

3. Analisis Struktur Tematik

Dari segi struktur tematik setidaknya terdapat tiga tema besar yang diusung Republika Online dalam pemberitaan ini. Pertama, kelompok Hizbullah mengecam operasi militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Dalam tema ini, Republika Online memberikan gambaran fakta secara umum bahwa operasi penyerangan koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi mendapat kecaman dari kelompok Hizbullah di Lebanon. Ditambah lagi dengan kutipan pandangan pimpinan Hizbullah tentang kepentingan Arab Saudi yang ditengarai merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan hegemoninya di negara Yaman. Kedua, kelompok Hizbullah memberi peringatan kepada Arab Saudi untuk segera mengakhiri penyerangannya. Hal ini menjadi bagian upaya dari Republika Online dalam mempertegas pernyataan yang disampaikan Hizbullah. Di mana sebelumnya Hizbullah hanya menyerukan kecaman hingga memberikan peringatan kepada Arab Saudi. Ketiga, Hizbullah menegaskan bahwa Lebanon tidak ingin terlibat lebih jauh terkait konflik di Yaman. Melalui tema ketiga ini, Republika Online mencoba memperlihatkan ideologinya yang mengusung jurnalisme damai dengan menempatkan pernyataan Hizbullah dan Lebanon yang mencoba memberikan jarak terhadap konflik yang melibatkan sejumlah negara-negara Arab.

4. Aspek Retoris

Pada pemberitaan ini, Republika Online meyakini bahwa serangan yang dilakukan oleh negara-negara Arab terhadap Yaman merupakan inisiatif dari Arab Saudi. Hal ini terlihat dari Frame Republika Online yang menggunakan kata “dipimpin” untuk menegaskan bahwa serangan tersebut secara tidak langsung untuk mengakomodir kepentingan Arab Saudi. Sementara itu, penempatan diksi “kelompok” untuk Hizbullah ditengarai sebagai upaya Republika Online untuk menyajikan berita yang tidak bersifat sektarian. 6 Hal ini mengingat bahwa ideologi gerakan Hizbullah maupun Houthi sama-sama Syi’ah. Selain itu, 6 Hasil wawancara penulis dengan Redaktur Pelaksana Republika Online Djibril Muhammad pada tanggal 21 September 2015 pukul 15.10 WIB di kantor pusat Republika Online Jakarta Selatan. penempatan foto pimpinan tertinggi kelompok Hizbullah, hassan Nasrallah dengan ekspresi tegas menjadi strategi Republika Online dalam menguatkan informasi yang diberikan kepada khalayak pembaca. Pada teks berita ini Republika Online juga menempatkan kelompok pemberontak Syi’ah Houthi dengan sebutan “gerilyawan”. Pemilihan diksi ini merupakan cara yang digunakan Republika Online untuk memposisikan kelompok Houthi sebagai kelompok yang terus membela kepentingannya di Yaman. Selain itu, kata “menjauhkan diri” pada kutipan pernyataan pimpinan Hizbullah pada penutup berita ini, dimaksudkan sebagai bentuk penegasan terhadap posisi negara Lebanon dalam konflik di Yaman. Tabel. 11 Frame Republika Online Frame Republika Online: Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman Elemen Unit Strategi Penulisan Sintaksis Headline Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman Lead  Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengecam berpekan-pekan operasi udara pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman.  Nasrallah mengatakan sasaran sesungguhnya serangan tersebut ialah untuk memulihkan hegemoni Arab Saudi- AS atas Yaman. Episode Arab Saudi telah memelopori operasi militer Arab terhadap gerilyawan Syi’ah Houthi Kutipan Pimpinan Hizbullah Lebanon: Sayyed Hassan Nasrallah Pernyataan “sudah tiba waktunya buat orang Muslim dan Arab untuk memberitahu Arab Saudi cukup sudah semuanya,” kata Nasrallah. Penutup Kutipan dari pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah: “Mereka yang memimpin perang ini harus memperlihatkan kerendahan hati dan mencari jalan keluar,” Skrip Who Pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah What Kecaman Hizbullah terhadap operasi Militer Saudi ke Yaman When Pada Hari Jumat 17 April 2015, seruan pimpinan Hizbullah atas Operasi Militer Arab Saudi pada bulan Maret 2015 Where Seruan dari kelompok Hizbullah di Lebanon, dan daerah konflik di Yaman Why Kelompok Hizbullah mementang operasi militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. How Hizbullah menghimbau untuk segera menyelesaikan perang dengan penyelesaian politik. Tematik  Kelompok Hizbullah mengecam operasi militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.  Kelompok Hizbullah memberi peringatan kepada Arab Saudi untuk segera mengakhiri penyerangannya.  Hizbullah menegaskan bahwa Lebanon tidak ingin terlibat lebih jauh terkait konflik di Yaman. Retoris Leksikon Hegemoni = Pengaruh Identitas = jati diri Gerilyawan = Pasukan yang beperang Fanatik = kuat keyakinan terhadap ideologi Krisis = keadaan yang genting