berhubungan dengan kisah manusiawi Human Interest. Pada jenis berita ini tidak dibatasi oleh waktu. Ia bisa
diberitakan kapan saja Spot News
Spot news adalah sub klasifikasi dari berita yang berkategori hard news. Dalam spot news, peristiwa yang
diliput tidak direncanakan Devloping News
Devloping news adalah sub klasifikasi dari hard news yang umumnya berhubungan dengan peristiwa yang tidak
terduga seperti spot news. Tetapi dalam devloping news dimasukan elemen lain, seperti peristiwa yang diberitakan
adalah bagian dari rangkaian berita yangakan diteruskan keesokan hari atau dalam berita selanjutnya.
Continuing News Continuing news adalah sub klasifikasi lain dari hard
news. Dalam continuing news peristiwa-peristiwa bisa diprediksi dan direncanakan
Adapun pendapat yang lain mengenai kategori berita dikemukakan oleh asep Syamsul Romli, diantaranya seperti dalam tabel-3.
18
18
Asep Syamsul Ramli, Jurnalisme untuk Pemula, op.cit., h.23
Tabel. 3 Jenis Berita
Straight News Berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan
lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar yang menjadi berita utama merupakan berita jenis ini.
Deep news Berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-
hal yang ada dibawah suatu permukaan. Investigation News
berita yang dikembangakan bedasarkan penelitian dari berbagai sumber
Interpretative News Berita
yang dikembangakan
bedasarkan pendapat
wartawan bedasarkan faktan yang ditemukan Opinion News
Berita mengenai pendapat seseorang , biasanya pendapat para cendikiawan mengenai suatu hal
E. Definisi dan Konsep Framing
Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson tahun 1955. Awalnya, frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat
kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana serta yang menyediakan kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas. Konsep
ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Goffman pada 1974, yang
mengandaikan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku yang membimbing individu dalam membaca realitas.
19
Dalam perkembangan
terakhir, konsep
ini digunakan
untuk menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah
realitas oleh media. Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini
mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring
interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang
digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita.
20
Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak
dibawa ke mana berita tersebut.
21
Karenanya, berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate,
objektif, alamiah, wajar, atau tak terelakkan.
22
Framing, seperti dikatakan Todd Gitlin, adalah sebuah strategi bagaimana realitas atau dunia dibentuk dan disederhanakan sedemikian rupa untuk
ditampilkan kepada khalayak pembaca. Peristiwa-peristiwa ditampilkan dalam
19
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 161-162.
20
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 162.
21
Bimo Nugorho, Eriyanto, Franz Sudiarsis, Politik Media Mengemas Berita Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 1999, h. 21
22
Teguh Imawan, Media Surabaya Mengaburkan Makna Jakarta: Pantau Edisi 09Tahun 2000, h. 65-73