penambahan asam lemak pada edible gellan film dapat menurunkan nilai WVP. Hal ini berbeda dengan penelitian Srinivasa et al. 2006, bahwa
penambahan asam lemak tidak mempengaruhi WVP. Menurut Kim et al. 2006, edible film kitosan dengan pelarut asam
asetat dan propionat mempunyai nilai WVP dan persen pemanjangan yang rendah, tetapi nilai kuat tariknya tinggi. Sedangkan edible film kitosan yang
dihasilkan dari pelarut asam laktat mempunyai nilai persen pemanjangan dan WVP yang tinggi, tetapi nilai kuat tariknya rendah.
Ketebalan edible film juga berpengaruh terhadap transmisi uap air. McHugh et al. 1994 menyatakan bahwa film hidrofilik menunjukkan
hubungan positif antara ketebalan dan tranmisi uap air, jika ketebalan film meningkat maka film memberikan peningkatan ketahanan terhadap
perpindahan massa sehingga tercapai kesetimbangan tekanan parsial uap air pada permukaan film bagian dalam meningkat.
8. Hasil Analisis Transmisi Oksigen
Laju transmisi oksigen adalah banyaknya gas oksigen yang melalui suatu lapisan dari material yang permukaannya datar dan rata, sebagai akibat
perbedaan tekanan udara pada kedua sisi permukaannya Harris, 1999. Transmisi oksigen merupakan parameter penting dalam kemasan pangan,
karena berhubungan dengan sifat kecepatan oksidasi produk pangan di dalam kemasan. Sifat transmisi gas oksigen suatu kemasan akan menentukan jenis
produk pangan yang sesuai dengan kemasan tersebut. Berdasarkan hasil analisis O
2
TR menunjukkan bahwa dengan penambahan asam lemak ada yang menurunkan dan meningkatkan nilai
O
2
TR. Hasil yang didapatkan menunjukkan nilai yang hampir seragam sekitar 0.3950 sampai 4.7628 ccm
2
24 jam. Transmisi gas oksigen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat fisik dan berat molekul pemlastis, modifikasi film
dan struktur permukaan, interaksi kimia antara pemlastis dan gas O
2
dan CO
2
serta kemampuan molekul-molekul kecil untuk mengisi kekosongan di dalam matrik polimer Donhowe dan Fennema, 1993.
1 2
3 4
5
5 10
Palmitat asetat Laurat asetat
Palmitat + Kunyit asetat Laurat + Kunyit asetat
O2 T
R cc
m 2
2 4
j am
Asam lemak , ww 5
10 Palmitat laktat
Laurat laktat Palmitat + Kunyit laktat
Laurat + Kunyit laktat
Asam lemak , ww
Gambar 14. Grafik analisis O
2
TR Bobot molekul O
2
yang lebih besar dari H
2
O, sifat O
2
yang hidrofobik dan struktur permukaan polisakarida bersifat hidrofilik menyebabkan O
2
agak susah menembus jaringan rantai polimer polisakarida dibandingkan dengan
transmisi uap air. Nilai transmisi uap air lebih besar dibandingkan nilai transmisi O
2
. Film
polisakarida mempunyai sekat lintas yang sangat baik terhadap gas O
2
dan CO
2
karena mempunyai susunan molekul-molekul yang sangat rapat sekali, struktur jaringan ikatan hidrogen yang sangat kuat sekali dan
mempunyai kelarutan yang rendah Krochta dan McHugh, 1994. Laju transmisi oksigen edible film kitosan yang rendah dapat
diaplikasikan untuk kemasan, karena produk yang dikemas akan aman dari proses oksidasi. Oleh karena itu perlu dipilih edible film yang memiliki laju
transmisi oksigen yang rendah atau bernilai nol.
9. Hasil Analisis SEM