Latar Belakang SEBUAH PENGANTAR

1 Joshua D P Hutapea | 110406042 Perancangan Kawasan Museum Budaya di KEK Idealand Teluk Dalam

BAB I SEBUAH PENGANTAR

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya dan kekayaan alam yang beragam yang tersebar di seluruh daerah. Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang menyimpan berbagai potensi alam dan budaya dari beragam suku, seperti Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Nias, dll. Kebudayaan Nias, terkhusus Nias Selatan sebagai salah satu dari beragam budaya yang ada di Sumatera Utara merupakan sebuah kebudayaan yang menyimpan cerita yang luar biasa, baik dalam sejarahnya, teori kosmologisnya, sampai kepada arsitekturnya yang dikenal sangat kokoh, terbukti saat sekitar 650 unit rumah tradisional bertahan dari gempa bumi sumatera yang mengguncang dengan kekuatan sebesar 8,7 SR pada 8 Maret 2005 silam yang merupakan gempa bumi terbesar kedua dengan potensi tsunami sejak tahun 1964 1 . Sangat disayangkan bahwa daya tarik budaya ini belum diekspos dengan maksimal baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pemerintah setempat. Namun pemegang tampuk kekuasaan Kabupaten Nias Selatan saat ini, Bapak Idealisman Dachi memiliki visi untuk mengembangkan dan mengelola lahan 1 Gempa Bumi Sumatera 2005, https:id.wikipedia.orgwikiGempa_bumi_Sumatera_2005 Universitas Sumatera Utara 2 Joshua D P Hutapea | 110406042 Perancangan Kawasan Museum Budaya di KEK Idealand Teluk Dalam kosong di daerah Teluk Dalam sebagai lokasi pariwisata dan pengenalan budaya Nias Selatan. Dari kondisi yang penulis temukan di lapangan melalui survey langsung dan melalui studi literatur, dari keseluruhan lahan di Kepulauan Nias, masih banyak yang belum terjamah dan masih merupakan hutan asli.Untuk lahan terpiilih di Teluk Dalam sendiri, ada sekitar 96 lahan dari total 320 Ha yang masih merupakan hutan yang belum terjamah.Di satu sisi hal ini sangat baik mengingat koefisien hijau di Indonesia semakin hari semakin menyusut. Namun di sisi lain, ada sebuah potensi yang bisa digali dari daerah tersebut dan sangat disayangkan jika tidak diolah dengan maksimal sebagai area revitalisasi. Maka dari kondisi ini dibutuhkan adanya sebuah konsep desain yang mampu mengakomodir kedua kebutuhan tersebut, yaitu bagaimana caranya mempertahankan dan memajukan budaya lokal tanpa harus merusak alam yang telah dianugerahkan Tuhan untuk dijaga dan dikelola. Desain ini diharapkan akan dapat mengakomodasi kebutuhan dan visi besar untuk revitalisasi budaya Nias Selatan berbasis sosial sehingga secara makro dapat memenuhi kaidah-kaidah budaya dan secara mikro dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi seluruh pengguna fungsi kawasan ini. Untuk itu pada tugas Perancangan Arsitektur 6 ini penulis membuat sebuah perancangan fungsi pariwisata budaya dan spiritual dengan judul Perancangan Museum Budaya dan Gereja sebagai Landmark Kawasan Ekonomi Khusus Idealand, Teluk Dalam, Nias Selatan. Universitas Sumatera Utara 3 Joshua D P Hutapea | 110406042 Perancangan Kawasan Museum Budaya di KEK Idealand Teluk Dalam

1.2. Rumusan Masalah