10
Joshua D P Hutapea | 110406042
Perancangan Kawasan Museum Budaya di KEK Idealand Teluk Dalam
Museum Budaya ini dirancang dengan tujuan sebagai wadah untuk menghidupkan kembali „keagungan‟ budaya fisik dan non-fisik tersebut dalam
kemasan yang baru dan kontekstual.Secara teknis beberapa artefak-artefak budaya dari beberapa desa budaya yang masih hidup di Kab. Nias Selatan akan
dipindahkan untuk dipamerkan secara berkala di museum ini, sekaligus menyediakan fitur keliling museum ditemani guide yang direncanakan adalah
masyarakat lokal Nias Selatan sebagai pemenuhan konsep empowering culture village, yaitu menyediakan dan mengatur sebuah program pengabdian
masyarakat. Konsep ini sekaligus untuk menunjukkan keramahtamahan budaya Nias Selatan ke hadapan wisatawan.
2.2.2. Gereja
a. Pengertian Gereja Vitruvius, dalam bukunya The Ten Book of Architecture mengatakan
bahwa arsitektur mencakup Utilitas, Vernitas dan Venustas.Demikian juga pada arsitektur gereja yang sebagai wadah beribadah umat Kristen tidak terlepas dari
fungsi yang
diwadahinya.Gereja memiliki
tuntutan fungsional
yang mempengaruhi bentukan arsitekturnya, yaitu berupa tuntutan kemampuan sebuah
bangunan untuk mewadahi berbagai kegiatan ritual atau liturgis beserta segala aktivitas pendukungnya sesuai kebutuhan kategorial. Pada sisi lain, konteks sosio-
kultural, kondisi politik, ekonomi dan tuntutan zaman pada saat sebauah arsitektur
Universitas Sumatera Utara
11
Joshua D P Hutapea | 110406042
Perancangan Kawasan Museum Budaya di KEK Idealand Teluk Dalam
dibuat juga dapat mempengaruhi perwujudan arsitekturnya, termasuk pada gereja
7
. Gereja, secara Teologis memiliki arti non-
fisik, yaitu „Persekutuan antar Jemaat Allah‟.Sehingga dalam perancangan sebuah gereja, pertimbangan pertama
yang perlu ditinjau adalah tujuan dari pembangunan gedung gereja tersebut, yaitu sebagai tempat beribadah.Karena gereja adalah perwujudan sejarah dari hidup
Kristus, maka nlai-nilai di dalamnyajuga harus memiliki kesatuan dengan hati Yesus
8
.Sangat penting sebuah rancangan yang matang agar gereja benar-benar memperhitungkan aspek-aspek teologis, filosofis dan fisiknya.
2.2.3. Hotel Resort
Lorenzo, dalam Architectural Design : Design Hotels memaparkan makna dari hotel dalam pandangan pariwisata sebagai berikut, „Hotels are one of major
expressions of the magic essence of travel and the temporary and fleeting experience of visiting a place that is not one’s own’. Artinya sebuah hotel harus
mampu menjadi sebuah ekspresi besar dari sebuah perjalanan wisata menuju ke suatu tempat tertentu secara temporer.
Hotel resort sendiri lahir dengan dilatari kebutuhan manusia akan tempat liburan, yang dapat menjadi tempat pelarian dari kejenuhan kehidupan kota yang
modern. Kebutuhan ini seperti jeda dari kejenuhan kehidupan kota yang modern.
7
Studi Komparasi Bentuk dan Makna Arsitektur Gereja WCP Schoemaker, 2012
8
Arsitektur Gereja, https:id.wikipedia.orgwikiArsitektur_Gereja
Universitas Sumatera Utara
12
Joshua D P Hutapea | 110406042
Perancangan Kawasan Museum Budaya di KEK Idealand Teluk Dalam
Kebutuhan ini seperti jeda dari kehidpan hiruk-pikuk kota yang biasa menjadi kehidupan rutinitas sehari-hari. Oleh karena itu, hotel resort hadir sebagai sarana
wisata hunian dengan menawarkan fasilitas-fasilitas yang mendukung terciptanya pengalaman jeda dari kehidupan kota bagi para tamunya.
Menurut SK No 241H70 Menteri Perhubungan RI, Hotel Resort adalah hotel yang biasanya berlokasi di luar kota, pegunungan, tepi danau dan pantai atau
daerah rekreasi yang memberika fasilitas penginapan kepada orang-orang yang dating bersama keluarga untuk jangka waktu yang relative lama. Definisi
lain dari hotel resort juga dijelaskan dalam
Architect’s Data, bahwa hotel resort didesain untuk melayani paket-paket liburan dimana daiaransir memenuhi
kebutuhan besar terutaa pada akhir minggu dan musim-musim liburan. Sehingga, pada umumnya yang dijual oleh hotel resort berupa Sumarno,
1999, hal.20 : Scene potensi alam, yaitu potensi fisik kawasan resort, seperti kondisi
alam yang berupa perbukitan, pegunungan, dataran tinggi, sungai, pantai dan laut, flora da fauna, iklim daerah yang berguna untuk menciptakan
suasana yang baru dan berbeda dengan suasana kota. Budaya yang merupakan cirri khas daearah setempat, adat istiadat yang
dapat mendukung terciptanya kekhasan suasana lokasi hotel resort. Event, adanya penyelenggaraan upacara adat dari daerah setempat,
diadakannua turnamen olahraga atau pertunjukan lain yang terjadi pada saat tertentu yang dapat menarik pengunjung.
Universitas Sumatera Utara
13
Joshua D P Hutapea | 110406042
Perancangan Kawasan Museum Budaya di KEK Idealand Teluk Dalam
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hotel resort merupakan jenis hotel yang menjadikan potensi alam dan budaya sebgai daya jualnya.Dalam menanggapi hal
ini, keunikan dari lokasi perancangan hotel resort sangat ditonjolkan.Potensi alam diadaptasi dan dijadikan unsur utama dalam desain bangunan.Selain itu, desain
bangunan juga harus mengadaptasi kebudayaan lokal sebagai usaha melestarikan kebudayaan local sebagai penghargaan terhadap lingkungan sekitar.Pemasukan
unsur alam dan budaya ke dalam desain bangunan hotel resort disesuaikan dan dipadukan terhadap kebutuhan ruang sehingga menciptakan sebuah hunian
sementara yang nyaman dan rekreatif sesuai dengan konsep dasar arsitektur bangunan hotel resort.
2.2.4. Ruang Terbuka Hijau