Suprijono, 2012:13. Sementara itu menurut Huda 2014:2 pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh
terhadap pemahaman. Hal ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah setiap orang. Huda 2014:6 juga
mengemukakan beberapa konsep mengenai pembelajaran yang sering kali menjadi fokus riset dan studi selama ini sebagai berikut :
1. Pembelajaran bersifat psikologis. Dalam hal ini, pembelajaran dideskripsikan dengan merujuk pada apa yang terjadi dalam diri manusia secara psikologis.
Ketika pola perilakunya stabil, maka proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil.
2. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya, yang artinya proses-proses psikologi tidak terlalu banyak tersentuh
disini. 3. Pembeljaran merupakan produk dari lingkungan eksperiental seseorang, terkait
dengan bagaimana ia merespon lingkungan tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan pengajaran, di mana seseorang akan belajar dari apa yang diajarkan
padanya.
2.2.2 Efektifitas Pembelajaran
Kata efektif merujuk pada kegiatan yang dapat membawa hasil, berhasil guna dalam tindakan maupun usaha. Menurut Said, 1981:83 Muhli, 2011
Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam
penggunaan data, sarana, maupun waktunya atau berusahan melalui aktivitas
tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sedangkan menurut
Purwadarminta, 1994:32 Muhli, 2011 di dalam pengajaran efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan, dengan demikian analisis tujian merupakan kegiatan
pertama dalam perencanaan pengajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Muhli, 2011 definisi
efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau
tindakan. Dalam hal ini efektifitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang telah dicanangkan. Sebuah model pembelajaran
dikatakan efektif jika tujuan instruksional khusus yang dicanangkan lebih banyak tercapai.
Menurut Firman, 1987 Muhli, 2011 keefektifan program pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri,
a. Berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
b. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional.
c. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar. Efektifitas model pembelajaran merupakan suatu ukuran yang
berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini mengacu pada ketuntasan belajar, dimana
menurut Djamarah dan Zain 2010:107 terdapat tiga tingkatan keberhasilan suatu proses pembelajaran yaitu,
a. Istimewa atau maksimal yaitu apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.
b. Baik sekali atau optimal apabila sebagian besar 76 sampai dengan 99 bahan pelajaran yang diajarkan dikuasai oleh siswa.
c. Baik atau minimal yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60 sampai dengan 75 saja yang dikuasai siswa.
Model pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran. Selain itu model pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelas yang mendapatkan perlakuan kelas eksperimen dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan kelas kontrol.
2.3 Model Pembelajaran Kooperatif 2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran