Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kartu E-Money Bank Mandiri Di Kota Medan

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

KARTU E-MONEY BANK MANDIRI DI KOTA MEDAN

OLEH

Harry Pratama 110501014

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSETUJUAN

Nama : Harry Pratama

NIM : 110501014

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

JudulSkripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kartu E-Money Bank Mandiri Di Kota Medan

Tanggal Pembimbing,

Wahyu Ario Pratomo, S.E.,M.Ec NIP. 19730408199802 1 001

Penguji I, Penguji II,

Haroni Doli Homaraon, S.E.,M.Si Inggrita Gusti Sari Nasution, S.E., M.Si NIP. 19811106200312 1 002 NIP. 19801110 200812 2 003


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSETUJUAN PENCETAKAN

Nama : Harry Pratama

NIM : 110501014

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

JudulSkripsi : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kartu E-Money Bank Mandiri Di Kota Medan

Tanggal Ketua Program Studi

Irsyad Lubis, S.E., M.Soc.Sc., Ph.D NIP. 19710503 200312 1 003

Tanggal KetuaDepartemen


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kartu E-Money Bank Mandiri Di Kota Medan” adalah benar hasil

karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 23 Maret 2015 Penulis

Harry Pratama NIM: 110501014


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan dan untuk mengetahui pengaruh permintaan e-money terhadap karakteristik sosial responden di Kota Medan.

Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data melalui kuesioner dan studi kepustakaan yang ditujukan kepada 50 orang pengguna kartu e-money yang dipilih dengan teknik non probability sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis crosstab (tabulasi silang) untuk masing-masing permasalahan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money di Kota Medan yaitu pendapatan, kebutuhan dan selera. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebagian responden memiliki pendapatan dibawah Rp 1.000.000,00 – Rp 10.000.000,00 juta rupiah. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah membeli kartu e-money. Selera konsumen yang mempengaruhi kartu e-money dapat dilihat melalui intensitas penggunaannya di masyarakat. Pengaruh permintaan e-money terhadap pendidikan, umur dan intensitas penggunaannya sangat bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian, selera dengan umur dan pendapatan dengan frekuensi penggunaan memiliki hubungan. Sedangkan selera dengan pendidikan, kebutuhan dengan pendidikan, dan kebutuhan dengan umur tidak memiliki hubungan.


(6)

ABSTRACT

This research aims to know the factors that affect the demand for e-money card of Mandiri Bank in Medan and to know how the demand for e-money to the social characteristics of respondents in Medan.

This research uses a type of primary data and secondary data by the method of data collection through the questionnaire and the study of librarianship, addressed to 50 users of e-money card are selected with a non probability sampling techniques. Analytical techniques used in this research is a descriptive analysis and crosstabanalysis for each problem.

The results of this research suggests that the factors that affect the demand for e-money cards in Medan city that is income, needs and tastes. Based on the results of a study conducted some respondents had revenues under Rp 1,000,000

– Rp 10,000,000 million rupiah. The needs were influenced by culture. The higher level of a society's culture, the higher or many kinds of needs that must be met. One was the purchase of e-money cards. Consumer tastes that affect e-money card can be seen through the intensity of their use in the community. Influence of demand for e-money to education, age and the intensity of their use varies greatly. Based on research results, taste with age and income with frequency of use has a relationship. While the taste with education, the needs with education, and the needs with age did not have a relationship.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa, dimana atas segala nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kartu E-Money Bank Mandiri Di Kota Medan.

Dalam kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dan juga penyelesaian studi penulis, yaitu kepada :

1. Secara khusus, skripsi ini penulis persembahkan buat kedua orang tua tercinta Alm. Sukamto dan Suratnawati atas dukungan baik berupa dukungan moril maupun materil serta kakak dan adik-adik penulis yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam setiap proses penyusunan skripsi.

2. Bapak Prof. DR. Azhar Maksum, SE., M.Ec., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE., M.Ec., selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan memberi masukan dari awal sehingga terselesaikannya skripsi ini dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si., selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Irsyad Lubis, SE., M.Soc.Sc., Ph.D., selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Paidi Hidayat, SE., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Haroni Doli Hamoraon, SE., M.Si., dan Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, S.E., M.Si. selaku dosen pembaca dan penilai yang telah meluangkan waktunya dan memberi masukan terhadap skripsi ini.


(8)

6. Seluruh staf pengajar dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, terutama Departemen Ekonomi Pembangunan.

7. Seluruh Responden Masyarakat di Kota Medan memberikan waktu dan informasi kepada penulis, serta semua pihak yang terlibat dalam setiap penulisan skripsi ini.

8. Kepada teman-teman Fanny Alfira S.E Ade, Naya, Maya, Melly, Nana, Lulu Insan, Rifqi, hafis dan teman-teman Stambuk 2011 Ekonomi Pembangunan yang juga memberikan semangat, doa dan dukungannya kepada penulis.

Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, 23 Maret 2015 Penulis,

Harry Pratama 110501014


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank ... 6

2.1.1 Sejarah Bank ... 6

2.1.2 Fungsi dan Peran Bank ... 7

2.2. Uang. ... 9

2.2.1 Sejarah Uang. ... 9

2.2.2 Fungsi Uang. ... 10

2.2.3 Jenis-jenis Uang ... 11

2.3 Teori Permintaan Uang ... 14

2.3.1 Teori Permintaan Uang Klasik ... 15

2.3.2 Teori Permintaan Uang John Maynard Keynes. ... 16

2.3.3 Teori Permintaan Uang Milton Friedman ... 19

2.4 E-Money (e-money) ... 20

2.4.1 Pengertian E-Money.. ... 20

2.4.2 Ketentuan Lain E-Money. ... 23

2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan E-Money. ... 24

2.5 Penelitian Terdahulu ... 26


(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Lokasi Penelitian ... 29

3.3 Batasan Operasional ... 29

3.4 Definisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 31

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

3.6.1 Populasi ... 31

3.6.2 Sample ... 31

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 32

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.9 Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan E-Money di Indonesia ... 35

4.2 Perkembangan E-Money ... 36

4.3 Gambaran Umum Responden ... 39

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 39

4.3.2 Karakteristik Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 40

4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu E-Money Bank Mandiri di Kota Medan ... 40

4.5 Analisis Crosstab ... 45

4.5.1 Selera-Pendidikan ... 45

4.5.2 Selera-umur ... 48

4.5.3 Kebutuhan - Pendidikan ... 51

4.5.4 Kebutuhan - Umur ... 54

4.5.5 Pendapatan - Frekuensi Penggunaan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 59

5.2 Saran ... 60


(11)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Lembaga Penerbit Uang Elektronik ... 2

2.1 Jumlah Penggunaan Uang Elektronik di Indonesia ... 22

3.1 Teknik Analisis Data yang Digunakan ... 34

4.1 Perkembangan Volume dan Nilai Transaksi E-money Di Indonesia... 36

4.2 Merchant-Merchant Di Indonesia Pada Pengguna Kartu Mandiri ... 37

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 39

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 40

4.6 Klasifikasi Pendapatan Responden... 41

4.7 Penggunaan Uang Tunai Di Masyarakat ... 42

4.8 Ketersediaan Uang Responden Di Kartu E-Money ... 43

4.9 Intensitas Penggunaan E-Money ... 45

4.10 Crosstab Antara Minat Penggunaan Kartu E-Money Dengan Tingkat Pendidikan ... 46

4.11 Analisis Chi-Square Antara Minat Penggunaan Kartu E-Money Dengan Tingkat Pendidikan ... 48

4.12 Crosstab Antara Minat Penggunaan Kartu E-Money Dengan Umur Responden... 49

4.13 Analisis Chi-Square Antara Minat Penggunaan Kartu E-Money Dengan Umur Responden ... 51

4.14 Crosstab Antara Kebutuhan Dengan Tingkat Pendidikan ... 52

4.15 Analisis Chi-Square Antara Kebutuhan Dengan Tingkat Pendidikan ... 54

4.16 Crosstab Antara Kebutuhan Dengan Umur Responden . 55 4.17 Analisis Chi-Square Antara Kebutuhan Dengan Umur Responden ... 57

4.18 Crosstab Antara Pendapatan Terhadap Frekuensi Penggunaan Kartu E-Money ... 57

4.19 Analisis Chi-Square Antara Pendapatan Terhadap Frekuensi Penggunaan Kartu E-Money ... 58


(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Permintaan Uang Untuk Motif Transaksi

Dan Berjaga-jaga ... 18 2.2 Kerangka Konseptual ... 28


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 63 2 Data Responden ... 67 3 Distribusi Jawaban Responden ... 71


(14)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan dan untuk mengetahui pengaruh permintaan e-money terhadap karakteristik sosial responden di Kota Medan.

Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data melalui kuesioner dan studi kepustakaan yang ditujukan kepada 50 orang pengguna kartu e-money yang dipilih dengan teknik non probability sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis crosstab (tabulasi silang) untuk masing-masing permasalahan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money di Kota Medan yaitu pendapatan, kebutuhan dan selera. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebagian responden memiliki pendapatan dibawah Rp 1.000.000,00 – Rp 10.000.000,00 juta rupiah. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah membeli kartu e-money. Selera konsumen yang mempengaruhi kartu e-money dapat dilihat melalui intensitas penggunaannya di masyarakat. Pengaruh permintaan e-money terhadap pendidikan, umur dan intensitas penggunaannya sangat bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian, selera dengan umur dan pendapatan dengan frekuensi penggunaan memiliki hubungan. Sedangkan selera dengan pendidikan, kebutuhan dengan pendidikan, dan kebutuhan dengan umur tidak memiliki hubungan.


(15)

ABSTRACT

This research aims to know the factors that affect the demand for e-money card of Mandiri Bank in Medan and to know how the demand for e-money to the social characteristics of respondents in Medan.

This research uses a type of primary data and secondary data by the method of data collection through the questionnaire and the study of librarianship, addressed to 50 users of e-money card are selected with a non probability sampling techniques. Analytical techniques used in this research is a descriptive analysis and crosstabanalysis for each problem.

The results of this research suggests that the factors that affect the demand for e-money cards in Medan city that is income, needs and tastes. Based on the results of a study conducted some respondents had revenues under Rp 1,000,000

– Rp 10,000,000 million rupiah. The needs were influenced by culture. The higher level of a society's culture, the higher or many kinds of needs that must be met. One was the purchase of e-money cards. Consumer tastes that affect e-money card can be seen through the intensity of their use in the community. Influence of demand for e-money to education, age and the intensity of their use varies greatly. Based on research results, taste with age and income with frequency of use has a relationship. While the taste with education, the needs with education, and the needs with age did not have a relationship.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Uang adalah alat tukar yang diterima secara umum dan memiliki kepastian hukum serta nominalnya atau merupakan elemen penting pada kehidupan manusia. Perubahan alat pembayaran berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan manusia. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat, pola dan sistem pembayaran dalam transaksi ekonomi mengalami perubahan. Begitupun pada bank yang memberikan inovasi-inovasi baru pada masyarakat untuk memudahkan dalam bertransaksi. Kemajuan teknologi telah menggeser sebagian peranan uang tunai sebagai alat pembayaran ke dalam bentuk pembayaran uang elektronik yang lebih efisiensi dan ekonomis. Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana pada kegiatan perekonomian (Bank Indonesia, 2011). Pembayaran elektronik umumnya dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran, melainkan dengan cara transfer antar bank ataupun transfer intra bank melalui jaringan internal bank itu sendiri. Adapun fasilitas yang diberikan oleh bank kepada masyarakat untuk melakukan pembayaran non tunai anatar lain dengan menggunakan kartu ATM kartu debit, Kartu kredit dan Uang elektronik.

Uang elektronik (electronic money) atau e-money adalah uang yang digunakan dalam transaksi internet dengan cara elektronik. Transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan internet seperti sistem penyimpanan harga


(17)

digital. Sedangkan definisi e-money menurut Purnomo (2012) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut yaitu diterbitkan atas dasar uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang terhadap penerbit, nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip, digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut, dan yang terakhir nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. Hingga saat ini terdapat dua basis penerbit uang elektronik yaitu dari perbankan dan komunikasi.

Tabel 1.1

Lembaga Penerbit Uang Elekrtonik No. Nama Penerbit

1 BPD DKI JAKARTA

2 BANK MANDIRI

3 BANK CENTRAL ASIA

4 PT. TELEKOMUNIKASI

5 PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

6 BANK MEGA

7 PT. SKYE SAB INDONESIA

8 PT. INDOSAT

9 BANK NEGARA INDONESIA

10 BANK RAKYAT INDONESIA

11 PT. XL AXIATA

12 PT. FINNET INDONESIA

13 PT. ARTAJASA PEMBAYARAN

14 BANK PERMATA

15 BANK CIMB NIAGA

16 PT. NUSA SATU INTI ARTHA

17 PT. BANK NATIONALNOBU

18 PT. SMARTFREN TELECOM

19 PT. MVCOMMERCE INDONESIA


(18)

Bank Indonesia sendiri memagari arti uang elektronik sebagai alat pembayaran yang digunakan untuk transaksi di lembaga yang berbeda. Oleh sebab itu kartu Matahari, Timezone dan sejenisnya yang diterbitkan pengusaha retail tidak tergolong uang elektronik karena tidak mensyaratkan adanya pengisian uang melalui pulsa atau rekening bank. Uang elektronik masih tergolong sebagai inovasi baru. Masih banyak kalangan masyarakat yang menganggap uang elektronik itu sama dengan kartu jenis lain seperti kartu debit dan kartu kredit. Padahal jelas berbeda, uang elektronik memiliki fasilitas yang digunakan tanpa harus direpotkan nomor identifikasi pribadi (PIN). Dengan demikian, kartu ATM, debit dan kartu kredit tidak tergolong uang elektronik. Bank Mandiri merupakan salah satu lembaga penerbit e-money yang cukup serius untuk ambil bagian dalam pengembangannya. Hal ini terbukti dengan diterbitkannya tiga item dari uang elektronik yaitu, e-toll card, Indomaret card, dan Gaz card.

Kartu e-Toll adalah kartu prabayar yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerja sama dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, PT.Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dan PT. Marga Mandalasakti untuk transaksi pembayaran tol. Indomaret card bukan hanya sekedar kartu keanggotaan, tetapi memiliki multifungsi yang diterbitkan Bank Mandiri, untuk berbelanja di gerai Indomaret mendapatkan diskon khusus. Gaz card merupakan kartu prabayar yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan Pertamina, Gaz card digunakan untuk transaksi pembayaran BBM di SPBU Pertamina dan selanjutnya dapat digunakan untuk transaksi di merchant lainnya. Fitur e-toll, Indomaret card, dan Gaz card secara lengkap antara lain: saldo tersimpan pada chip kartu sehingga pada saat


(19)

transaksi tidak dibutuhkan PIN atau tanda tangan, dapat diisi ulang, minimum saldo kartu Rp. 10.000, maksimal saldo kartu Rp. 1.000.000 (sesuai ketentuan Bank Indonesia), saldo mengendap pada kartu tidak diberikan bunga. Kota Medan merupakan salah satu kota yang tingkat aktifitas ekonominya cukup tinggi. Hal tersebut menuntut tersedianya kemudahan dalam setiap aktivitas ekonomi serta kemudahan dalam setiap transaksi inilah yang diharapkan oleh pelaku transaksi. Sehingga lembaga-lembaga perbankan dan telekomunikasi terus mengembangkan produknya dalam memenuhi kebutuhan.

Jumlah pengguna kartu e-money dari produk Bank Mandiri tahun 2014 di Indonesia secara global sebanyak 5.006.982 (Putra, Harian merdeka.com, 2015). Sedangkan di kota Medan pengguna kartu e-money di tahun 2014 sampai dengan bulan Agustus sebanyak 814 pengguna (Bank Mandiri). Hal ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang ada di Kota Medan. Seharusnya pengguna kartu e-money bisa lebih dari jumlahnya sekarang sehingga berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah

1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan?


(20)

2. Bagaimana pengaruh permintaan e-money terhadap karakteristik sosial responden di Kota Medan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh permintaan e-money terhadap karakteristik sosial responden di Kota Medan.

b. Manfaat Penelitian

1. Sebagai media untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan bagi instansi yang terkait.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bank

2.1.1 Sejarah Bank

Perkataan bank berasal dari bahasa Italia yaitu Banco yang berarti kepingan papan yang digunakan sebagai tempat meletakkan buku yaitu sejenis meja. Fungsi ini kemudian berubah semakin luas yaitu sebagai meja tempat menukarkan uang. Aktivitas ini dilakukan oleh para pemberi pinjaman (kreditor) dan para penukar uang di Eropa untuk menunjukkan/mempamerkan uang mereka kepada para pedagang dan orang-orang yang berlayar. Aktivitas seperti ini telah mulai dilakukan pada abad pertengahan dan dari sinilah timbul istilah “bank”. Berkaitan dengan aktivitas ini, jika sekiranya pengusaha bank tersebut gagal dalam melakukan urusan dan kewajibannya kepada pelanggan atau nasabah maka pelanggan atau nasabah tersebut akan marah dan banco tersebut akan dirusak dan dimusnahkan. Dari peristiwa pengrusakan dan pemusnahan banco inilah timbul

istilah “bankrap” (Irsyad, 2010).

Ahmad Salaby (1982) menguraikan sejarah kemunculan bank ini dengan versi sedikit agak berbeda. Menurut Salaby, pada masa dulu terdapat penukuran-penukaran uang yang menanti dibelakang meja masing-masing di pantai-pantai laut mediterranean (pantai selatan Italia). Meja ini dalam bahasa Italia disebut banco dan atasnya diletakkan berbagai jenis mata uang yang diperlukan oleh orang-orang yang berlayar ke timur. Para pedagang dan pelayar akan menukarkan uang mereka dikawasan ini sehingga dapat dipergunakan di tempat tujuan


(22)

perdagangan. Disamping aktifitas penukaran seperti ini kadang-kadang penukaran uang tersebut juga memberikan pinjaman kepada mereka yang membutuhkan. Aktifitas ini dikatakan semakin berkembang sehingga timbul yayasan yang menjalani aktifitas keuangan dan yayasan ini kemudian disebut dengan “Bank” (Ibid).

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut para ahli bank adalah badan usaha yang wujudnya memuaskan keperluan orang lain, dengan cara memberikan kredit berupa uang yang diterimanya dari orang lain, sekalipun dengan jalan menambah uang baru (prof. G.M. Verryn Stuart). Defenisi ini menunjukkan bahwa objek aktivitas utama bank adalah masyrakat luas karena dana yang terhimpun dari masyarakat akhirnya akan disalurkan kepada masyarakat juga termasuk individu (Ibid).

2.1.2 Fungsi dan Peran Bank

 Fungsi Bank Sebagai Agent of Trust (kepercayaan)

Aktivitas bank sebagai financial intermediary yang melibatkan kepentingan masyarakat luas tentunya didasarkan kepada kepercayaan dan keyakinan masyarakat. Kepercayaan dan keyakinan ini menjadi asas utama bagi institusi bank untuk tetap eksis dan berkembang sesuai dengan target dan harapan. Dalam hal ini bank berfungsi Agent of Trust di tengah masyarakat. Masyarakat hanya akan menyimpan uang atau dananya jika


(23)

percaya dan yakin bahwa uang mereka atau dana yang akan mereka simpan tidak ada akan di salah gunakan oleh pihak bank (Ibid).

 Fungsi Bank sebagai Agent Of Development (Pertumbuhan)

Aktivitas bank sebagai financial intermediary akan dapat menyelesaikan sebagai masalah ekonomi karena sektor moneter dan sektor rill akan saling berinteraksi satu sama lain. Surplus dana yang dihimpun perbankan akan disalurkan kepada pengusaha dan masyarakat lainnya sehingga dana itu diinvestasikan di tengah masyarakat. Investasi ini akan menghasilkan berbagai barang dan jasa yang diperlukan disamping membuka peluang pekerjaan yang mendatangkan penghasilan. Pertambahan barang dan jasa pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional (Ibid).

 Fungsi Bank sebagai Agent Of Services (Pelayanan)

Eksistensi dan aktivitas perbankan semakin mendapat sambutan dikalangan masyarakat. Berbagai produk dan jasa perbankan semakin banyak dan berkembang sehingga membantu dan memperlancar aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebagian besar produk dan jasa-jasa perbankan ini dapat dinikmati semua lapisan masyarakat seperti jasa pengiriman atau transfer uang dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang singkat dan aman. Masyarakat juga dapat memanfaatkan jasa bank sebagai tempat menyimpan uang, perhiasaan atau surat-surat berharga secara aman dengan memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan perbankan (Ibid).


(24)

2.2 Uang

2.2.1 Sejarah Uang

Uang merupakan temuan manusia yang paling menakjubkan dan telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu. Artinya, uang memiliki sejarah yang sangat panjang dan telah mengalami perubahan yang sangat besar sejak dikenal manusia hingga sekarang (Solikin dan Suseno). Misalnya, masyarakat Irak modern di sekitar 5.000 tahun yang lalu sudah mengenal dan menggunakan uang koin yang mereka namakan shekel. Uang ini melambangkan jumlah tertentu barley yang ekuivalen dengan emas dan perak. Sementara itu, mata uang inggris dinamakan poundsterling karena pada awalnya ekuivalen dengan satu pon perak. Negara Yunani dan Romawi juga menggunakan koin emas dan perak sebagai mata uang.

Menurut Conway (2009) kata latin denarius akhirnya melahirkan dinar di berbagai negara, termasuk di Yordania dan Algeria. Masih menurut Conwaly kata denarius dalam bahasa Spanyol bermana uang dan Portugis-Dinero dan Dinheiro. Uang kertas pertama di terbitkan pada abad ke 7, sementara, gagasaan penggunaan uang kertas di adopsi diEropa pada tahun 1861.

Uang (Mishkin, 2004) adalah sesuatu (benda) yang diterima secara sebagai alat tukar dalam transaksi barang dan jasa. Alat tukar yang dimaksud dapat berupa benda apa saja yang diterima oleh setiap orang (masyarakat) dalam transaksi barang dan jasa. Dari definis tersebut, ada dua unsur penting yang peru diperhatikan,yaitu sesuatu benda dan diterima secara umum. Dengan begitu dapat


(25)

dipahami uang sangat berguna untuk memperlancar teransaksi dalam perekonomian.

2.2.2 Fungsi Uang

Para ekonom sepakat bahwa masyarakat butuh uang karena ia memiliki fungsi sebagai perantara atau sarana dalam transaksi barang dan jasa anatar satu dengan yang lain. Disamping itu, dengan menggunakan uang, maka kita dapat terhindari perdagangan atau transaksi secara barter yang mengandung banyak kelemahan. Fungsi uang dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli atau utama dan fungsi turunan. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu:

1. Sebagai Alat Tukar.

Chen dan Freeman (2004) menyatakan bahwa mereka membutuhkan uang, karena dengan uang transaksi barang dan jasa akan menjadi lancar. Dengan menggunakan uang, maka masyarakat terhindar dari sistem barter atau pertukaran secara langsung.

2. Sebagai Satuan Hitung.

Melalui fungsi ini, uang dapat digunakan untuk menghitung nilai atau harga berbagai macam barang dan jasa yang ditransaksikan dan menunjukan besarnya kekayaan serta untuk mengkalkulasi besar kecilnya kredit seseorang atau suatu unit usaha (bisnis). Dengan fungsi ini memungkinkan bagi seseorang untuk membandingkan nilai dari dua barang yang berbeda.

3. Sebagai Penyimpan Nilai.

Melalui fungsi uang sebagai penyimpan nilai, maka seseorang (pengusaha) dapat mengalihkan daya belinya dari masa kini ke masa mendatang. Misalnya,


(26)

jika seorang produsen menjual hasil produksinya, maka dia akan menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya. Penerimaan uang tersebut dapat disimpan untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Fungsi uang sebagai turunan meliputi uang sebagai standar pembayaran pembayaran yang ditunda, sebagai alat pembayaran utung, sebagai alat timbun kekayaan (modal) dan sebagai alat untuk meningkatkan status sosial serta sebagai komoditas yang diperdagangkan di pasar valuta asing (Solikin dan Suseno, 2002).

2.2.3 Jenis – Jenis Uang

Menurut Conway (2009) uang dapat dikelompokan dalam berbagai jenis, antara lain :

1. Berdasar Bahan Baku

Jika dilihat dari jenis bahan baku pembuatannya, maka jenis uang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Uang Logam

Uang jenis ini terbuat dari logam ( emas dan perak) kedua jenis logam dipilih menjadi bahan baku untuk membuat uang karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali sifatnya tidak hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai, yaitu :

 Nilai Intrinsik, yaitu nilai (harga) bahan baku yang digunakan untuk

membuat / mencetak mata uang misalnya nilai (harga) emas dan perak sebagai bahan baku untuk mencetak suatu mata uang.


(27)

 Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau nilai yang

tertulis pada mata uang.

 Nilai tukar atau Kurs mata uang nilai mata uang suatu negara jika

dibandingkan (ditukar) dengan mata uang negara lain, misalnya uang Indonesia (IDR) sebanyak Rp. 10.000 ditukar dengan US$ 1. Artinya, jika orang Indonesia ingin mendapatkan US$ 1, maka ia harus menyerahkan rupiah sebanyak Rp. 10.000, hal ini juga berarti bahwa US$ 1 = Rp 10.000.

b. Uang Kertas

Menurut penjelasan undang-undang No.3/2004 tentang Bank Indonesia bahwa yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). 2. Berdasarkan Nilai Uang

Jika uang dikelompokkan menurut nilainya, maka dapat dibedakan dalam dua jenis uang, yaitu:

a. Uang Bernilai Penuh (Full bodied money). Uang dikatakan bernilai penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan nilai / harga bahan yang digunakan atau nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Misalnya, jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.

b. Uang Tanda (Token money ) adalah apabila yang tertera diatas uang lebih tinggi dari uang bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan


(28)

kata lain niali nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp 10.000 Bank Indonesia mengeluarkan biaya Rp 8.000.

3. Teori Nilai Uang

Teori nilai uang dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Teori Uang Statis

Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Teori uang statis terdiri dari:

 Teori Metalisme, teori ini menjelaskan bahwa uang bersifat seperti

barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai bahan baku yang digunakan untuk membuat uang tersebut, misalnya uang emas dan perak.

 Teori Konvensi, Teori ini menjelaskan bahwa uang diciptakan atas dasar

pemufakatan (konvensi) masyarakat untuk memperlancar pertukaran barang dan jasa dalam perekonomian.

 Teori Nominalisme, teori ini menjelaskan bahwa uang diterima oleh

masyarakat karena uang memiliki daya beli.

 Teori Negara, teori ini menjelaskan bahwa asal mula uang karena suatu

negara menetapkan suatu benda yang diberlakukan sebagai alat tukar dan alat pembayaran. Artinya, uang memiliki nilai karena adanya kepastian hukum dari negara memiliki nilai karena adanya kepastian hukum dari negara berupa undang-undang mata uang.


(29)

2. Teori Nilai Dinamis

Teori ini menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan nilai uang. Kelompok teori ini meliputi:

 Teori Kuantitas (David Ricardo)

Teori ini dikembangkan oleh David Ricardo yang menjelaskan bahwa kuat atau lemahnya nilai mata uang tergantung pada jumlah uang beredar (money supply).

 Teori Kuantitas Uang (Irving Fisher)

Teori Kuantitas Uang yang dikembangkan Irving Fisher merupakan pengembangan dari Teori Kuantitas yang disusun oleh David Ricardo, teori ini disempurnakan oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang. Teori Fisher mengacu pada persamaan pertukaran (equation of exchange) yang dirumuskan sebagai :

MV = PT

Keterangan:

M : adalah jumlah uang beredar V : adalah tingkat velositas P : adalah tingkat harga umum

T : adalah jumlah barang yang ditransaksikan

2.3 Teori Permintaan Uang

Permintaan uang adalah pertanyaan tentang alasan-alasan atau faktor-faktor yang memotivasi seseorang memegang kekayaan dalam bentuk uang tunai (saldo kas). Dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa manusia sebagian pelaku ekonomi harus memilih alokasi sumber yang optimal agar memberi kepuasan


(30)

yang maksimal. Para ekonom sepakat bahwa perdebatan mengenai teori permintaan uang bersumber dari dua kelompok pemikiran ekonomi yaitu Monetarist dan Keynesians, perdebatan kedua kelompok pemikir tersebut telah banyak dibahas dan tampaknya akan terus berlanjut dan sulit dipecahkan. Insukindo (1997) menyatakan bahwa konsep permintaan uang memegang peranan penting dalam analisis ekonomi moneter.

2.3.1 Teori Permintaan Uang Klasik

Pandangan klasik mengenai faktor yang menentukan permintaan uang dapat dijelaskan dengan menggunakan teori kuantitas (quantiy theory) dan teorti sisa tunai (cash-balance theory). Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut (Sukirno, 1995 ):

MV = PT

Keterangan:

M : jumlah uang beredar V : tingkat velositas P : tingkat harga umum

T : jumlah barang yang ditransaksikan

Teori ini berpandangan bahwa terdapat bahwa hubungan langsung antara pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga pada umum dan pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan penyebab utama inflasi (Marshall and Swanson, 1980).

Pandangan klasik yang kedua adalah teori cash – balance theory yang dikembangkan oleh A. Marshall dan A.C Piguo dari Cambridge University. Teori ini pada dasarnya sama dengan teori kuantitas uang, tetapi cara pendekatannya sangat berbeda. Dalam teori ini tidak menekankan pada hubungan antara


(31)

penawaran uang dan tingkat harga. Akan tetapi yang ditekankan adalah mengenai tujuan masyarakat dalam permintaan uang dan bagaimana faktor ini menentukan jumlah uang yang diperlukan masyarakat. Marshall berpendapat bahwa tujuan memegang uang adalah untuk membiayai transaksi yang dilakukan. Pigou menambahkan alasan lain dari masyarakat memegang uang yaitu berjaga-jaga. Permintaan uang nominal merupakan proporsi dari pendapatan nominal:

MD = k Py Keterangan:

P : Tingkat harga Y : Pendapatan rill

K : nisbah antara permintaan uang dengan pendapatan masayarakat

2.3.2 Teori Permintaan Uang John Maynard Keynes

Analisis permintaan uang selalu dikaitkan dengan Teori Moneter Keynes. Keynes sependapat dengan para ekonom Klasik tentang fungsi uang sebagai alat tukar dan sebagai konsekuensi dari adanya permintaan uang untuk kebutuhan transaksi. Keynes juga sependapat dengan ekonom cambridge yang berpandangan bahwa uang berfungsi sebagai alat penyimpan kekayaan (store of wealth) yang jumlahnya ditentukan oleh tingkat suku bunga dan tingkat pengembalian (return) yang diharapkan. Keynes menekankan pentingnya suku bunga dalam memengaruhi perilaku masyarakat untuk memilih memegang uang tunai atau membeli surat-surat berharga (khususnya obligasi). Penekanan terhadap pengaruh faktor suku bunga terhadap keinginan memegang uang inilah yang memungkinkan analisis permintaan uang sebagai alat untuk memperoleh keuntungan. Keynes mengembangkan teori permintaan uang kaum Klasik dengan menambahkan bahwa uang bukan hanya sekedar alat-alat (medium of exchange)


(32)

saja tetapi juga sebagai penyimpan kekayaan (store of value / whealth). Teori permintaan akan uang dikembangkan oleh Keynes dinamakan The Theory Of Liquidity Preference. Dalam teorinya, Keynes dalam Bofinger (2001) memperkenalkan tiga motif yang melandasi permintaan akan uang, yakni :

1. Permintaan Uang Untuk Motif Transaksi

Permintaan uang untuk motif transaksi terjadi atau muncul jika seseorang atau masyarakat tidak menerima uang tunai bersamaan dengan saat mengeluarkannya. Misalnya, seorang pekerja menerima upah/gaji Rp 1.000.000 per bulan, tetapi pengeluarannya dilakukan setiap hari atau mingguan. Untuk alasan itu, maka pekerja tersebut membutuhkan uang tunai memperlancar transaksi.

2. Permintaan Uang Untuk Berjaga-jaga

Menurut Keynes bahwa permintaan akan uang tidak hanya untuk sesuatu yang sifatnya reguler atau normal seperti untuk memperlancar transaksi, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak terduga atau di luar perencanaan, misalnya untuk berobat jika ada anggota keluarga yang menderita sakit atau membeli alat produksi yang sifatnya mendadak atau tiba-tiba mengalami kerusakan. Secara matematis permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga dapat dirumuskan sebagai berikut:

Lt + Lj = f (Y) Keterangan :

Lt : Permintaan uang untuk keperluan transaksi Lj : Permintaan uang untuk berjaga – jaga Y : Pendapatan


(33)

Secara grafis permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga dapat lihat pada gambar berikut:

Ltj

Ltj = f (Y)

Y

Gambar 2.1

Permintaan Uang untuk Motif Transaksi dan Berjaga-jaga

1. Permintaan Uang Untuk Spekulasi

Permintaan uang untuk spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga makin rendah keinginan masyarakat akan uang tunai untuk tujuan spekluasi. Alasanya adalah sebagai berikut:

a. Apabila tingkat bunga naik, berarti ongkos memegang uang tunai makin besar/tinggi, sehingga keinginan mayarakat untuk menyimpan uang akan makin kecil.

b. Hipotesis Keynes yang menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman masyarakat menganggap akan adanya tingkat bunga nomal.

Tingkat bunga normal adalah suatu tingkat bunga yang diharapkan akan kembali ketingkat normal setelah terjadi perubahaan, jika tingkat bunga pada


(34)

kenyataanya berada diatas tingkat normal maka masyarakat akan mengharapkan tingkat bunga tidak akan naik lagi (Ibid).

2.3.3 Teori Permintaan Uang Milton Friedman

Menurut Friedman, teori permintaan uang merupakan bagian integral dari teori modal atau teori tentang kemakmuran yang dipengaruhi oleh komposisi neraca pembayaran atau komposisi portofolio aset. Teori permintaan uang dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu:

1. Sudut pandang perseorangan

Jika ditinjau dari sudut perorangan, maka permintaan uang dalam nilai riil dipengaruhi oleh beberapa faktor, anatara lain:

a. Jumlah kemakmuran total merupakan kontrain. Friedman menggunakan konsep pendapatan permanen untuk mengukur indeks kemakmuran seseorang.

b. Perbandingan antara kekayaan dalam bentuk human wealth. Human wealth adalah kapasitas seseorang untuk menghasilkan pendapatan.

c. Tingkat pendapatan yang diharapkan (expected rate of return).

d. Utility yang diperoleh dari memegang uang relatif terhadap utility yang diperoleh dari penggunaan bentuk aset lainnya.

Fungsi permintaan uang menurut Freidman adalah sebagai berikut:

MP = f (Y, W, rM, rb, re, 1/P(dP/dt, U) Keterangan

Y : Notasi wealth yang ditunjukkan dengan pendapatan rill


(35)

rm : Tingkat perolehan dari uang yang diharapakan

rb :Tingkat perolehan dari obligasi yang diharapkan

re : Tingkat perolehan dari equity yang diharapkan

1/P(dp/dt) : Perubahan harga yang diharapkan terjadi, menunjukan tingkat perolehan nominal dari asset

U : Utility yang diperoleh

2. Sudut Pandang Pemilik Perusahaan

Jika ditinjau dari pemilik perusahaan, maka fungsi permintaan uang pada diatas mengalami perubahan. Total kemakmuran bukan merupakan faktor pembatas terhadap fungsi permintaan uang. Karena jumlah aset produksi yang dimiliki perusahaan merupakan variabel yang dapat ditentukan sendiri oleh perusahaan untuk tujuan maksimisasi keuntungan (bukan unsur pembatasan). Akibatnya, variabel wealth pada persamaan permintaan uang tidak dimasukkan lagi. Dengan demikian, maka persamaan fungsi permintaan akan uang untuk pemilik perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

MP = f (Y, rM, rb, re, 1/P(dP/dt, U) Keterangan

Y : Notasi wealth yang ditunjukkan dengan pendapatan rill

rm : Tingkat perolehan dari uang yang diharapakan

rb :Tingkat perolehan dari obligasi yang diharapkan

re : Tingkat perolehan dari equity yang diharapkan

1/P(dp/dt) : Perubahan harga yang diharapkan terjadi, menunjukan tingkat perolehan nominal dari aset

U : Utility yang diperoleh

2.4 E-Money

2.4.1 Pengertian E- Money

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor : 11/12/PBI/2009, e-money adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:


(36)

a. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit.

b. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip.

c. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut, dan.

d. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan (Bank Indonesia).

Menurut Purnomo (2012), uang elektronik (e-money) adalah nilai uang yang disimpan secara elektronik pada suatu media yang dapat dipindahkan untuk kepentingan trasnsaksi pembayaran dan transfer dana. Penerbit uang elektronik meliputi lembaga bank atau lembaga selain bank (LSB). Di indonesia, uang elektronik diterbitkan oleh sejumlah bank dan perusahaan operator komunikasi. Penyelenggaraan uang elektronik melibatkan pihak pemegang, prinsipal, penerbit, acquirer, pedagang, penyelenggara kliring, dan penyelenggara penyelesaian akhir.

Perolehan data identitas pemegang dilakukan penerbit dengan menyediakan sarana atau formulir aplikasi yang harus diisi calon pemegang disertai bukti identitas calon pemegang. Keharusan pengisian data identitas pemegang diperuntukkan bagi pemegang yang baru pertama kali mengajukan sebagai pemegang dan penerbit sama sekali belum mempunyai data lengkap, benar, dan akurat tentang identitas pemegang. Batas nilai uang elektronik untuk jenis registered dan unregistered, sebagai berikut:


(37)

1. Batas nilai uang elektronik untuk jenis unregistered (tidak terdaftar) paling banyak Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).

2. Batas nilai uang elektronik untuk jenis registered (terdaftar) paling banyak Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) (Purnomo 2012). BI mencatat penggunaan uang elektronik dari tahun 2007 s/d 2014 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Jumlah Penggunaan Uang Elektronik di Indonesia Periode Jumlah

Instrumen

Tahun 2007 165,193

Tahun 2008 430,801

Tahun 2009 3,016,272

Tahun 2010 7,914,018

Tahun 2011 14,299,726

Tahun 2012 21,869,946

Tahun 2013 36,225,373

(Sumber : Bank Indonesia, 2014)

Sesuai data BI ada 165.193 kartu prabayar pada akhir 2007, meningkat dua kali menjadi 430.801 kartu prabayar pada akhir tahun 2008. Pada akhir tahun 2009, pengguna kartu prabayar meningkat menjadi 3.016.272 dan pada tahun 2010 juga mengalami peningkatan menjadi 7.914.018. Pada tahun 2011 sebesar 14.299.726 serta tahun 2012 sebesar 21.869.946 dan tahun 2013 mengalami kenaikan secara signifikan menjadi 36.225.373 pengguna kartu prabayar. Berarti dalam lima tahun kedepan jumlah kartu prabayar meningkat pesat hingga 70 kali.


(38)

2.4.2 Ketentuan lain E-Money

Beberapa Ketentuan-ketentuan lain dari e-money yang terdapat di Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor: 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik (Electronic money).

a. Nilai uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan secara elektronik pada suatu media yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran atau transfer dana.

b. Prinsipal adalah Bank atau Lembaga selain bank yang bertanggung jawab atas pengelolaan sistem atau jaringan antar anggotanya, baik yang berperan sebagai penerbit atau acquirer dalam transaksi uang elektronik yang kerjasama dengan anggotanya didasarkan atas suatu perjanjian tertulis.

c. Penerbit adalah Bank atau Lembaga selain bank yang menerbitkan uang elektronik.

d. Acquirer adalah bank atau lembaga selain bank yang melakukan kerja sama dengan pedagang, yang dapat memproses data uang elektronik yang diterbitkan oleh pihak lain.

e. Pemegang adalah pihak yang menggunakan uang elektronik.

f. Pedagang (merchant) adalah penjual barang atau jasa yang menerima transaksi pembayaran dari pemegang.

g. Pengisian ulang adalah penambahan nilai uang elektronik pada uang elektronik.


(39)

h. Dana Float adalah seluruh nilai uang elektronik yang diterima penerbit atas hasil penerbitan uang elektronik dan pengisian ulang yang masih merupakan kewajiban penerbit kepada pemegang dan pedagang.

i. Tarik Tunai adalah fasilitas penarikan tunai atas nilai uang elektronik yang dapat dilakukan setiap saat oleh pemegang.

j. Penyelenggara kliring adalah bank atau lembaga selain bank yang melakukan perhitungan hak dan kewajiban keuangan masing – masing penerbit atau Acquirer dalam rangka transaksi uang elektronik.

k. Penyelenggara penyelesaian akhir adalah bank atau lembaga selain bank yang melakukan dan bertanggung jawab terhadap penyelesaian akhir atas hak dan kewajiban keuangan masing – masing penerbit atau Acquirer dalam rangka transaksi uang elektronik berdasarkan hasil perhitungan dari penyelenggara kliring (Bank Indonesia).

2.4.3 Kelebihan dan kelemahan E-Money

Beberapa kelebihan dari uang elektronik (e-money)

1. Uang elektronik mudah di dapat tanpa perlu membuka rekening.

Keunggulan pertama uang elektronik adalah mudah didapatkan oleh siapa saja tanpa harus membuka rekening tabungan di bank yang prosesnya lebih lama dan lebih banyak prosedurnya. Proses untuk mendapatkan uang elektronik hampir sama mudahnya dengan saat kita membeli kartu perdana telepon seluler. Faktor kemudahan semacam ini di yakini akan mendorong masyarakat semakin tertarik menggunakan uang elektronik dibandingkan uang tunai atau kartu kredit.


(40)

2. Uang elektronik bisa di isi ulang dengan mudah.

Uang elektronik bisa di isi ulang dengan mudah seperti selama ini kita melakukan isi ulang pulsa telepon seluler. Isi ulang uang elektronik dapat dilakukan melalui handphone atau melalui jaringan pedagang ( merchant) yang ditunjuk oleh perusahaan penerbit uang elektronik.

3. Uang elektronik membuat transaksi menjadi praktis.

Di tengah kesibukan yang kian mendera membuat waktu makin terbatas. Kita tentu merasa terganggu jika harus menghadapi soal sepele. Misalnya, menunggu lama untuk menerima uang kembalian saat membayar di supermarket atau di pintu tol. Pembeli tidak perlu mengeluarkan setumpuk uang dari saku, sedangkan penjual juga tidak usah repot menyediakan uang kembalian jika transaksi menggunakan uang elektronik.

4. Uang elektronik memberi berbagai keuntungan.

Uang elektronik menawarkan berbagai keuntungan seperti gratis bensin beberapa liter berdasarkan pembelian dalam jumlah tertentu dan diskon tarif parkir. Contoh keuntungan yang diperoleh dari uang elektronik, misalkan kartu e-money dari Bank Mandiri yang kini telah bekerja sama SPBU berlogo Mandiri, Jasa Marga, Transjakarta, Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Lawson, Lion Superindo, Hypermart, Solaria, Excelso, Es teler 77, Waterboom Cikarang, dan Wonder water world medan adalah diskon berbelanja serta masuk tempat wahana yang sudah ditentukan (Ibid).


(41)

Sedangkan kelemahan / resiko dari e-money antara lain: 1. Keamanan

Perkembangan teknologi juga dimanfaatkan oleh para penjahat teknologi (cyber crime). Uang yang terdapat dalam kartu e-money dapat hilang karena dicuri. Hilangnya uang elektronik tidak menjadi tanggung jawab penerbit.

2. Resiko kebingungan

Belum semua nasabah/pengguna memahami dengan jelas penggunaan uang elektronik dikarenakan rumitnya peraturan yang mengaturnya.

2.5 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang menggunakan variabel e-money telah banyak dilakukan anatar lain:

1. Sridawati (2006) mengadakan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prefrensi masyarakat terhadap penggunaan kartu pembayaran elektronik. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa ada delapan variable yang nyata mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan kartu pembayaran elektronik, diantaranya: jenis kelamin, umur, pendidikan, pendapatan rata-rata perbulan, pengeluaran rata-rata perbulan, lokasi, teknologi dan motivasi. 2. Cahaya Agung Purnama (2012) mengadakan penelitian tentang analisis pengaruh daya tarik promosi, presepsi kemanfaatan dan harga terhadap minat beli e-toll card bank mandiri. Hasil penelitian tersebut membuktikan daya tarik promosi, manfaat dan harga membuat masyarakat mengambil keputusan untuk membeli e-toll.


(42)

3. Claudia Sardoni dan Alessandro Verde (2002) dengan judul penelitiannya The ‘it revolution’ and the monetary sytem : Electronic money and it effects (Revolusi teknologi informasi dan sistem moneter: Uang elektronik dan dampaknya). Penelitian ini berfokus kepada peran dan pengaruh uang elektronik terhadap sistem kebijakan moneter. Hasil penelitian bahwa dampak uang elektronik sebagai bagian dari revolusi teknologi informasi menjadi menjadi ancaman serius bagi Bank Sentral dan kebijakan moneter.

2.6 Kerangka Konseptual

Variabel Penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, ada dua variabel yang digunakan antara lain: variabel dependen dan variabel independen. Variable dependen adalah variable yang menjadi pusat perhatian peneliti. Nilai variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen. Variable terikat (dependent variable) yaitu minat beli konsumen. Variable independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel bebas (indepenent variable) yaitu: Pendapatan, Kebutuhan, dan Selera. Adapun kerangka pemikiran peneliti yang menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(43)

MINAT BELI

KEBUTUHAN

SELERA

PENDAPATAN

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei pada umumnya menggunakan instrumen kusioner (quesionnaire) yang diisi oleh para responden dari objek penelitian yang ditetapkan dengan metode tertentu (Sinulingga, 2011).

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi oleh beberapa aspek sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memahami dan menganalisis permasalahan yang ada. Aspek-aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut:


(45)

1. Kebutuhan 2. Pendapatan 3. Selera

Ketiga aspek diatas yang hanya akan dibahas dalam penelitian ini.

3.4 Definisi Operasional

1. Pendapatan konsumen adalah faktor penentu permintaan konsumen tersebut terhadap suatu barang dan jasa. Semakin tinggi pendapatan konsumen maka permintaan terhadap suatu barang dan jasa cenderung tinggi pula, dan sebaliknya dengan pendapatan yang menurun konsumen mestinya dapat mengurangi permintaan terhadap suatu barang dan jasa. Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Pada penelitian ini, pendapatan konsumen diukur berdasarkan pendapatan yang diterimanya per bulan.

2. Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Masyarakat yang rasional mestinya dapat menentukan barang dan jasa apa yang paling perioritas dalam kehidupa sehari-hari. Dengan dukungan pendapatan dan ketersediaan barang di pasar, masyarakat pasti membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Pada penelitian ini, kebutuhan diukur berdasarkan frekuensi penggunaan kartu e-money dalam sebulan.

3. Selera adalah keinginan manusia terhadap barang atau jasa yang memiliki kualitas tinggi, barang yang langka dan dapat memanjakan konsumen. Pada


(46)

penelitian ini, selera diukur berdasarkan persepsi konsumen terhadap kemudahan penggunaan e-money.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Skala Likert. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan, pernyataan sikap seperti berikut (Muhammad, 2008):

- Sangat Setuju (SS), dengan skor 5 - Setuju (S), dengan skor 4

- Ragu-Ragu (R), dengan skor 3 - Tidak Setuju (TS), dengan skor 2

- Sangat Tidak Setuju (STS), dengan skor 1

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1. Populasi

Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian (Muhamad, 2008). Populasi dari penelitian ini adalah Masyarakat Kota Medan pengguna kartu e-money adalah 814 (Bank Mandiri).

3.6.2. Sampel

Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci (Muhamad, 2008). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik nonprobability sampling yang memilih orang-orang terseleksi berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki


(47)

sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Ibid). Berdasarkan jumlah populasi yaitu sebanyak 814 responden maka dapat ditetapkan sample dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Berdasarkan rumus Slovin diatas sehingga perhitungan samplenya sebagai berikut:

=

= 42,14

Keterangan :

n = ukuran sample

N = ukuran populasi

d = batas toleransi kesalahan (15%)

Berdasarkan hasil diatas, maka penulis membulatkan sampel menjadi 50 orang.

3.7 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat atau dikumpulkan oleh peneliti dengan cara langsung dari sumbernya. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), buku literatur, internet, jurnal, serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan sebagai data penunjang.


(48)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1. Kuisioner

Kuisioner adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Dalam hal ini yang menjadi repondennya adalah masyarakat kota medan.

2. Studi Kepustakaan

Teknik studi kepustakaan merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Data dan informasi dapat diperoleh melalui buku-buku, internet, jurnal, tesis dan sebagainya.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang sedang terjadi saat penelitian berjalan. Setelah data-data yang diperoleh dari para responden dimasukkan ke dalam computer dalam bentuk coding, maka data tersebut dioleh dengan menggunakan SPSS 20. Hasil output SPSS tersebut, kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat analisis statistika seperti yang diuraikan dibawah ini.


(49)

Tabel 3.1

Teknik Analisis Data yang Digunakan

Tujuan Alat Analisis

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan

Analisis Deskriptif

2. Mengetahui pengaruh permintaan e-money terhadap karakteristik sosial responden

Analisis Crosstab

1. Analisis Crosstab

Analisis crosstab (cross tabulation) menggunakan uji statistik untuk mengidentifikasikan dan mengetahui korelasi antar dua variabel.

Dalam penelitian ini, analisis crosstab yang juga disebut tabulasi silang dilakukan untuk mengetahui pengaruh permintaan e-money terhadap umur, pendidikan dan intensitas penggunaan e-money. Analisis crosstab akan dilakukan dengan bantuan software SPSS 20 untuk memudahkan dalam menganalisa data yang didapatkan dari lapangan.

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan yang kedua yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan.

Analisis ini akan dilakukan dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Data yang analisis berupa jawaban-jawaban kuisioner dari para responden.


(50)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan E-Money di Indonesia

Di Indonesia, e-money merupakan hal baru yang timbul dari kebijakan Bank

Indonesia untuk menciptakan “less cash society”. Perkembangan e-money di Indonesia dimulai dari dikeluarkannya regulasi dari Bank Indonesia pada tahun 2009. Kebijakan ini diatur secara teknis dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (E-Money). Jadi dengan didasarkan pada peraturan ini, mulailah era uang elektronik di Indonesia.Sejak saat itu penerbit e-money bermunculan, mulai dari kalangan Bank maupun non-Bank. Dari kalangan Bank ada Bank Mandiri dengan kartu e-money-nya, BCA dengan kartu Flazz-nya, BNI dengan Tapcash, sementara dari kalangan lembaga non perbankan ada Telkomsel dengan TCash-nya. Untuk menjadi penerbit resmi e-money tidaklah mudah. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 dibutuhkan perizinan dari Bank Indonesia untuk dapat menjadi penerbit resmi dari segala bentuk e-money yang beredar di Indonesia.

Selama tiga tahun perkembangan e-money di Indonesia bisa dikatakan perkembangannya pelan tapi pasti. Bank Indonesia mengharapkan e-money ini dapat berkembang untuk menggantikan peran uang konvensional dalam transaksi-transaksi mikro. Terkait dengan agenda Bank Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, e-money diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk orang-orang yang belum mempunyai akun di bank


(51)

(unbanked people). Sejauh ini berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah volume dan nominal transaksi uang elektronik atau e-money di Indonesia tergolong tinggi. Perkembangan jumlah volume dan nominal transaksi uang elektronik di Indonesia dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Perkembangan Volume dan Nilai Transaksi E-Money di Indonesia

Tahun Volume Nilai

2007 586.046 5.267

2008 2.560.591 76.675

2009 17.436.631 519.213

2010 26.541.982 693.467

2011 41.060.149 981.297

2012 100.623.916 1.971.550

2013 36.225.373 2.907.432

Catatan: Nilai dalam Rp Juta Volume dalam satuan transaksi Sumber: Bank Indonesia

Secara umum, perkembangan nilai transaksi e-money terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2007, nilai transaksi e-money berjumlah Rp 5,267 juta sedangkan nilai transaksi e-money pada tahun 2008 berjumlah Rp 76,675 juta sehingga terjadi peningkatan sebesar 93%. Peningkatan ini merupakan peningkatan terbesar jika dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Jika dilihat dari nilai transaksi yang paling besar terjadi pada tahun 2013. Hal ini disebabkan gencarnya promosi yang dilakukan oleh dunia perbankan seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi.


(52)

4.2 Perkembangan E-Money Mandiri

Kartu e-money Mandiri yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri dengan tujuan untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai pengaplikasian e-money dalam transaksi. Pertimbangan penulis memilih e-money Mandiri adalah karena e-money Mandiri pelopor produk e-money yang berkembang di Indonesia baik dari segi teknologi maupun keluasan jangkauan merchant yang terdaftar. Pengguna dapat membeli kartu perdana e-money dan melakukan isi ulang di lokasi sebagai berikut:

1. Cabang Bank Mandiri

2. Merchant Retail (Indomaret, Alfamart/Alfamidi, Lawson, Superindo dan merchant yang akan dikembangkan dikemudian hari.

Kartu e-money Mandiri tidak mempunyai masa berlaku. Hanya saja, microprocessor chip yang melekat pada kartu e-money memiliki masa berlaku teknis pengoperasian bergantung pada intensitas transaksi pengguna. Biaya Kartu hanya dikenakan pada saat membeli kartu berubah biaya administrasi dan dikenakan apabila dilakukan penutupan kartu (redemption) yaitu sebesar Rp 5.000,-. Pengguna kartu e-money Mandiri dapat digunakan di merchant-merchant yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.


(53)

Tabel 4.2

Merchant-Merchant Di Indonesia Pada Pengguna Kartu Mandiri

MERCHANT KETERANGAN

KOTA RUAS TOL

Jabodetabek Cirebon Semarang Surabaya Bali Medan

 Dalam Kota Jakarta

- Cawang – Tomang – cengkareng - Cawang – Tanjung Priok – Pluit

 Cikupa Merak

 Jakarta Outer Ring road (JORR)

 Jakarta Lingkar Barat Satu

 Cawang – Cibubur

 Cawang – Cikarang

 Bogor Outer ring road (BORR)

 Palimanan – Kanci (palikanci)

 Semarang – Ungaran

 Surabaya – Gempol

 Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa

 Belawan – Medan – Tanjung Morawa (Balmera)

 TransJakarta

 Trans Jogja

 Batik Solo Trans

 ISS Parking

 Secure Parking (selected Area)

 SPBU Pertamina berlogo Mandiri e-money

 Indomaret ● Lawson

 Alfamart ● Lion Superindo  Alfamidi ● Hypermart  Solaria

 Excelso

 ES Teller 77

 Watreboom Cikarang

 Wonder Water World Medan


(54)

4.3 Gambaran Umum Responden

Keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 50 orang pengguna kartu e-money di Kota Medan. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat seperti berikut:

4.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner pada penelitian ini diketahui bahwa secara umum umur responden berkisar antara 19-64 tahun. Sebagian besar berada dalam umur 21 hingga 30 tahun yang berjumlah sebanyak 25 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Umur Frekuensi Persentase(%)

1. <20 4 8,0%

2. 21-30 25 50,0%

3. 31-40 3 6,0%

4. 41-50 7 14,0%

5. 50> 11 22,0%

Total 50 100%

Sumber: Data diolah

4.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil tabulasi kuisioner berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa 62% pengguna kartu e-money atau sekitar 31 orang merupakan laki-laki. Hal ini dianggap wajar karena pria merupakan tulang punggung keluarga. Sedangkan 38% atau sekitar 19 orang merupakan perempuan yang pada umumnya menjalankan usaha dengan motif menambah pendapatan bagi keluarga saja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut


(55)

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)

1. Laki-Laki 31 62,0%

2. Perempuan 19 38,0%

Total 50 100%

Sumber: Data diolah

4.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Dari hasil tabulasi kuisioner berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang dominan menjadi responden adalah tamat S1 sebanyak 27 orang atau sekitar 54%, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Prsentase(%)

1. SD 0 0%

2. SMP 0 0%

3. SMA 16 32,0%

4. D3 4 8,0%

5. S1 27 54,0%

6. S2 2 4,0%

7. S3 1 2,0%

Total 50 100%

Sumber: Data diolah

4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kartu E-Money Bank Mandiri di Kota Medan

Dalam penelitian ini, permintaan kartu e-money Bank Mandiri di Kota Medan dipengaruhi beberapa faktor antara lain:


(56)

1. Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima seseorang dari hasil kerja keras mereka. Pendapatan adalah faktor penting yang dimiliki masyarakat untuk melakukan sesuatu kegiatan baik transaksi maupun membeli barang dan jasa. Disini saya menceritakan sedikit mengapa faktor pendapatan terkait membeli kartu e-money. Dari survei yang saya lakukan, masyarakat yang memilih menyimpan uang mereka ke bank sehingga kemudian pihak perbankan menawarkan produk mereka yaitu e-money kepada nasabah dengan keunggulan cepat dalam transaksi dan memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas mereka.

Pendapatan sangat erat dengan pembelian apabila ada pendapatan kita dapat membeli sesuatu barang dan jasa sedangkan sebaliknya jika kita tidak mempunyai pendapatan otomatis kita tidak dapat membeli barang atau jasa. Maka dengan pendapatan kita dapat membeli sesuatu guna menunjang kebutuhan serta aktivitas kita sehari-hari. Pendapatan masyarakat atau uang yang semula berbentuk uang kertas berubah disederhanakan menjadi bentuk kartu plastik yang sangat mudah dibawa kemana-mana, praktis walaupun tempat penggunaanya relatif terbatas berbanding dengan penggunaan uang tunai. Pada penelitian ini, pengelompokkan pendapatan responden dapat dilihat pada tabel berikut.


(57)

Tabel 4.6

Klasifikasi Pendapatan Responden

No. Pendapatan Frekuensi Persentase%

a. < 1.000.000 15 30%

b. 1.000.001 - 5.000.000 33 66%

c. 5.000.001 - 10.000.000 2 4%

d. >10.000.000 0 0

Total 50 100%

Sumber data: diolah

Berdasarkan tabel di atas sebagian responden memiliki pendapatan Rp. 1.000.001,00 – 5.000.000,00 juta rupiah sebanyak 33 orang. Sedangkan sisinya sebanyak 15 orang memiliki pendapatan < 1.000.000 dan lainnya sebanyak 2 orang memiliki pendapatan Rp. 5.000.001,00 – 10.000.000,00 rupiah. Dari keseluruhan responden tidak memiliki pendapatan di atas Rp.> 10.000.000,00.

2. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan salah satu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) bagi setiap individu untuk berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan. Seperti: makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.

Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah membeli kartu e-money. Pada masyarakat modern ini untuk membeli suatu barang dan jasa masyarakat tidak perlu lagi membawa uang sebanyak-banyaknya di dompet.


(58)

Namun pada kenyataannya, penggunaan uang tunai masih sering dan selalu digunakan oleh masyarakat. Penggunaan uang tunai yang dipegang sehari-hari dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.7

Penggunaan Uang Tunai di Masyarakat

No. Uang tunai yang dipegang sehari-hari Frekuensi Persentase%

a. <100.000 5 10%

b. 100.001 - 500.000 43 86%

c. 500.001 - 1.000.000 2 4%

d. >1.000.000 0 0

Total 50 100%

Sumber data: diolah

Sebagian besar dari responden pada tabel di atas memiliki rata-rata uang tunai yang dipegang dalam sehari-hari sebanyak Rp. 100.001 - 500.000 ribu rupiah dengan jumlah responden sebanyak 43 orang dan sisanya sebanyak 5 orang memiliki rata-rata uang tunai yang dipegang sehari-hari tidak mencapai Rp. 100.000 yaitu sebanyak 5 orang dan sisanya sebanyak 2 orang memiliki rata-rata uang tunai sebanyak Rp. 500.001 - 1.000.000.

Penggunaan uang tunai yang berlebihan dapat mengakibatkan inflasi. Sehingga dengan adanya kartu e-money, dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dan kegiatan sehari-hari masyarakat dapat dilakukan secara cepat contohnya saja ketika kita menggunakan jalan tol dan melakukan transaksi. Kita tidak perlu lagi mencari uang receh atau uang kecil, tinggal menempelkan kartu e-money di mesin dongel kita sudah melesaikan pembayaran. Inilah keuntungan yang didapatkan ketika kita menggunakan kartu e-money. Praktis serta mudah digunakan menjadi


(59)

dasar masyarakat menggunakan kartu e-money guna melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan serta aktivitas mereka. Berdasarkan tabel berikut dapat dilihat berapa besar uang yang tersedia di kartu e-money pada responden dalam penelitian ini.

Tabel 4.8

Ketersediaan Uang Responden di Kartu e-money

No. Uang yang tersedia di kartu e-money Frekuensi Persentase%

a. <100.000 17 34%

b. 100.001-500.000 33 66%

c. 500.001-1.000.000 0 0

d. >1.000.000 0 0

Total 50 100%

Sumber data: diolah

Berdasarkan tabulasi di atas menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki uang yang tersedia di kartu e-money Rp.< 100.000 sebanyak 17 orang. Sisanya sebanyak 33 orang memiliki uang yang tersedia di kartu e-money Rp. 100.001 - 500.000.

3. Selera

Selera konsumen sifatnya sangat subjektif. Secara umum selera banyak melekat pada barang dan jasa berkualitas tinggi. Perbankan sengaja meningkatkan kualitas produk, membuat produk yang unik dan langka, memperbaiki kualitas pelayanan dan lain-lain, merupakan sejumlah upaya untuk membangkitkan selera konsumen. Selera konsumen sering kali berubah-ubah pada saat tertentu, mereka suka akan kartu debit dan pada waktu lain menyukai kartu kredit serta seiring dengan waktu maka konsumen mencoba kartu e-money.


(1)

Lampiran 2

Data Responden

No

Identitas Responden

Nama Alamat Umur

Jenis Kelamin Status Perkawinan Pendidikan Terakhir Jenis Pekerjaan 1 Aryo Afief Palego JL. Musang

No 120 19 laki-laki

belum

kawin SMA Mahasiswa

2 Yola Anggia

JL.Sokarno

Hatta 19 Perempuan

belum

kawin SMA Mahasiswa

3

M. Reza Erdiansyah

JL. Kertas

No 91 20 laki-laki

belum

kawin SMA Mahasiswa

4

Shinta Ameldia Imawan

JL. Perkutut

No 40 A 21 Perempuan

belum

kawin SMA Mahasiswa

5

Wira

Pratiwi WH

JL. Bunga

Baldu No 17 21 Perempuan

belum

kawin SMA Mahasiswa

6 Ayu Puspita

JL. Komp TPI Bok A

No 24 21 Perempuan

belum

kawin SMA Mahasiswa

7 Suratini SE

JL. Kemiri Gg Mushola

No 26 52 Perempuan kawin S1 Wirausaha

8

Ir. Indra Utama

JL. Eka

Warni 52 laki-laki kawin S1 Wirausaha

9

Syamsul Bahri

JL. Eka Rasmi Gang

Mulia No 66 52 laki-laki kawin S1 Wirausaha

10

Rhendy Try Nugraha

JL. Kertas

No 9 20 laki-laki

belum

kawin SMA Mahasiswa

11 Karmila SE

JL. Karya Jaya Gang

Eka Budi 50 Perempuan kawin S1 Wirausaha

12

Edi saputra SE

Jip 1 Blok

IX No 16 52 laki-laki kawin S1

Pegawai Swasta 13 Larashati Harahap JL. Bakti Luhur Gang

Kami 21 Perempuan

belum

kawin SMA Mahasiswa

14

Ir. Suriat Kano

Jip. 1 Blok 5

No 30 53 laki-laki kawin S1 Wirausaha

15

Rayna Ditriano

Kompleks Citra Wisata

Blok 9 21 laki-laki

belum

kawin SMA Mahasiswa


(2)

Bahri Lubis M. Jamil Lubis No 79

17 Lulu Tarigan

JL. Pasar 1 Padang

Bulan 21 Perempuan

belum

kawin SMA Mahasiswa

18 Suratmia

JL. Bakti

Luhur 50 Perempuan

belum

kawin S1 Wirausaha

19

Nurul Ashadi SE

JL. Bakti luhur gang Milinium 2

No 50 48 laki-laki kawin S1 PNS

20 Atik

JL. Bakti luhur gang Milinium 2

No 48 48 Perempuan kawin S1 PNS

21 Sutelisno

JL. Sutrisno

No 95 36 laki-laki kawin S1

Pegawai Swasta 22

Abdi Ginting

Dr. Mansyur

No 17/70 64 laki-laki kawin S3 PNS

23

Rita F.L Simarmata SE

JL. Abdul Hakim No

17 49 Perempuan kawin S1 PNS

24

Bambang Gunawan

JL. Bahagia Gang Amal

no 11 A 49 laki-laki kawin S1 PNS

25

Khairul Basri

JL. Eka Surya Perumahaan Taman Monaco No

3 53 laki-laki Kawin S2 PNS

26

Dr. Irfan Darfika

JL. Eka Rasmi Pondok Bunga asri Blok A1 No

2 46 laki-laki kawin S1 PNS

27 Yoga

JL. Gatot

Subroto 27 laki-laki Kawin S1

Pegawai Swasta

28 Zulkarnaen

JL Bakti Luhur gang Mangga No

57 63 laki-laki kawin S1 PNS

29 Yayang SE

JL. Bakti

Luhur Gang 26 laki-laki kawin S1

Pegawai Swasta


(3)

Mangga No 59

30 Syahputra

JL Bakti

Luhur No 8 27 laki-laki kawin SMA

Pegawai Swasta 31 Drs. Masrul Badri M.psi JL. Suluh

No 11 53 laki-laki kawin S2 PNS

32 M. Joni SH

Karya wisata komp. Griya Wisata Indah Blok

J2 54 laki-laki kawin S1 PNS

33

Muhammad Syahanan

JL. Amplas

Medan 27 laki-laki

belum

kawin S1

Pegawai Swasta 34 Dwi Yudha Syahputra JL. Bunga

Asoka 27 laki-laki

belum

kawin S1

Pegawai Swasta

35 Julfira

JL. Gagak Hitam No

120 25 Perempuan

belum

kawin D3

Pegawai Swasta 36 Razky Rahmadani Nasution

JL. Sei Tuan

No 51 24 Perempuan

belum

kawin S1

Pegawai Swasta 37 Maya Lubis

Pasar 5 gang

Jawa No 27 34 Perempuan kawin D3

Pegawai Swasta

38 Mhd Ilham

Perumahan Bumi asri Block C no

13 22 laki-laki

belum

kawin SMA Mahasiswa

39

Ridho Akbar Syah

JL. Bom No

64 28 laki-laki kawin S1

Pegawai Swasta 40 Rolando JL bajak V 33 laki-laki kawin S1

Pegawai Swasta

41 Nur Afifah

JL. Sei mencirim no

139 25 Perempuan

belum

kawin D3 Wirausaha

42 Nilam

JL. Rajawali

No 34 24 Perempuan

belum

kawin SMA Mahasiswa

43 Elfira

JL Pasar V medan

Estate 26 Perempuan

belum

kawin S1 Wirausaha

44 Yunia Alifa

JL Krakatau

Ujung No 14 24 Perempuan

belum

kawin S1

Pegawai Swasta 45 Dodi Sahputra JL. Sunggal

no 53 27 laki-laki

belum

kawin S1 Wirausaha

46

Fadila Maharani

JL. Gaperta

Ujung 25 Perempuan

belum

kawin S1

Pegawai Swasta


(4)

47

Rudy Hidayat

JL.

Sudirman 27 laki-laki

belum

kawin D3 Wirausaha

48

Alfad Riyanda

JL. Sei

Belutu 22 laki-laki

belum

kawin SMA Mahasiswa

49 Hasan

JL. Wahid

Hasyim 22 laki-laki

belum

kawin SMA Mahasiswa

50

Andika

mega miko JL. Ir juanda 22 laki-laki

belum


(5)

Lampiran 3

Distribusi Jawaban Responden

No resp.

a. Identitas b.pernyataan

4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 1 2 3 4

1 A A C F A B A E 4 4 4 4 4 4 3 4

2 B A C F A B B B 4 4 4 4 4 2 4 4

3 A A C F A B B D 4 5 5 4 5 3 4 5

4 B A C F B B A E 4 5 4 4 5 3 5 5

5 B A C F B B B D 5 4 5 4 4 4 4 4

6 B A C F B B A E 5 5 5 5 5 5 5 5

7 B B E E B B B D 5 5 5 5 5 2 5 5

8 A B E E B B B D 5 5 5 5 5 2 5 5

9 A B E E B B B D 4 5 4 5 4 3 3 5

10 A A C F A B A E 4 4 4 4 4 4 4 3 11 B B E E B B B D 5 5 5 5 5 5 5 5 12 A B E B B B B E 4 5 5 5 4 4 5 4 13 B A C F A B A E 5 4 5 5 5 4 5 5 14 A B E E A B A E 5 4 5 5 5 5 5 5 15 A A C F B B A E 4 4 4 4 5 5 5 5 16 A B E A B B B D 5 5 4 4 4 4 5 5 17 B A C E A B A E 5 5 5 5 4 2 3 4 18 B A E E B B B D 5 5 5 5 5 5 2 5 19 A B E A B B B D 5 4 5 4 5 2 5 4 20 B B E A B B B D 5 5 5 5 4 3 5 5 21 A B E B B B B D 5 5 5 5 4 4 3 5 22 A B G A C C B D 5 5 5 5 5 3 5 5 23 B B E A B B B E 5 5 5 5 5 5 5 5 24 A B E A B B B D 5 5 4 4 5 5 3 4 25 A B F A C B B D 4 4 5 5 5 5 5 4 26 A B E A C C B D 5 4 4 5 5 2 5 5 27 A B E B B B B D 5 4 4 4 5 5 5 5 28 A B E A B B B D 5 5 5 5 5 5 4 5 29 A B E B B B B E 5 4 5 5 5 2 5 5 30 A B C B B B B E 5 5 5 5 4 4 5 5 31 A B F A C B B D 5 5 5 5 5 5 5 5 32 A B E A B B B E 5 4 4 4 4 4 3 5 33 A A E B B B B D 5 5 5 5 5 4 5 4 34 A A E B B B B D 5 5 5 5 5 5 5 4


(6)

35 B A D B B B B D 5 4 5 4 5 5 5 5 36 B A E B B A B E 5 5 5 5 5 4 5 5 37 B B D B B B B E 5 5 5 5 5 5 5 5 38 A A C F A B B E 4 4 4 4 5 5 5 5 39 A B E B B B B D 5 5 4 5 4 4 5 5 40 A B E B B B B D 5 5 4 4 5 3 3 5 41 B A D E B B B E 5 5 5 5 4 5 5 5 42 B A C F A B B D 5 5 4 4 5 5 5 4 43 B A E E B B B D 5 5 4 4 5 5 4 4 44 B A E B B B B E 5 5 5 5 5 4 5 5 45 A B E E B B B D 5 4 5 5 5 3 3 5 46 B A E B B B B E 5 5 4 5 5 5 5 5 47 A A D E B B B D 5 5 5 5 4 5 4 4 48 A A C F A B B E 5 5 5 5 4 5 5 5 49 A A C F A B B E 5 5 5 5 5 3 3 5 50 A A C F A B B E 4 4 5 5 5 5 5 5