Belawati dalam Prastowo, 2011:301 mengemukakan bahwa yang tergolong video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan
dengan gambar bergerak secara sekuensial dapat digolongkan sebagai video. Video termasuk dalam kategori bahan ajar audio-visual merupakan bahan ajar yang
mengombinasikan dua materi. Materi auditif ditunjukan untuk merangsang indra pendengaran, sedangkan materi visual untuk merangsang indra penglihatan. Dengan
kombinasi dua materi ini, pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas, karena komunikasi berlangsung secara lebih efektif.
2.5.1. Manfaat video dalam pembelajaran
Prastowo 2011:302 mengemukakan sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan program video dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya sebagai
berikut: 1
Memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada peserta didik. 2
Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat.
3 Jika
dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan, dapat mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke waktu.
4 Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang dapat
memicu diskusi peserta didik. 5
Menunjukan cara penggunaan alat atau perkakas. 6
Memperagakan keterampilan yang akan dipelajari. 7
Menyampaikan objek tiga dimensi.
8 Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan suatu keadaan
tertentu. 9
Menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu.
2.5.2. Tujuan penggunaan filmvideo
Dalam penerapannya pada proses pembelajaran, filmvideo dapat digunakan untuk tiga tujuan utama Anderson dalam Prastowo, 2011:308.
2.5.2.1. Tujuan kognitif
Bahan ajar ini dapat digunakan untuk mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan stimulasi gerak yang relevan, seperti kecepatan objek yang bergerak,
penyimpangan dalam gerakan, dan sebagainya. Mengajarkan aturan dan prinsip, serta memperlihatkan contoh model penampilan, terutama pada situasi yang menunjukan
interaksi manusia.
2.5.2.2. Tujuan psikomotorik
Dalam hal ini, filmvideo digunakan untuk memperlihatkan contoh keterampilan gerak; memperjelas dan meperlambat atau mempercepat gerak;
mengajarkan cara menggunakan suatu alat; serta memberikan umpan balik feedback tertunda kepada peserta didik secara visual untuk menunjukan tingkat kemampuan
mereka dalam mengerjakan keterampilan gerak setelah beberapa waktu kemudian.
2.5.2.3. Tujuan afektif
Dalam tujuan afektif, filmvideo paling cocok jika digunakan untuk mempengaruhi sikap dan emosi, yaitu dengan menggunakan berbagai cara dan efek.
Selain itu, filmvideo merupakan alat yang cocok untuk memperagakan informasi efektif, baik melalui efek optis maupun gambaran visual yang berkaitan.
2.5.3. Kelebihan dan kekurangan filmvideo
Menurut Anderson dalam Prastowo, 2011:308 mengemukakan kelebihan filmvideo sebagai bahan ajar, antara lain:
1 Filmvideo dapat menyajikan gambar bergerak untuk memperagakan rangsangan
atau respons yang serasi yang dikehendaki dalam training. 2
Filmvideo dapat membuat efek visual khusus yang memungkinkan bisa
memperkuat proses belajar. 3
Sejarah filmvideo yang panjang memungkinkan tersedianya berbagai filmvideo diperpustakaan sebagai salah satu sumber belajar.
4 Filmvideo dapat menggunakan proyeksi dari depan atau belakang.
5 Isi dan urutan-urutan materi pelajaran yang sudah terpadu dapat digunakan secara
interaktif dengan buku-buku tugas, modul, buku-buku petunjuk belajar, dan sebagainya.
6 Proyektor filmvideo pada umumnya mudah diperoleh, mudah dibawa, dan
pengoperasiaannya. Sementara itu kekurangan filmvideo sebagai bahan ajar. Filmvideo harus
ditangani dan dirawat dengan hati-hati, supaya tidak putus jika menggunakan pita video, lecet jika menggunakan file video dalam hard disk atau flash disk atau
memory card.
2.6. Bahan Ajar Interaktif
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat ternyata berdampak luas hingga kewilayah bahan ajar, salah satunya adalah CD interaktif. Bahan ajar ini
memilki beragam bentuk variasi, salah satunya berbentuk video pembelajaran yang dikemas ke dalam CD interaktif.
CD merupakan sistem penyimpanan informasi atau gambar dan suara pada piringan atau disc Sadiman dalam Sari 2012:24, sedangkan CD menurut kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah alat sistem penyimpanan dan rekaman video, dimana signal audio visual direkam pada disc plastic, tidak pada pita magnetik, tipe piringan
CD dibagi menjadi tiga macam antara lain: 1
CD –ROM compact Disc Read Only Memory. 2
CD-R Compact disc Recordable dan 3
CD-RW compact disk rewnable. Interaktif mengandung arti bersifat saling melakukan aksi atau antarhubungan
atau saling aktif Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Prastowo, 2011:328. Dengan demikian, bahan ajar interaktif dapat dimaknai sebagai bahan ajar interaktif
dapat dimaknai sebagai bahan ajar yang bersifat aktif, maksudnya bahwa bahan ajar tersebut didesain agar dapat melakukan perintah balik kepada pengguna untuk
melakukan suatu aktivitas. Dalam bahan ajar interktif ini, pengguna peserta didik terlibat interaksi dua arah dengan bahan ajar yang sedang dipelajari.