Rendemen karaginan Karakteristik Ekstrak dan Filtrat Rumput Laut
y = 0.0906x R
2
= 0.9914 y = 0.0611x
R
2
= 0.9861 y = 0.0551x
R
2
= 0.9931
0.0000 0.0002
0.0004 0.0006
0.0008 0.0010
0.0012 0.0014
0.0016 0.0018
0.000 0.005
0.010 0.015
0.020 Tekanan Transmembran kPa
-1
Fl u
k s
-1
m
2
h l
-1
1J Suhu 27 1J Suhu45
1J Suhu 55 Tahanan intrinsik membran Rm
Pada Gambar 24 terlihat bahwa, nilai fluks meningkat secara proporsional linier dengan semakin meningkatnya tekanan transmembran. Pola perilaku fluks
permeat tersebut sesuai dengan hukum Darcy yang menyatakan bahwa, fluks permeat pada proses membran kenaikannya akan sebanding dengan tekanan
transmembran yang digunakanJ ≈ ΔP.
Permeabilitas membran meningkat dari 10.75 l kPa
-1
m
-2
h
-1
pada suhu umpan 27
o
C dan pada suhu umpan 55
o
C permeabilitas membran mencapai 17.75 l kPa
-1
m
-2
h
-1
. Adanya kecenderungan meningkatnya permeabilitas membran dengan semakin tingginya suhu umpan disebabkan oleh semakin
menurunnya nilai viskositas air. Nilai viskositas air pada suhu 27, 45 dan 55
o
C adalah berturut-turut 0,8545, 0,5988, dan 0,5064 cP Rao 1999.
Nilai tahanan membran internal R
m
dapat ditentukan dengan menghitung nilai gradien persamaan regresi pada Gambar 25, sedangkan data percobaan
disajikan pada Lampiran 9. Nilai tahanan membran internal meningkat seiring dengan meningkatnya suhu umpan. Nilai tahanan tersebut pada suhu 27, 45 dan
55
o
C berturut-turut 0,0551, 0,0611, 0,0906 kPa m
2
h l
-1
.
Gambar 25 Pengaruh suhu umpan air distilasi terhadap nilai tahanan membran internal