efektivitas.
Hubungan Audit dengan
Kecurangan Fraud
Berhubungan langsung untuk mencegah
terjadinya segala jenis kecurangan fraud
dalam kegiatan yang diaudit.
Berhubungan secara Insidentil, dengan
pencegahan dan pendeteksian kecurangan
secara umum, namun hanya apabila
menimbulkan resiko material pada laporan
keuangan.
Jangka Waktu Audit
Pemeriksaan dilakukan secara kontinyu terus-
menerus. Pemeriksaan dilakukan
secara periodeik, biasanya sekali setahun.
2.2. Pengendalian Internal Internal Control
2.2.1. Pengertian Pengendalian Internal
Pengertian pengendalian internal didapat dari beberapa sumber, antara lain definisi yang diambil dari situs resmi
commission of Sponsoring Orgnization of the Treadway Commission
www.coso.org , yaitu komisi yang dibentuk oleh
National Commission of Fraudulent Financial Reporting di Amerika Serikat untuk meneliti penyebab terjadinya kecurangan
atau fraud. Pengendalian internal menurut COSO dijelaskan sebagai berikut :
“Commission of Sponsoring Organization of the Treadway Commission COSO describes internal
Universitas Sumatera Utara
control as follows : Internal control is broadly defined as a process, effected by an entity’s board of directors,
management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of
objectives in the following categories, which are: effectiveness and efficiency of operations, reliability of
financial reporting, and compliance with applicable laws and regulations”.
Disini dijelaskan bahwa pengendalian internal secara luas diartikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi dewan direksi
suatu entitas, manajemen, dan personel lainnya. Didesain untuk menyediakan kepastian yang masuk akal tentang pencapaian tujuan
dalam kategori berikut, yaitu : efektivittas dan efisiensi operasi, yang berkaitan dengan performa dan tujuan pemerintahan untuk
memperoleh laporan keuangan pemerintahan yang transparan, berkaitan dengan kegiatan mempersiapkan data-data untuk laporan
keuangan yang dapat diandalkan: dan kesesuaian dengan hokum dan peraturan yang berlaku.
Selain definisi tersebut, New York’s Office of State
Comptroller OSC dalam situs resminya www.osc.state.ny.us
juga mmiliki definisi yang lebih terperinci mengenai pengendalian internal, seperti yang diterangkan di bawah ini.
New York’s Office of State Comptroller OSC stated that Internal control or an internal control system is the
intergration of the activities, plans, attitudes, policies,
Universitas Sumatera Utara
and efforts of the people of an organization working together to provide reasonable assurance that the
organization will achieve its objectives and mission.
Definisi tersebut menjelaskan bahwa pengendalian internal adalah suatu kesatuan dari aktivitas, perencanaan, prilaku,
kebijakan, dan usaha dari personel suatu organisasi yang bekerja sama untuk menyediakan kepastian yang memadai bahwa
organisasi tersebut akan dapat mencapai tujuannya. Secara mendetil, New York’s OSC juga menyatakan bahwa:
1. Pengendalian Internal mempengaruhi seluruh aspek dari
organisasi, baik personel, proses, dan struktur fisiknya. 2.
Pengendalian Internal adalah elemen yang mendasar dari suatu organisasi, bukan hanya sebagai fungsi tambahan.
3. Pengendalian Internal menggabungkan kualitas dari
manajemen yang baik 4.
Pengendalian Internal berkaitan erat dengan personel, dan keberhasilannya bergantung pada kepedulian yang diberikan
oleh personel dalam pelaksanaannya. 5.
Pengendalian Internal akan terlaksana secara efektif apabila seluruh personel dalam entitas dan lingkungan kerjanya dapat
bekerja sama dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
6. Pengendalian Internal menyediakan tingkatan kenyamanan bagi
organisasi, namun tidak menjadi jaminan keberhasilan. 7.
Pengendalian Internal membantu organisasi mencapai tujuannya.
2.2.2. Unsur Pengendalian Internal