Control Environment Lingkungan Pengendalian

6. Pengendalian Internal menyediakan tingkatan kenyamanan bagi organisasi, namun tidak menjadi jaminan keberhasilan. 7. Pengendalian Internal membantu organisasi mencapai tujuannya.

2.2.2. Unsur Pengendalian Internal

Baik COSO maupun New York’s OSC menyebutkan lima unsure pokok dalam Pengendalian Internal, yaitu :

1. Control Environment Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari unsure-unsur lainnya, yang menyediakan aturan dan struktur bagi Pengendalian Internal. Faktor-faktor dalam lingkungan pengendalian adalah : 1. Ethica Values and Integrity Nilai Etika dan Integritas Nilai etika adalah standar prilaku yang membentuk kerangka tata cara kerja pegawai negeri sipil. Manajemen menetapkan nilai etika yang akan membantu kemampuan pegawai negeri sipil mengambil keputusan yang positif dalam pekerjaan. Untuk dapat mencapai tujuan laporan akuntansi keuangan pemerintahan yang transparan. Tiap- tiap personel dalam organisasi memiliki integritas pribadi dan profesional saat dihadapkan pada nilai etika. Jika tugas manajemen adalah menetapkan dan mengkomunikasikan nilai etika organisasi, maka masing-masing personel Universitas Sumatera Utara memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan integritas yang mendukung nilai-nilai tersebut. Merupakan tugas manajemen untuk memastikan proses dan aktivitas yang dilakukuan dapat memperkokoh integritas tersebut. 2. Management Operating Style and Philosophy Jenis dan Filosofi Operasi Manajemen Filosofi dan jenis operasi manajemen mencerminkan gambaran umum pengelolaan dan penyelenggaraan aktivitas organisasi. Terdapat beberapa jenis dan filosofi yang dapat diterapkan, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dari yang lain, dan tingkat aktivitas yang berbeda-beda jika diterapkan dalam entitas tertentu. Manajemen harus mempraktekkan jenis dan filosofi yang paling efektif dan sesuai dengan nilai etika yang diterapkan dalam organisasi, serta memberikan pengaruh positif terhadap modal karyawan. 3. Competence Kompetensi Kompetensi adalah karakteristik seseorang yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas. Sebuah organisasi harus memastikan stafnya memiliki keahlian, pengetahuan, dan kemampuan untuk melaksanakan tugasnya. Pihak manajemen juga harus memastikan seluruh staf memiliki Universitas Sumatera Utara hal-hal yang dibutuhkan, misalnya perlengkapan, piranti lunak, serta paduan kebijakan dan prosedur, untuk melaksanakan tugasnya. 4. Morale Nilai Moral Nilai moral adalah perilaku yang dimiliki seseorang terhadap pekerjaannya, ditunjukkan dengan keyakinan, disiplin, dan kemauan untuk melaksanakan tugas. Manajemen harus tanggap akan peranan nilai moral yang baik dengan efektifnya lingkungan pengendalian, karena perilaku pegawai akan pekerjaannnya berdampak pada seberapa baik mereka melaksanakan tugasnya. 5. Supportive Attitude Perilaku yang mendukung Perilaku yang mendukung adalah sikap-sikap yang mendukung hasil yang diinginkan. Karena pengendalian internal memberikan keyakinan memadai pada manajemen bahwa proses pencapaian misi organisasi sedang berjalan, maka pihak manajemen juga harus mendukung kegiatan pengendalian internal. Manajemen eksekutif dapat juga menekankan pentingnya pengendalian internal dalam pencapaian tujuan pemerintahan pada seluru elemen pemerintahan, untuk menumbuhkan atmosfer kerja yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. Universitas Sumatera Utara 6. Mission MisiTugas Misi akuntansi keuangan pemerintahan adalah alasan keberadaan keuangan pemerintahan harus transparan yang memberikan arahan dan tujuan bagi seluru personel, serta panduan saat harus membuat keputusan penting. Tanpa misi yang didefinisikan dengan jelas dan dikomunikasikan dengan baik, suatu organisasi dapat terombang-ambing dan tidak dapat berfungsi dengan optimal. 7. Structure Struktur Struktur adalah kerangka pelaksanaan rencana organisasi, yang mendefinisikan fungsi dan hubungan dari bagian- bagian organisasi tersebut. Manajemen dapat menggambarkan struktur organisasi dalam bentuk bagan yang menggambarkan dengan jelas otoritas dan hubungan tanggung jawab antar bagian, sehingga dapat membantu pegawai negeri sipil untuk lebih memahami organisasi secara utuh.

2. Risk Assessment Penilaian Resiko