BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1.1 Perempuan
Penelitian ini berjudul “ Persepsi Perempuan Tentang Poligami Yang Dilakukan Para Tokoh Agama Islam “Ustadz” dilakukan di kota Surabaya.
Subyek penelitian yang dijadikan informan tidak dapat dibatasi atau ditentukan karena analisis yang digunakan adalah kualitatif. Dalam penelitian ini yang
dijadikan informan adalah perempuan, tingkat pendidikan SMA sederajat, berusia 20 tahun ke atas yang sudah menikah maupun yang belum menikah. Karena pada
usia – usia tersebut perempuan sudah memiliki pemikiran yang telah matang secara moral, sehingga membuatnya untuk mempertimbangkan prinsip kebenaran,
kejujuran, dan keadilan. Sehingga seseorang pada usia tersebut mempunyai memori yang terbentuk dari tiga tahap yakni penyandian, penyimpanan, dan
pengingatan. Setiap informan nantinya akan memiliki perbedaan persepsi mengenai
poligami yang dilakukan para tokoh agama Islam “ustadz”. Namun, setelah mengetahui persepsi perempuan tersebut maka lebih banyak negatifnya daripada
positifnya tentang poligami yang dilakukan para tokoh agama Islam “ustadz”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Setiap informan pasti memiliki nilai budaya, pendapat dan informasi dari diri sendiri yang akan diperlukan peneliti dalam menyusun penelitian ini.
Berikut ini peneliti mencantumkan data diri dan latar belakang informan – informan yang telah diwawancarai :
Informan 1 : Hera Kartika Hera Kartika merupakan seorang pegawai negeri sipil di Surabaya. Dia
berusia 35 tahun, beragama Islam dan bertempat tinggal di daerah Karang Pilang. Hera memiliki tingkat pendidikan Strata-1 di perguruan tinggi swasta Surabaya.
Hera dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang seorang ayahnya menikah lagi dengan perempuan lain dan memiliki tiga orang anak. Hera memiliki
pengetahuan agama yang cukup baik, karena sang ibu telah mengenalkannya sejak kecil dan membimbing agama Islam yang dianut. Hera tinggal bersama sang ibu,
karena setelah menikah lagi ayahnya tidak lagi berada satu atap dengan ibunya. Ayahnya tinggal bersama istri keduanya beserta ketiga anak – anaknya. Setelah
menikah, Hera tinggal bersama ibu kandungnya, seorang suami yang bekerja sebagai pegawai swasta dan seorang anak laki – laki berusia 2 tahun. Hera
dibesarkan dalam keluarga yang tergolong cukup menengah ke atas karena sang ibu bekerja sebagai pegawai negeri sipil walaupun ayahnya jarang untuk memberi
nafkah sang ibunya. Hera memiliki rasa trauma untuk menikah pada saat usia 20- an, karena poligami kedua orang tuanya yang membuat Hera takut. Pengalaman
buruk yang Hera alami dengan kedua orang tuanya tersebut membuat Hera tidak menginginkan dalam keluarga kecilnya tersebut mengalami seperti kedua orang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tuanya. Dalam keluarga Hera tergolong perempuan yang berperan aktif dalam mengurus anak, suami, dan ibunya walaupun dia sibuk untuk bekerja namun
tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga adalah nomor satu. Dengan pengalaman itulah Hera tidak berharap dan tidak menginginkan keadaan keluarga yang telah
dibina selama kurang lebih 3 tahun tidak membuatnya bahagia dan harmonis. Informan 2 : Anita Chaerunnisa
Anita merupakan seorang guru TK di daerah Kebraon. Anita tinggal di daerah Kebraon bersama orang tuanya, tiga orang anak laki – laki Anak pertama
berusia 12 tahun, kedua berusia 4 tahun, dan yang ketiga berusia 2 tahun dan seorang suami yang bekerja sebagai pegawai swasta. Anita yang berusia 36 tahun
ini selain menjadi guru TK, dia juga menjadi seorang ibu rumah tangga dan membuka usaha laundry kiloan. Anita tergolong perempuan yang tingkat agama
Islam yang pas-pasan dan tingkat pendidikan D1 PGTK. Anita memiliki keluarga yang sangat sederhana untuk tingkat ekonominya. Dengan penghasilan seorang
suami yang pas-pasan, dia tinggal dirumah milik orang tuanya. Keluarga kecil yang telah dia bangun selama kurang lebih 14 tahun itu membuat dia bahagia dan
harmonis, dengan suami yang sangat pengertian. Bahkan suaminya tidak punya niatan untuk menikah lagi atau memiliki istri lagi. Bagi suaminya, seorang istri
saja belum bisa dia bahagiakan sepenuhnya apalagi memiliki istri lagi. Informan 3 : Silania Utami
Silania merupakan seorang penyiar radio swasta di Surabaya. Silania belum menikah, berusia 22 tahun dan selain sebagai penyiar dia juga seorang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mahasiswi PTS di Surabaya. Dia bertempat tinggal di daerah Rungkut bersama orang tuanya. Dia tergolong perempuan yang memiliki tingkat pengetahuan
tentang agama Islam cukup bagus, karena dia dibesarkan di keluarga yang memiliki tingkat agama Islam yang bagus. Dia seorang yang tegas, disiplin waktu,
humoris, dan pekerja keras untuk membantu orang tua yang bisa dibilang single parent. Dia memiliki orang tua tunggal yaitu seorang ibu yang sudah 1 tahun
purna tugas dari pegawai negeri sipil, dan ayah yang sudah kurang lebih 5 tahun meninggalkan keluarga kecilnya ini untuk selama – lamanya. Silania seorang
yang memiliki semangat untuk bisa bertahan dengan seorang ibu, yang tidak menikah lagi. Silania juga merupakan anak tunggal, akan tetapi dengan sikap
tanggungjawabnya dia mampu menjaga ibunya. Informan 4 : Dian Sari
Dian merupakan seorang presenter televisi swasta yang selalu menayangkan program – program Islami di Surabaya. Dian berusia 29 tahun,
belum menikah. Dengan usia yang sudah matang Dian tidak buru – buru untuk menikah, walaupun sang kekasih yang telah memiliki pekerjaan tetap ini sudah
mengajaknya untuk menikah. Dian tergolong perempuan yang memiliki tingkat pendidikan strata-1 perguruan tinggi swasta di Suarabaya, dan memiliki tingkat
agama Islam yang cukup mengerti. Dian tinggal di daerah Dharmawangsa, ia tinggal bersama kedua orang tuanya dan seorang adik perempuan. Dian memiliki
alasan ingin bekerja lebih giat dan memiliki tanggungan seorang adik perempuan yang masih duduk dibangku sekolah menengah keatas, dengan alasan itulah Dian
masih belum memikirkan untuk menikah dulu. Dian tergolong seorang perempuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang bertanggungjawab atas pekerjaannya. Dian juga tulang punggung keluarganya, Dian juga perempuan yang aktif dan terus berkarya.
Informan 5 : Eka Anwar Eka Anwar merupakan seorang ustadzah yang aktif di dalam Kelompok
Pengajian Ibu-Ibu Mar’atus Sholihah. Eka berusia 48 tahun, dan bertempat tinggal di daerah Balas Klumprik. Eka memiliki tingkat pendidikan agama Islam yang
bagus, karena berprofesi sebagai ustadzah, dan memiliki tingkat pendidikan strata-1. Eka memiliki seorang suami, 4 orang anak, 2 orang cucu, sedangkan
Anak pertama dan kedua sudah menikah, anak ketiga dan keempat masih sebagai mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya.
Eka seorang ustadzah, selain itu dia bekerja pada salah satu televisi nasional Jawa Timur. Suami Eka juga bekerja pada salah satu televisi nasional
Jawa Timur, dengan keadaan keluarga yang menengah ke atas, Eka dan suaminya mampu menghidupi keluarganya. Membina rumah tangga yang sudah 30 tahun
lebih membuatnya lebih banyak belajar manis pahitnya kehidupan berumah tangga. Bersama sang suami Eka juga mengajarkan syariat – syariat agama Islam
terhadap keempat anak – anaknya. Apalagi kedua anaknya yang telah menikah juga dibekali syariat – syariat agama Islam. Eka tidak menginginkan keluarga
yang telah dibinanya bersama suami tidak harmonis dan tidak bahagia. Eka mengharapkan menjadi rumah tangga untuk membina keluarga yang harmonis.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Informan 6 : Endang S Endang seorang ustadzah yang memiliki suami dengan dua orang istri.
Endang berusia 50 tahun dan tinggal di daerah wiyung. Endang memiliki tingkat pengetahuan agama Islam yang bagus sehingga beliau mengajari ngaji dan
berdakwah dari pengajian satu ke pengajian lainnya. Endang adalah lulusan dari IAIN Surabaya. Endang adalah istri pertama dari seorang suami yang berprofesi
ustadz sekaligus pensiunan pegawai negeri sipil. Endang memiliki satu orang putra yang kini bekerja di Jepang. Suami Endang melakukan poligami disaat
anaknya berusia 10 tahun. Suami Endang melakukan poligami karena tujuannya hanya ibadah, dan suami beliau menikahi seorang gadis desa yang orang tua gadis
tersebut tidak mampu. Suami beliau tergolong keluarga yang sangat mampu. Endang memiliki rumah yang ditempati bersama suami yang selalu bergantian
dengan istri keduanya. Suami Endang tergolong seseorang yang adil dalam membagi materi, kasih sayang, cinta, bahkan giliran untuk yang memang
dikerjakan pun tergolong adil. Sehingga istri – istrinya memberikan saling pengertian antara satu dengan yang lainnya dan akhirnya dapat menciptakan
keluarga yang harmonis meskipun suami memiliki dua orang istri dan seorang putra dari istri pertama, tiga orang putra dari istri kedua.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2 Analisis Data