3. Perilaku behavior persepsi sosial yang dibentuk berdasarkan gejala-
gejala perilaku orang lain. Contoh : menilai seseorang berdasarkan sifat dan tingkah lakunya.
2.1.2.2 Ciri – ciri Umum Dunia Persepsi
Pengindraan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu pengindraan yang bermakna, ada
ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi : Abdul Rahman Saleh, 2009 : 111 1.
Modalitas : rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indra, yaitu sifat sensori dasar dan masing-masing indra cahaya
untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran; sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya.
2. Dimensi ruang : dunia persepsi mempunyai sifat ruang dimensi ruang ; kita
dapat mengatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, latar depan latar belakang, dan lain-lain.
3. Dimensi waktu : dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat
lambat, tua muda dan lain-lain. 4.
Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu : objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan
konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. 5.
Dunia penuh arti : dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang
mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya dalam diri kita.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.2.3 Faktor – faktor yang Berpengaruh pada Persepsi
Persepsi lebih bersifat pada psikologi daripada merupakan proses pengindraaan saja maka ada beberapa faktor yang memengaruhi : Abdul
Rahman Saleh 2009 : 128-129. 1.
Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang
dari lingkungannya. Meskipun demikian, ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu, individunya memusatkan perhatiannya pada
rangsang – rangsang tertentu saja. Dengan demikian, objek – objek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai objek pengalaman.
2. Ciri – ciri rangsang
Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil, yang
kontras dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangnya paling kuat. 3.
Nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam
pengamatannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan, bahwa anak – anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besar
daripada anak – anak orang kaya. 4.
Pengalaman dahulu Pengalaman – pengalaman terdahulu sangat memengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tetapi lain halnya bagi orang – orang mentawai di pedalaman Siberut atau saudara kita di pedalaman Irian.
2.1.2.4 Proses Persepsi