Shopping Mall Pandangan Remaja Terhadap Gaya Hidup

113

4.1.2. Shopping Mall

Bagi mereka para remaja mall adalah rumah kedua yang wajib dikunjungi, karena begitu banyaknya fasilitas yang disediakan oleh mall-mall. Dan mereka para remaja ini terbiasa dengan menghabiskan waktu luang bersama teman-temannya dengan cara berada di dalam sebuah mall. Selain itu keadaan Kota Medan yang sangat startegis dan dikenal sebagai kota metropolitan memiliki mall-mall besar yang sangat banyak. Sehingga tidak susah bagi para remaja untuk memilih mall mana saja yang ingin dikunjungi. Pembentukan gaya hidup seseorang remaja juga dipengaruhi oleh situasi yang pernah dijumpainya, kelas sosialnya, kelompok sosial, keluarganya, dan cirri-ciri pribadinya. Gaya hidup seseorang mengarah pada ekspresi akan situasi, pengalaman hidup, nilai-nilai, sikap dan harapan. Brandon 2002 mengatakan bahwa gaya hidup berasal dari nilai-nilai dasar individu yang mendasari perilaku konsumen seseorang dapat merefleksikan suatu trend dan gaya dan berbusana dari seorang remaja tersebut. Bagi remaja putri maupun putra yang menjadi informan peneliti, mereka mengatakan ada kepuasaan tersendiri saat menggunakan produk bermerek, dan hal inilah yang menjadi penyebab remaja harus berbelanja dan berbelanja guna mendapatkan dan memperoleh kepuasaan tersendiri. Angel siswi16 tahun mengatakan : Universitas Sumatera Utara 114 “aku merasa puas kalau sudah berbelanja dan membeli barang- barang yang bermerek dan sangat branded. Gaya hidup berbelanja itu penting juga agar kita mendaptkan nilai yang keren di tengah- temgah kawan-kawan kalo lagi ngumpul udah gitu supaya gak ketinggalan zaman juga”. Mereka juga menjadi fanatik dengan produk impor dan mencari merek- merek terkenal. Memang, di samping kualitasnya yang cukup bagus, mereka juga mempunyai alasan lain yaitu malu dan gengsi apabila tidak menggunakan barang atau produk yang tidak bermerek. Remaja juga sangat rentan terhadap perkembangan zaman.Dan harus mengikuti mode dan trend yang berlaku disekelilingnya. Sifat para remaja ini suka memakai pakaian yang bagus, sepatu bermerek dan apa saja yang mereka gunakan haruslah serba branded. Itulah alasan mengapa anak remaja khususnya remaja SMA banyak yang menghabiskan waktu untuk shopping dan berbelanja pakaian, sepatu, dress hanya untuk gengsi. Kehidupan ramaja yang suka shopping ini sangat berhubungan erat dengan prilaku konsumtif yang kini sudah sangat terlihat di kalangan remaja.Mereka rela menghabiskan sebagian uang tabungannya hanya untuk shopping. Dini siswi17 tahun mengatakan : “hobby ku ya belanja kak, aku bisa gelisah kalo udah nglihat barang- barang trend tapi belum ku beli. Gaya itu menurutku sangat penting, makanya aku rela nabung uang jajajnku trus aku belanjain baju deh. Buat aku belanja itu jauh lebih penting dibanding nongkrong”. Universitas Sumatera Utara 115 Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa salah satu gaya hidup shopping kini sudah menjadi hal yang sangat digemari oleh para remaja Kota Medan. Bahkan mereka rela menghabiskan sebagian dari uang tabungannya hanya untuk berbelanja, karena bagi mereka belanja itu adalah hal yang sangat penting disbanding nongkrong bersama kawan-kawan sebayanya. Teori sosial post-modern cenderung mendefenisikan masyarakat post- modern sebagai masayarakat konsumen, dengan akibat bahwa konsumsi sudah memainkan peran penting dalam teori tersebut.Ritzer Goodman mengatakan mall muncul sebagai salah satu dari alat konsumsi baru dari masyarakat post- modern. Selain itu ternyata gaya hidup bersifat kontemporer karena dapat berubah sesuai dengan karakteristik demografi dan trend yang terjadi di sekitarnya. Dan shopping mall termaksud salah satu trendyang terjadi di masyarakat sekarang terutama para remaja yang berada di perkotaan. Shopping mall yang dahulu hanya menjadi tempat perdagangan, kini terus mengalami perubahan dan perkembangan menjadi sebuah gaya hidup. Seiring dengan perkembangan zaman dimana masyarakat semakin membutuhkan sesuatu yang efisien, muncullah shopping mall dengan konsep dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat dalam satu tempat.Di dalam shopping mall, remaja dapat berbelanja, menikmati hiburan, makan, dan berbagai macam kegiatan lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Mia siswi17tahun : Universitas Sumatera Utara 116 “aku memilih sun plaza ini sebagai tempat shopping ku karena aku dan mama serta kawan-kawan sudah terbiasa belanja disini. Kadang kalo udah selesai belanja dan merasa capek baru deh kami nongkrong di café-café yang ada di lantai tiga. Aku sangat menyukai berbelanja di sun ini kak”. Shopping Mall kini menjadi tempat rekreasi dan tempat menghabiskan waktu luang yang penting bagi para remaja-remaja yang tinggal di kota-kota besar sepert Medan ini contohnya. Remaja yang menganggap shopping mall penting dan relevan dengan nilai-nilai, minat, dan kebutuhan dirinya maupun kelompok teman sebayanya berarti memiliki keterlibatan tinggi terhadap gaya hidup shopping mall. Berarti remaja yang memiliki keterlibatan tinggi terhadap shopping mall, akan menghabiskan waktu dan melakukan berbagai kegiatan di tempat itu, serta mencarai segala informasi mengenai shopping mall contohnya merek baju dan mode baju yang sedang hits dan trend, gaya rambut serta apa saja yang telah menjadi kemewahan bagi mereka. Remaja yang memiliki keterlibatan tinggi terhadap shopping mall akan menjadikan aktivitas dalam shopping mall merupakan bagian dari gaya hidupnya. Universitas Sumatera Utara 117

4.1.3. Gadget