32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Determinasi Tumbuhan
Determinasi tumbuhan berfungsi untuk memastikan tumbuhan yang digunakan benar Pyrrosia piloselloides L. M.G. Price atau biasa disebut dengan
sisik naga yang dimaksudkan menurut ciri-cirinya. Determinasi dilakukan dengan cara mencocokan sampel tumbuhan yang diambil dengan literatur yang ada.
Kecocokan yang telah didapat kemudian akan menyimpulkn hingga pada nama spesies yaitu Drymoglossum piloselloides L. C. Presl. Karena dari awal peneliti
menggunakan nama spesies Pyrrosia piloselloides L. M.G. Price peneliti harus mencari sinonim dan United States Department of Agriculture, 2015 menyatakan
bahwa kedua nama spesies tersebut sama atau bersinonim. Hasil determinasi didukung dengan surat determinasi lampiran 1 yang diterbitkan oleh
Laboratorium Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Pengumpulan Bahan
Tumbuhan sisik naga diperoleh dari pohon inang jambu air yang berada di daerah Madukismo Kasihan Bantul Yogyakarta. Sisik naga yang digunakan sebagai
sampel penelitian diambil dari 3 pohon jambu air yang berbeda dengan jarak pohon kurang lebih 100m. Pengambilan sampel sisik naga dilakukan pada bulan Mei 2015
pada pukul 06.00-07.00 WIB.
Gambar 3. Jambu air Syzygium aqueum. dokumen pribadi
Pengambilan sampel dilakukan pagi hari karena terkait dengan kandungan metabolit sekunder yang lebih baik ketika diambil pagi hari. Pada pagi hari,
tumbuhan belum terpapar sinar matahari. Kandungan metabolit sekunder akan berkurang ketika tumbuhan diambil pada siang hari karena terjadi penguapan dan
proses fotosintesis. Pemanenan pada musim kemarau juga berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan, sebab pada musim penghujan tingkat kelembapan tinggi yang
membuat jamur mudah tumbuh dan banyaknya kadar air sehingga mempersulit proses pengeringan Agoes, 2006.
Dipilih herba yang kondisinya baik supaya hasil yang didapatkan juga baik, setidaknya terhindar dari serangga. Daun yang digunakan berupa tropofil dan
sporofil, daun tropofil berbentuk bulat berukuran lebih kecil dari sporofil, keduanya memiliki daun yang tebal.
Gambar 4. Daun sisik naga. dokumen pribadi C.
Uji Mikroskopik
Uji mikroskopik merupakan salah satu uji untuk memastikan bahwa tumbuhan yang diambil dan digunakan oleh peneliti tepat sesuai denga tumbuhan
yang diharapkan, dalam hal ini sisik naga. Uji mikroskopik dapat digunakan untuk uji identifikasi kebenaran dalam pengambilan sampel karena setiap tumbuhan
memiliki unsur-unsur anatomi yang khas, termasuk pada sisik naga. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan pada serbuk simplisia, irisan daun
membujur dan irisan daun melintang. Menurut Materia Medika Indonesia Jilid V, pengamatan mikroskopik pada penampang irisan melintang yang melalui tulang
daun sisik naga akan tampak epidermis atas yang terdiri dari 1 lapis sel yang berbentuk empat persegi panjang, kutikula tebal di antaranya terdapat sel
bernoktah, stomata sedikit, kadang-kadang terdapat rambut penutup berbentuk bintang. Epidermis bawah terdiri dari 1 lapis sel yang berbentuk empat persegi
panjang, kutikula tebal, stomata lebih banyak daripada epidermis atas, terkadang ada ramput penutup berbentuk bintang. Mesofil tidak mempunyai jaringan palisade,
jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel, terdapat sel sekresi, berkas pembuluh tipe konsentris amfikibral. Serbuk berwarna hijau kecoklatan. Fragmen
pengenal adalah sel epidermis atas bentuk tidak beraturan, dinding tebal bergelombang, sel epidermis bawah tidak beraturan, pada epidermis bawah terdapat
stomata kriptopor dengan tipe anomisitik, sel sekresi, rambut penutup bentuk bintang, dan sel parenkim mesofil besar bentuk poligonal DepkesRI, 1989.
Sedangkan fragmen khas serbuk simplisia sisik naga yang ada pada Materia Medika Indonesia jilid V yaitu sel epidermis atas bentuk tidak beraturan, dinding
tebal bergelombang, warna kuning, ada sel bernoktah. Epidermis bawah bentuk tidak beraturan, dinding tebal bergelombang, dinding berwarna kuning, terdapat
stomata kriptopor dengan tipe anomisitik. Sel parenkim mesofil besar, bentuk poligonal. Rambut penutup bentuk bintang atau tangan terdiri dari 1 sampai 2 sel,
panjang ujung runcing, lumen lebar, sel sekresi dengan isi berwarna kuning coklat DepkesRI, 1989.
Hasil pemeriksaan mikroskopik tumbuhan sisik naga pada pohon inang jambu air didapatkan unsur-unsur anatomi antara lain: stomata, epidermis bawah
dan rambut penutup. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk tumbuhan sisik naga pada pohon inang jambu air didapatkan unsur-unsur anatomi yaitu epidermis
bawah.
Hasil Mikrokopik MMI Jilid V
Keterangan
2 1
Sayatan permukaan bawah daun
2
1 1.
Stomata 2.
Epidermis bawah
1
1
Penampang membujur daun
1
1. Rambut penutup
1
Fragmen serbuk simplisia
1
1. Epidermis bawah
Gambar 5. Hasil uji mikroskopik tumbuhan dan serbuk sisik naga.
D. Pembuatan Simplisia