MINAT BELAJAR DASAR TEORI

c. Faktor perbedaan jenis kelamin Fakta menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang berati antara pria dan wanita dalam hal intelegensi. Barangkali yang membedakan adalah dalam hal peranan dan perhatiannya terhadap sesuatu pekerjaan, dan inipun merupakan akibat pengaruh kultural. d. Pengalaman sebelumnya e. Kapasitas mental. Dapat diukur dengan tes-tes intelegensi dan tes-tes bakat. Intelegensi seseorang ikut menentukan prestasi belajar seseorang itu. f. Kondisi kesehatan jasmani g. Kondisi kesehatan rohani h. Motivasi

B. MINAT BELAJAR

Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu ”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Surya 2004 minat merupakan seberapa besar individu merasa suka atau tidak suka kepada suatu rangsangan. Sesuatu yang diminati tentu akan lebih menarik perhatian. Sedangkan Slameto 2010 menjelaskan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Winkel 2012 berpendapat bahwa minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi tersebut. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu rasa ketertarikan dan penerimaan pada hal tertentu yang membuat seseorang senang melakukan hal tersebut tanpa adanya paksaan. Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar untuk sesuatu. Dalam hal ini, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:  Minat pembawaan. Minat ini timbul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, baik kebutuhan maupun lingkungan.  Minat yang muncul karena adanya pengaruh dari luar. Minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh lingkungan dan kebutuhan. Spesialisasi bidang studi yang menarik minat seseorang akan dapat dipelajari dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika bidang studi yang tidak sesuai dengan minatnya, tidak mempunyai daya tarik baginya. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap pemusatan perhatian, karena minat dapat melahirkan perhatian secara langsung, memudahkan terciptanya pemusatan perhatian dan mencegah gangguan perhatian dari luar. Sehingga bila seseorang sedang belajar sesuatu yang diminatinya, maka bahan pelajaran yang dipelajari akan mudah dipahami dan disimpan dalam memori otaknya. Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada dorongan. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorongnya terus belajar. Tinggi rendahnya minat belajar siswa terhadap suatu pelajaran dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa adalah kondisi fisikjasmani siswa saat mengikuti pelajaran dan pengalaman belajar di jenjang pendidikan sebelumnya. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa adalah metode dan gaya guru mengajar, tersedianya fasilitas dan alat penunjang pembelajaran dan situasi dan kondisi lingkungan. Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang dipelajari dengan dirinya sindiri. Proses ini menunjukkan kepada siswa bagaimana pengaruh pengetahuan atau kecakapan terhadap dirinya, tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap penting dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat untuk mempelajarinya. Safari 2003, dalam Wartini 2012 menyatakan bahwa indikator minat belajar ada empat, yaitu: 1. Perasaan senang Seseorang yang memiliki perasaan senang pada suatu mata pelajaran, maka seseorang tersebut akan terus mempelajari mata pelajaran tersebut dan tidak ada perasaan terpaksa untuk belajar lebih banyak lagi mengenai mata pelajaran tersebut. 2. Ketertarikan siswa Tanggapanrespon yang muncul dari siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru pada saat proses belajar mengajar di kelas. Tanggapan tersebut menunjukkan adanya ketertarikan siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru, sehingga membuat siswa ingin tahu lebih lanjut. Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran juga dapat dilihat dari tingkahlaku siswa, seperti tidak menunda-nunda waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 3. Perhatian siswa Siswa yang mempunyai minat terhadap mata pelajaran tertentu akan mencurahkan perhatiannya secara penuh terhadap mata pelajaran tersebut. Melalui perhatian yang penuh tersebut, maka siswa akan lebih mudah memahami materi dalam mata pelajaran tersebut. 4. Keterlibatan siswa Katerlibatan seseorang akan suatu objek tertentu akan mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan dan mengerjakan kegiatan dari objek tersebut. Beberapa ahli telah mencoba mengklasifikasikan minat berdasarkan pendekatan yang berbeda satu sama lain, sehingga minat dapat dikatagorikan seperti berikut ini: Suhartini 2001 mengklarifikasikan minat menjadi empat jenis berdasarkan bentuk pengekspresian dari minat, antara lain: expressed interest, manifest interest, tested interest, dan inventoried interest. Keempat jenis minat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Expressed interest, yaitu minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau aktivitas. b. Manifest interest, yaitu minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu. c. Tested interest, yaitu minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan. d. Inventoried interest, yaitu minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan. Surya 2007 menggolongkan minat menjadi tiga jenis berdasarkan sebab-musabab atau alasan timbulnya minat, yaitu: minat volunter, minat involunter , dan minat nonvolunter. Ketiga jenis minat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Minat Volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar. b. Minat Involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru. c. Minat Nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa secara paksa atau diharuskan. Krapp dalam Suhartini 2001 mengkategorikan minat menjadi tiga berdasarkan sifatnya, yaitu: minat personal, minat situsional, dan minat psikologikal, yaitu sebagai berikut: a. Minat Personal Merupakan minat yang bersifat permanen dan relatif stabil yang mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu. Minat personal merupakan suatu bentuk rasa senang ataupun tidak senang, tertarik ataupun tidak tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Minat ini biasanya tumbuh dengan sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan eksternal. b. Minat Situsional Merupakan minat yang bersifat tidak permanen dan relatif berganti- ganti, tergantung rangsangan eksternal. Rangsangan tersebut misalnya dapat berupa metode mengajar guru, penggunaan sumber belajar dan media yang menarik, suasana kelas, serta dorongan keluarga. Jika minat situsional dapat dipertahankan sehingga berkelanjutan secara jangka panjang, minat situsional akan berubah menjadi minat personal atau minat psikologis siswa. Semua ini tergantung pada dorongan atau rangsangan yang ada. c. Minat Psikologikal Merupakan minat yang erat kaitannya dengan adanya interaksi antara minat personal dengan minat situsional yang terus-menerus dan berkesinambungan. Jika siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu mata pelajaran, dan memiliki kesempatan untuk mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur dikelas atau pribadi di luar kelas serta mempunyai penilaian yang tinggi atas mata pelajaran tersebut maka dapat dinyatakan bahwa siswa tersebut memiliki minat psikologikal. Dalam penellitian ini, jenis minat belajar yang diteliti adalah minat belajar berdasarkan bentuk pengerspresian dari minat, antara lain: expressed interest, manifest interest, tested interest dan inventoried interest.

C. HASIL BELAJAR