Analisis Kebutuhan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian perangkat pembelajaran ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti sesuai langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab III, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan wawancara. Hasil wawancara dilakukan dengan guru kelas 1 SDN Kalasan 1 Sleman Yogyakarta yaitu ibu US pada tanggal 17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB sampai selesai. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi di lanpangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai proses pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran seperti yang diharapkan dalam kurikulum 2013 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Wawancara yang dilakukan berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Berikut data hasil wawancara dengan seorang guru SD KALASAN I Sleman Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir. Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai pemahaman guru terhadap kurikulum 2013. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang penyampaiannya secara utuh atau holistik. Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan kebutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa kurikulum 2006 itu lebih menekankan pada pengetahuan atau kognitifnya saja sedangkan kurikulum 2013 lebih menekankan pada empat aspek antara lain spritual, sosial, ketrampilan dan pengetahuan. Untuk menyusun sebuah indikator, guru hanya menyusun indikator tentang pengetahuan dan ketrampilan saja sedangkan untuk indikator KI 1 dan KI 2 hanya disisipkan dan akan muncul pada tujuan pembelajaran. Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai pemahanan terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru tersebut menjelaskan bahwa tematik integratif adalah pembelajaran memuat mata pelajaran yang berkaitan dan tidak dapat dipisahkan contohnya seperti muatan pelajaran Bahasa Indonesia dalam sebuah bacaan siswa dapat langsung pindah ke muatan pelajaran Matematika pada teks yang menjelaskan tentang menghitung jumlah kata pada syair lagu yang ada kaitannya dengan Matematika. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa. Saintifik merupakan pendekatan bukan model, dalam pendekatan saintifik terdapat 5 tahap antara lain mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan dalam 5 tahap tersebut dapat dibolak-balikan mana yang lebih terkemuka tetapi ada satu tahap yang tidak dapat di bolak-balikan yaitu tahap mengkomunikasikan karena tahap tersebut adalah tahap akhir dalam proses pembelajaran. Butir kelima yaitu pemahaman guru tentang penilaian otentik. Guru tersebut memaparkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian keseluruhan dimana setiap penilaian harus mengukur semua aspek antara lain aspek pengetahun, ketrampilan, sikap dan spritual, ada dua penilaian yang digunakan yaitu penilaian proses dan produk, penilaian otentik ini digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang sudah diajarkan oleh guru. Butir pertanyaan keenam yaitu megenai keperluan guru tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru tersebut memaparkan bahwa untuk rubrik penilaian mungkin tidak asing lagi bagi guru tersebut karena sudah mempunyai rubrik penilaian non tes tersebut. Tetapi jika ada yang mau memberikan contoh rubrik penilaian lagi akan mungkin lebih ril atau lebih efektif. Butir pertanyaan ketujuh yaitu sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa pendidikan karakter tentunya muncul pada setiap anak karena setiap hari anak-anak didik diajarkan tentang pendidikan karakter. Sehingga setiap siswa mempunyai karakter yang kuat dan baik. Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru memaparkan bahwa karakter merupakan suatu sikap yang baik contohnya sopan santun, guru mengatakan bahwa sesuatu yang dianggap baik oleh guru itu merupakan karakter yang akan diberikan kepada anak didiknya. Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan apa yang guru alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Guru memaparkan bahwa yang menjadi kesulitannya adalah instrumen penilaian. Seperti daftar penilaian guru merasa kesulitan karena belum ada daftar penilaian yang lengkap. Sehingga guru membuat intrumen penilaian sesuai dengan pemahaman guru. Butir pertayaan kesepuluh yaitu terkait contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di sekolah. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia sangat sedikit disebabkan karena biaya yang tidak mencukupi. Butir pertayaan kesebelas yaitu terkait contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang baik pada saat penataran atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung. Butir pertanyaan keduabelas yaitu terkait karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan guru. Guru tersebut tidak menjelaskan tentang RPPTH yang dibutuhkan, tetapi guru menjelaskan bahwa sudah ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tapi belum mengetahui mengenai kebenarannya. Guru juga menjelaskan bahwa saat mengikuti penataran tidak diberi contoh RPPTH dan format yang diberikan yang digunakan berbeda-beda sehingga belum ada kepastian mengenai format yang benar. Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan dengan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013. Guru memberikan saran kepada pemerintah untuk memberikan perangkat pembelajaran dan memberikan contoh instrumen penilain agar dapat membantu proses pembelajaran. Terdapat pada lampiran 4. 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 hanya sejauh informasi yang didapatkan dari pemerintah dan dinas. Guru juga hanya mengikuti indikator tujuan pembelajaran yang terdapat dalam buku guru. Pemahaman guru terhadap pendekatan saintifik dan tematik integratif belum begitu mendalam. Kesulitan yang dialami berkaitan dengan perangkat pembelajaran, yaitu media pembelajaran, penilaian otentik, dan pendekatan saintifik. Guru belum mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 dan juga belum begitu memahami secara lebih mendalam. Karena guru juga belum dapat mengembangkan indikator yang terdapat pada buku. Guru juga masih membutuhkan perangkat pembelajaran yang baik dan benar terutama dari pemerintah. Alasannya karena guru masih merasa kesulitan dalam membuat penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial dan spritual. Selain itu media disekolah kurang mendukung dalam proses pembelajaran di sekolah, faktor biaya yang juga menjadi kendala.

B. Deskripsi Produk Awal