sehingga cara penilaian adalah dengan memberikan skor 0 bagi setiap jawaban yang salah atau tidak diisi, dan skor 1 bagi jawaban yang benar. Bila responden
menjawab “ya” untuk item pertanyaan jenis favourable maka akan mendapatkan skor 1 dan jika pertanyaan tidak diisi atau dijawab “tidak” maka akan mendapat
skor 0. Hal ini berlaku sebaliknya untuk item pertanyaan jenis non favourable. Pertanyaan pengetahuan sebanyak 17 item, yang dibagi dalam kategori 9
pertanyaan tentang PMS dan 8 pertanyaan tentang antibiotika. Pertanyaan sikap sebanyak 3 item oleh sebab itu dalam perhitungan statistika digabungkan antara
pengetahuan dan sikap. Tiga item tersebut terdiri dari 2 pertanyaan sikap tentang antibiotika dan 1 pertanyaan tentang PMS. Pertanyaan favourable sebanyak 17
item dan pertanyaan non favourable sebanyak 3 item. .
3. Pembuatan Booklet
Booklet berfungsi sebagai media pemberian edukasi tentang IMS pada PSK. Berisi tentang hal-hal yang terkait dengan penyakit IMS. Dibuat semenarik
mungkin, jelas, singkat dan lengkap dengan bahasa yang mudah dipahami oleh subyek penelitian.
4. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner ditujukan kepada subyek penelitian yaitu para PSK, dengan melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu. Kuisioner diberikan sebelum
dan sesudah pemberian edukasi oleh peneliti. Dalam penyebaran kuesioner ini ada pembagian tugas antara rekan-rekan satu kelompok penelitian dengan maksud
memudahkan dalam mendapatkan data, mempercepat proses pengumpulan data. Pada penelitian penulis tidak mengerjakan sendiri namun dalam suatu kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tim, dimana dibagi berdasarkan wilayah penelitian. Kelompok ini terdiri dari penulis sendiri yaitu Ferawati Klaudia Ida dan Themy Roestian Lavatinova
dimana kami bekerja pada wilayah jalanan Badran, tepatnya dibelakang stasiun tugu dulunya tempat ini lebih dikenal dengan istilah ”Bong Suwung”, di wilayah
jalan Magelang, dilakukan oleh Vincensius Anjar Trilaksono. Sedangkan untuk wilayah Sosrowijayan atau Pasar Kembang dilakukan oleh Severina Sri Haryuni
Wiratwanti dan Adistyawan Yoga Wicaksono.
5. Pemberian Edukasi
Pemberian edukasi dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang PMS yang berupa penyuluhan pada saat program Kamis Sehat berlangsung, yaitu
acara yang diadakan setiap hari kamis minggu ke-2 setiap bulannya di kantor PKBI. Penyuluhan diberikan sebulan sekali selama 3 bulan oleh dosen-dosen
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selain itu pemberian edukasi berupa booklet yang dilakukan berulang untuk mengingatkan subjek
penelitian di lokasi jalanan Yogyakarta. Pada pemberian edukasi ini dibantu oleh teman-teman dari PKBI DIY.
6. Wawancara Terstuktur
Dilakukan wawancara terstruktur dengan bantuan kerangka atau garis- garis besar yang dibutuhkan dan berkaitan dengan permasalahan, melalui
pembicaran informal dan pembicaraan yang dikaitkan dengan permasalahan. Wawancara berfungsi untuk mendukung hasil kuisioner dan fenomena yang
terjadi pada PSK di lokasi jalanan Yogyakarta. Wawancara dilakukan setelah pengisian kuisioner dan sebelum pemberian edukasi, dengan tujuan untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sejauh mana para PSK tahu mengenai PMS dan penggunan antibiotika yang rasional.
7. Pengolahan data