sejauh mana para PSK tahu mengenai PMS dan penggunan antibiotika yang rasional.
7. Pengolahan data
Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan cara menjumlahkan angka dari setiap item pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh responden,
kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik yang tepat. Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase dan dianalisis secara deskriptif
evaluatif untuk setiap kategori pertanyaan dan setiap karakteristik responden.
G. Analisis Data Penelitian
Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan dua metode, yaitu metode statistik parametrik dan metode statistik deskriptif. Metode statistik parametrik
menggunakan Paired Sampel T Test dengan taraf kepercayaaan 90 yang bertujuan untuk melihat signifikansi perubahan nilai pengetahuan dan sikap pada
responden di lokasi jalanan Yogyakarta tentang PMS dan penggunaan antibiotika yang rasional dengan membandingkan hasil data pretest dengan hasil data
posttest .
Uji normalitas data dilakukan dengan program statistik menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
. Distribusi data dikatakan normal bila nilai Asymp.Sig lebih besar dari 0,1 dan analisis selanjutnya dapat menggunakan metode uji hipotesis
Paired Sampel T Test . Hasil uji normalitas diperoleh nilai Asymp.Sig lebih besar
dari 0,1 yaitu sebesar 0, 275. Hal ini berarti bahwa data dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdistribusi normal sehingga metode uji hipotesis Paired Sampel T Test dapat digunakan.
Uji hipotesis menggunakan Paired Sampel T Test melihat nilai signifikansi p. Apabila nilai signifikansi p lebih kecil dari 0,1 maka hipotesis
nol Ho ditolak, yang berarti terjadi perubahan yang signifikan pada nilai pengetahuan dan sikap responden dengan adanya pemberian edukasi Triton,
2006. Analisis dengan metode statistik deskriptif digunakan untuk melihat
persentase perubahan pengetahuan dan sikap responden berdasarkan tingkat pendidikan, umur, dan lama bekerja setelah pemberian edukasi. Analisis data
dilakukan dengan menghitung selisih antara nilai posttest dan pretest yang kemudian dicari nilai rata-ratanya mean. Hasil dari rata-rata dibagi dengan
jumlah item pertanyaan dan dibuat dalam bentuk persentase.
P =
N X
x 100 Keterangan:
P : Persentase X: Rata- rata nilai selisih antara posttest dan pretest
N: Jumlah item pertanyaan
H. Kesulitan Penelitian
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama penelitian ini adalah cuaca yang tidak menentu karena pada saat penelitian ini dilakukan masuk dalam musim
hujan dimana kecenderungan hujan terjadi pada malam hari sehingga sulit untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menemukan PSK yang tetap bekerja, selain itu sulitnya berkomunikasi dengan PSK karena mereka cenderung tertutup untuk menerima keberadaan orang lain,
kecuali yang sudah dikenal. Lokasi yang kurang nyaman dan gelap, karena lokasi merupakan jalurrel kereta api yang sering digunakan, sehingga peneliti agak
kesulitan dalam melakukan pendekatan dengan para PSK. Banyaknya para PSK yang berpendidikan rendah menyebabkan peneliti harus menuntun satu persatu
pertanyaan dalam pengisian kuesioner. Pemahaman yang rendah dari para PSK tentang antibiotika dan berkembang mitos yang sudah dipercaya secara turun
temurun dari teman seprofesi juga mempengaruhi pola pikir mereka dalam pemilihan serta penggunaan antibiotika secara benar dan rasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pekerja Seks Komersial PSK Perempuan di Lokasi
Jalanan Yogyakarta Tahun 2006.
Karakteristik PSK di lokasi jalanan Yogyakarta yang menjadi responden dalam penelitian ini meliputi tingkat pendidikan, umur dan lama
kerja sebagai PSK di lokasi jalanan Yogyakarta tahun 2006.
1. Tingkat pendidikan
72.4
27.6
25 50
75 100
P e
rsent ase
Tingkat Pendidikan SD
SLTP
Gambar 1. Karakteristik Tingkat Pendidikan PSK Perempuan Di Lokasi Jalanan Yogyakarta Tahun 2006
Dari persentase tingkat pendidikan para PSK yang sebagian besar hanya lulus SD 72,4 dan SMP 27,6, dapat dimaklumi bahwa pengetahuan
mereka relatif kurang mengenai PMS yang banyak ditularkan melalui hubungan seks, dan juga bagaimana cara pengobatannya. Ketidaktahuan
mereka inilah yang menyebabkan penggunaan antibiotik secara tidak rasional, dalam artian tidak sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang seharusnya.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa tingkat pendidikan PSK perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI