Kualitas Pelayanan Karyawan LANDASAN TEORITIK

dalam berbagai kegiatan seperti keaktifan di dalam mengikuti berbagai organisasi Goleman, 1997:275-279.

D. Kualitas Pelayanan Karyawan

1. Definisi dan Karakteristik Jasa Kotler 1984:428 menyatakan bahwa “a service is any act performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything its production may or not be tied to a physical product. ” Berdasarkan pengertian tersebut, jasa mempunyai 4 karakteristik utama yang membedakan dengan barang, yaitu: a. Intangibility Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, dicium atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki 2 pengertian, yaitu: 1 Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa. 2 Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah. b. Inseparability Jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu bersamaan. Interaksi antara perusahaan dan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa, kedua belah pihak mempengaruhi hasil dari jasa tersebut. Dalam hubungan penyedia jasa dengan konsumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mempengaruhi hasil dari jasa tersebut dan efektivitas individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur pokok. c. Variability Jasa sifatnya sangat variabel, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan. Para pembeli atau pengguna jasa sangat peduli terhadap variabilitas ini dan sering kali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih atau menggunakan penyedia jasa. d. Perishability Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Permintaan pelanggan akan jasa pada umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman. Oleh karena itu, perusahaan jasa harus mengevaluasi kapasitasnya guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan. 2. Kualitas Pelayanan Jasa Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Aspek yang sangat penting dan menentukan kualitas jasa yang dihasilkan adalah pelayanan yang diberikan pihak produsen pada konsumennya, dan sikap serta pelayanan contact personel . Apabila aspek tersebut dilupakan atau bahkan sengaja dilupakan, dalam waktu yang tidak lama perusahaan yang bersangkutan bisa kehilangan banyak pelanggan lama dan dijauhi calon pelanggan. Sehubungan dengan peranan contact personel yang sangat penting dalam mencetak kualitas jasa, setiap perusahaan memerlukan service excellent pelayanan yang unggul, yaitu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan Fandy Tjiptono, 1996:58. Secara garis besar ada 4 unsur pokok dalam konsep ini, yaitu: a. kecepatan; b. ketepatan; c. keramahan; d. kenyamanan. Komponen-komponen di atas merupakan satu kesatuan yang terintegrasi, jika ada komponen yang kurang dapat mengakibatkan pelayanan atau jasa yang diberikan pada pelanggan tidak excellent. Untuk mencapai tingkat excellent , setiap karyawan harus mempunyai keterampilan tertentu diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap yang selalu siap untuk melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaan baik tugas yang berkaitan pada bagiannya maupun bagian lain, mampu berkomunikasi dengan baik, bisa memahami bahasa isyarat pelanggan dan memiliki kemampuan memahami keluhan pelanggan secara profesional. Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan sesuatu hal yang penting dan harus dikerjakan dengan baik sebab aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh. Keunggulan suatu produk jasa adalah dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut apakah sudah sesuai harapan dan keinginan pelanggan atau belum. Kotler 1984:37 membagi jasa menjadi beberapa macam. a. Barang berwujud murni Terdiri atas barang berwujud, seperti sabun, pasta gigi. Tidak ada jasa yang menyertai produk tersebut. b. Barang berwujud yang disertai jasa Terdiri atas barang berwujud yang disertai satu atau lebih jasa untuk mempertinggi daya tarik pelanggan. Contoh: produsen mobil tidak hanya menjual mobil saja tetapi juga kualitas dan pelayanan kepada pelanggannya reparasi, pelayanan purna jual. c. Campuran Terdiri atas barang dan jasa dengan proporsi yang sama. Misal: restoran yang harus didukung oleh makanan dan pelayanannya. d. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan Terdiri atas jasa utama dan jasa tambahan serta barang pelengkap. Contoh: penumpang pesawat terbang membeli jasa transportasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mereka sampai di tempat tujuan tanpa sesuatu hal berwujud yang memperlihatkan pengeluaran mereka. Namun perjalanan tersebut meliputi barang-barang berwujud seperti makanan dan minuman. Jasa tersebut membutuhkan barang padat modal agar terealisasi, tetapi komponen utamanya adalah jasa. e. Jasa murni Terdiri atas jasa murni seperti jasa dokter dan psikoterapi. 3. Dimensi Kualitas Jasa Zeithaml dalam Hendroyono http:www.lrckesehatan.net merangkum dimensi kualitas jasa menjadi 5 dimensi pokok. a. Bukti fisik tangible adalah kemampuan perusahaan untuk menampilkan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media komunikasi. b. Keandalan reliability adalah kemampuan untuk melakukan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. c. Daya tanggap responsive adalah kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan tepat. d. Jaminan assurance adalah kemampuan untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan serta pengetahuan dan kesopanan dari karyawan. e. Empati empaty adalah syarat untuk peduli atau memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ada lima dimensi kualitas pelayanan karyawan yaitu: keandalan reliability, daya tanggap responsive, jaminan assurance, empati empaty, dan bukti fisik tangible. Pada dimensi keandalan reliability, indikator kualitas pelayanan mencakup: a menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan; b dapat diandalkan dalam menangani masalah jasa pelanggan; c menyampaikan jasa secara benar semenjak pertama kali; d menyampaikan jasa sesuai dengan waktu yang dijanjikan; dan e menyimpan catatan atau dokumen tanpa kesalahan. Pada dimensi daya tanggap responsive, indikator kualitas pelayanan mencakup: a menginformasikan pelanggan tentang kepastian waktu penyampaian jasa; b pelayanan yang segeracepat bagi pelanggan; c kesediaan untuk membantu pelanggan; dan d kesiapan untuk merespon permintaan pelanggan. Pada dimensi jaminan assurance, indikator kualitas pelayanan mencakup: a karyawan yang menumbuhkan rasa percaya para pelanggan; b membuat pelanggan merasa aman sewaktu melakukan transaksi; c karyawan yang secara konsisten bersikap sopan; dan d karyawan yang mampu menjawab pertanyaan pelanggan. Pada dimensi empati empaty, indikator kualitas pelayanan mencakup: a memberikan perhatian individual kepada para pelanggan; b karyawan yang memperlakukan pelanggan secara penuh perhatian; c sungguh- sungguh mengutamakan kepentingan pelanggan; d karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan; dan e waktu beroperasi jam kantor yang nyaman. Pada dimensi bukti fisik tangible, indikator kualitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pelayanan mencakup: a peralatan modern; b fasilitas yang berdaya tarik visual; c karyawan yang berpenampilan rapi dan profesional; dan d materi-materi berkaitan dengan jasa yang berdaya tarik visual.

E. Hubungan Antar Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh kultur lingkungan kerja dan locus of control pada hubungan kecerdasan emosional dengan kualitas pelayanan karyawan : studi kasus karyawan administrasi Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

0 1 212

Pengaruh kultur lingkungan kerja dan locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan kualitas pelayanan karyawan : studi kasus karyawan administrasi Universitas Janabadra dan Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Yogyakarta.

1 1 207

Pengaruh kultur lingkungan kerja dan locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan kualitas pelayanan karyawan : studi kasus karyawan administrasi Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

0 2 205

Pengaruh jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, dan locus of control terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan kualitas pelayanan karyawan.

0 2 166

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

Pengaruh jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, dan locus of control terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan kualitas pelayanan karyawan - USD Repository

0 0 164

SKRIPSI PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 205

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

Pengaruh kultur lingkungan kerja dan locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan kualitas pelayanan karyawan : studi kasus karyawan administrasi Universitas Janabadra dan Universitas Pembangunan Nasional `Veteran` Yogyakarta - USD Re

0 0 205

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 210