Profil Pantai Metode Pengambilan Sampel

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Sanur merupakan laguna dari sistem terumbu tepi selatan pulau Bali yang terbentang lebih dari 8 km. Pada beberapa tempat lebar laguna bisa mencapai 700m. Substrat dasar laguna terbentuk ari akumulasi cangkang foraminifera serta materi biogenik lainnya. Dasar laguna ditumbuhi oleh delapan jenis lamun yang membentuk hamparan lamun yang luas. Bagi masyarakat setempat, pantai Sanur memiliki peranan yang sangat penting, selain tempat pariwisata, nelayan setepat juga memanfaatkan pantai sanur sebagai tempat mencari ikan, udang dan kerang - kerangan yang dipanen langsung dari padang lamun tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

5.1.1 Pantai Segara Agung, Mertasari Stasiun A

Wilayah pesisir Pantai Segara Agung ini merupakan pantai yang relatif jauh dari aktifitas penduduk. Di lokasi ini hanya di temukan hamparan pantai pasir putih. Tipe substrat dasar perairan pesisir Segara Agung di dominasi oleh tesktur pasir. Padang lamun yang ada di perairan ini cukup luas kea arah laut Lampiran 1.

5.1.2 Pantai Hotel Grand Bali Beach Stasiun B

Lokasi ini berjarak 1 km dari pantai Segara Agung. Pantai pada lokasi penelitian disini merupakan pantai yang dengan orang – orang tertentu yang beraktifitas disni, khususnya pengunjung dan karyawan hotel saja. Tipe subtrat di lokasi ini masih di dominasi oleh tekstur pasir. Di pantai ini juga ada bangunan – bangunan yang menjorok ke pantai yang di fungsikan untuk pengunjung menikmati matahari terbit. Gambar lokasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

5.1.3 Pantai Matahari Terbit Stasiun C

Pantai Matahari Terbit merupakan pantai umum di Sanur dimana wisatawan domestik maupun mancanegara datang untuk menikmati matahari terbit sebagai salah satu icon utama di pantai Sanur ini. Disni banyak sekali kegiatan manusia seperti berenang, bermain di pantai, para penjual kaki lima dan perahu – perahu kecil untuk wisatawan. Tipe substrat di pantai ini masih di dominasi oleh tekstur pasir Lampiran 1. 5.2 Struktur Komunitas Lamun 5.2.1 Nilai Kerapatan Spesies Lamun di Pantai Sanur Jenis lamun yang ditemukan pada lokasi penelitian berjumlah enam spesies yaitu Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halophila ovalis, Halodule uninervis, dan Syringodium isoetifolium. Pada ketigas stasiun ini , dibagi menjadi 3 sub stasiun pada masing – masing stasiun. Pada stasiun A, nilai tertinggi terdapat pada titik A3 dimana dimiliki oleh spesies Cymodocea rotundata dengan jumlah tertinggi 67,50 individum 2 Pengunjung yang datang pada daerah ini sebatas pengunjung yang beraktivitas sekitar hotel tersebut. Sedangkan untuk stasiun C dimana terdapat pantai untuk umum. Aktivitas manusia disana sangat banyak, mulai dari renang, berjualan, perahu, mancing, dan kegiatan wisata bahari lainnya sangat banyak, akibatnya lingkungan yang ada disana kurang mendukung lamun untuk , diikuti oleh jenis Syringodium isoetifolium pada A3 , Halodule uninervis pada A3, Cymodocea serrulata pada A1, Halophila ovalis pada A3 dan kemudian Enhalus acoroides pada A3. Untuk stasiun B, pada masing – masing sub stasiunnya, nilai tertinggi di dapatkan oleh jenis Cymodocea rotundata di B2, disusul oleh Cymodocea serrulata di B2, Enhalus acoroides di B1, Halophila ovalis di B2 dan terakhir Syringodium isoetifolium di B2 dan B3.Selanjutnya untuk stasiun C, dalam tiap sub stasiunya nilai tertinggi didapati oleh spesies jenis Cymodocea rotundata di C2, kemudian disusul spesies Enhalus acoroides di C1, Cymodocea serrulata di C1, Halophila ovalis di C1, untuk spesies Syringodium isoetifolium dan Halodule uninervis tidak ditemukan di stasiun C Gambar 4. Perbedaan jumlah individu pada masing-masing stasiun diakibatkan oleh perbedaan karakteristik perairan dan kondisi oseanografi lokasi penelitian. Pada stasiun A dimana kurang kegiatan antropogenik, lamun dapat tumbuh subur karena didukung lingkungan perairan yang baik. Sedangkan untuk stasiun B yang lokasinya tepat di belakang Hotel Grand Bali Beach lamun yang ada disana masih terpelihara dengan baik karena aktivitas manusia pada daerah ini masih terbatas.