Waktu dan Tempat Alat dan Bahan

seragam 10-20 mm. Pencacahan dilakukan menggunakan alat sederhana karena jumlah bahan yang tidak terlalu banyak. Bahan baku pada penelitian ini tidak mengalami proses pengarangan karena terkait dengan biaya yang lebih besar dan waktu yang lebih lama jika melalui proses pengarangan. Hasil pencacahan limbah tersaji pada Gambar 3. Gambar 3a Limbah rumah tangga awal Gambar 3b Hasil pencacahan limbah

3.3.3 Pencampuran Bahan

Limbah padat organik rumah tangga yang sudah berukuran seragam kemudian dicampur dengan serbuk kayu sengon berdasarkan formulasi campuran bahan yang telah ditentukan, dapat dilihat contohnya pada Gambar 4. Gambar 4 Pencampuran bahan baku Formulasi yang ditentukan untuk pencampuran bahan dibedakan menjadi 4 sampel yaitu biobriket 1, biobriket 2, biobriket 3, dan biobriket 4. Formulasi bahan baku tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Formulasi bahan baku Sampel Keterangan Biobriket 1 Limbah padat organik rumah tangga 100 Biobriket 2 Limbah padat organik rumah tangga 75 ; serbuk sengon 25 Biobriket 3 Limbah padat organik rumah tangga 50 ; serbuk sengon 50 Biobriket 4 Limbah padat organik rumah tangga 25 ; serbuk sengon 75

3.3.4 Pemadatan Bahan

Bahan baku yang sudah tercampur sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan kemudian mengalami proses pemadatan, yang bertujuan untuk menghaluskan dan mengurangi kadar air. Proses pemadatan bahan baku menggunakan mesin expeller sistem ulir tunggal dengan tekanan 30-40 kgcm² dan dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Gambar 5 Proses pemadatan bahan Gambar 6 Expeller

3.3.5 Pembuatan Perekat

Bahan perekat yang digunakan adalah tepung kanji. Pembuatan perekat diawali dengan tepung kanji dicampur dengan air menggunakan perbandingan komposisi 1:10, selanjutnya tepung kanji dan air yang sudah tercampur dipanaskan dan diaduk sampai mengental. Pembuatan perekat dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Pembuatan lem kanji

3.3.6 Pencampuran dengan Perekat

Limbah padat organik dan serbuk kayu sengon dicampurkan bersama perekat yaitu lem kanji. Lem kanji yang digunakan adalah sebanyak 4 dari berat total bahan baku. Pencampuran yang dilakukan menggunakan wadan dan harus dapat tercampur secara merata. Pencampuran perekat tersaji pada Gambar 8.