UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3.2 Flavonoid
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat
warna merah, ungu, dan biru dan kuning yang ditemukan dalam tumbuhan. Lenny, 2006.
Dalam tumbuhan flavonoid terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavonoid yang mungkin terdapat dalam satu tumbuhan
dalam bentuk kombinasi glikosida Harbone, 1987. Aglikon flavonoid yaitu flavonoid tanpa gula terikat terdapat dalam berbagai
bentuk struktur Markham, 1988. Flavonoid merupakan salah satu dari sekian banyak senyawa
metabolit sekunder yang dihasilkan oleh suatu tanaman, yang bisa dijumpai pada bagian daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, bunga dan
biji. Secara kimia, flavonoid mengandung cincin aromatik tersusun dari 15 atom karbon dengan inti dasar tersusun dalam konjugasi C6-
C3-C6 dua inti aromatik terhubung dengan 3 atom karbon yang merupakan rantai alifatik Lenny, 2006, seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 2 : Struktur Umum Flavonoid
2.3.3 Saponin
Saponin mula-mula diberi nama demikian karena sifatnya yang menyerupai sabun yaitu ketika menimbulkan busa bila dikocok dalam
air. Senyawa saponin merupakan senyawa golongan glikosida yang apabila dihidrolisis secara sempurna akan didapatkan gula dan satu
fraksi non gula yang disebut sapogenin atau genin. Pengujian senyawa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ini secara sederhana dapat dilakukan dengan pengocokan, busa stabil setinggi satu sampai sepuluh sentimeter dalam sepuluh menit
menandakan hasil positif dari senyawa saponin Harborne, 1987.
Gambar 3. Struktur Kimia dari Beberapa Steroid Sapogenin.
2.3.4 Tanin
Tanin terdapat luas dalam tanaman berpembuluh. Tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tidak
larut dalam air. Dalam industri, tanin adalah senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mampu mengubah kulit hewan yang mentah menjadi
kulit hewan yang siap pakai karena kemampuannya menyambung silang protein Harbone, 1987.
Tanin merupakan senyawa polifenol yang berarti termasuk dalam senyawa fenolik. Terdapat 2 jenis utama tanin yaitu, tanin
terkondensasi yang tersebar pada paku-pakuan, angiosperma, dan gymnospermai. Dan tanin terhidrolisis yang terdapat pada tumbuhan
berkeping dua Harbone, 1987.
2.3.5. Antrakuinon
Antrakuinon merupakan golongan kuinon 3 cincin benzena berdampingan yang terbanyak tersebar di alam. Beberapa antrakuinon
merupakan zat warna dan pencahar. Kebanyakan antrakuinon dari
O O
CH
3
H CH
3
H H
H H
HO H
CH
3
H CH
3
Smilagenin
O O
CH
3
H CH
3
H H
H H
HO H
CH
3
H CH
3
Tigogenin
O O
CH
3
H CH
3
H H
H H
HO CH
3
H CH
3
Diosgenin
H H
HO CH
3
H CH
3
Dihydrokryptogenin
OH CH
3
O OH
CH
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tumbuhan tinggi dihidroksilasi pada atom C-1 dan antrakuinon terhidroksilasi jarang terdapat dalam tumbuhan secara bebas tetapi
sebagai glikosida. Dalam banyak kasus tampaknya aglikon dari glikosidanya berbentuk antrakuinon tereduksi dikenal sebagai antron
Guevara Recio, 1985. Turunan antrakuinon biasanya merupakan senyawa berwarna
merah jingga yang larut dalam air panas dan alkohol encer, memberikan warna yang spesifik dengan basa LOH seperti, merah,
violet dan hijau. Secara spektrofotometri antrakuinon memberikan pita resapan yang berbeda dengan senyawa kuinon lainnya, dimana
memberikan 4 atau 5 pita resapannya pada daerah UV dan sinar tampak Guevara Recio, 1985.
2.4 INFLAMASI