12 Pada metode difusi sumur, aktivitas antimikroba dari sampel ditunjukkan dengan adanya
zona bening yang terbentuk di sekitar lubang sumur. Semakin besar zona bening yang terbentuk menandakan aktivitas antimikroba yang semakin besar. Ekstrak yang menunjukkan
penghambatan paling besar digunakan pada tahap penentuan konsentrasi hambat minimum MIC dan aplikasi pada produk bakso daging.
a. Pembuatan tepung belalang
Belalang yang akan digunakan dalam penelitian ini sebelumnya dihancurkan hingga ukurannya menjadi lebih kecil dan menjadi tepung Gambar 8. Belalang utuh yang telah
mati dibuang bagian sayap dan kakinya, kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada belalang. Setelah bersih, belalang dikeringkan dengan cara dijemur
menggunakan cahaya matahari. Setelah kering, belalang dihancurkan menggunakan blender hingga bentuknya menjadi tepung. Belalang yang telah menjadi tepung disimpan dalam
suhu ruang.
Gambar 8. Diagram alir pembuatan tepung belalang
b. Ekstraksi tepung belalang
Ekstrak dapat diperoleh dengan cara ekstraksi bubuk dengan pelarut organik, yaitu mencampur bahan yang akan diekstrak dengan pelarut organik selama waktu tertentu, diikuti
pemisahan filtrat terhadap residu bahan yang diekstrak terlebih dahulu dikeringkan atau dikurangi kandungan air dalam bahan Houghton dan Raman 1998.
Belalang yang akan diuji aktivitas antimikrobanya harus diubah terlebih dahulu menjadi bentuk cair dengan proses ekstraksi Gambar 9. Pelarut yang dipakai dalam penelitian ini
antara lain air, etanol, heksan, dan etil asetat. Tepung belalang sebanyak 25 gram dalam erlenmeyer ditambahkan dengan pelarut sebanyak 100 ml. Kemudian di-shaker
menggunakan rotary shaker selama 72 jam pada suhu ruang. Tepung belalang disaring hingga dihasilkan supernatan yang dilanjutkan dengan proses pemekatan menggunakan
Diblender Dicucidibersihkan
Dikeringkan Dibuang sayap dan kakinya
Tepung Belalang Belalang
Disimpan di suhu ruang