memiliki tinggi badan yang berbeda – beda, sementara terdapat
hubungan negatif yang nyata antara tinggi badan dengan risiko metabolik.
3. Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan
Obesitas dapat diketahui melalui berbagai pengukuran antropometri, salah satunya adalah dengan pengukuran Rasio Lingkar
Pinggang Tinggi Badan RLPTB. RLPTB adalah nilai dari ukuran Lingkar Pinggang dibagi dengan tinggi badan. RLPTB merupakan
ukuran dari distribusi lemak tubuh yang berkorelasi dengan obesitas sentral Meilani, 2012.
Penggunaan RLPTB yang mewakili obesitas sentral dan bentuk tubuh menjadi alat skrining baru untuk kesehatan masyarakat yang
dapat digunakan oleh seluruh orang dewasa dan anak dengan usia lebih dari 5 tahun serta dapat digunakan pada semua kelompok etnis.
Penggunaan batas nilai 0,5 RLPTB dapat diubah menjadi pesan yang mudah, yaitu “jaga lingkar pinggang Anda untuk kurang dari setengah
tinggi badan A nda” Ashwell, 2011.
Pada sebuah systematic review untuk menilai kinerja masing- masing indeks antropometri sebagai alat skrining risiko penyakit
kardiovaskuler hipertensi dan lemak tubuh dan diabetes pada orang dewasa, diperoleh hasil uji diagnostik dari analisis kurva ROC AUC =
0,704 yang menunjukkan bahwa RLPTB dengan titik potong 0,5
adalah alat skrining yang lebih baik untuk digunakan secara global baik pada laki-laki maupun perempuan dibandingkan Lingkar
Pinggang dan IMT serta dapat digunakan bagi laki-laki maupun perempuan dari berbagai kelompok etnis, yaitu etnis kulit putih, Asia,
Afro Karibia dan Hispanik Browning dkk, 2010. Penggunaan IMT dianggap bermasalah, termasuk kepada orang
yang mengalami kelebihan berat badan overweight, hal ini dikarenakan IMT hanya menggambarkan total lemak tubuh dan tidak
dapat membedakan distribusi lemak yang berbeda pada setiap individu Ashwell, 2009. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hsieh dan
Yoshinaga 1999 diketahui bahwa terdapat perbedaan risiko metabolik pada orang yang memiliki lingkar pinggang sama dengan
tinggi badan yang berbeda. Tidak hanya itu, batas nilai dari lingkar pinggang yang ada saat ini dibedakan oleh jenis kelamin serta umur
yang spesifik dan tidak dapat digunakan oleh anak-anak karena dianggap memiliki pola pertumbuhan yang berbeda. Oleh karena itu,
penggunaan RLPTB dianggap lebih baik dibandingkan dengan IMT dan LP.
Sebagai gambaran dari nilai titik potong RLPTB, Ashwell membuat sebuah chart untuk membantu penggambaran dari ukuran
RLPTB yang disebut dengan Ashwell Shape Chart. Ashwell shape chart merupakan grafik yang didasari oleh pengukuran RLPTB
sebagai alat skrining untuk obesitas abdominal atau obesitas sentral.
Grafik ini memiliki 3 nilai batas yang sesuai untuk dewasa maupun anak-anak dengan usia diatas 5 tahun. Ukuran lingkar pinggang pada
garis x cm dan tinggi badan pada garis y cm. Batasan nilai RLPTB 0,4
– 0,5 area hijau menyatakan “baik”, nilai 0,5 – 0,6 area kuning menyatakan
“ambil tindakan” untuk anak-anak dan “pertimbangkan tindakan yang akan diambil” untuk dewasa. Sementara itu nilai 0,6
area merah menyataka n “ambil tindakan” untuk dewasa. Nilai ≥0,5
dari RLPTB dideskripsikan sebagai distribusi lemak sentral dan nilai ≥0,6 dideskripsikan sebagai obesitas sentral Ashwell, 2011.
Gambar 2.2 Ashwell Shape Chart Pengukuran Rasio Lingkar
Pingggang Tinggi Badan RLPTB Ashwell, 2011.
D. Sensitivitas dan Spesifisitas