10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah yang meningkat secara terus
– menerus WHO, 2011. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat atau tenang Kemenkes, 2014.
2. Klasifikasi Tekanan Darah
Klasifikasi tekanan darah yang digunakan untuk menjadi acuan di Indonesia merupakan klasifikasi hipertensi menurut hasil JNC VII
Joint National Committe on the prevention, detection, evaluation and treatment of high blood presure pada tahun 2003. Berikut merupakan
klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII.
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah dan Hipertensi Menurut JNC VII Klasifikasi Tekanan
Darah Tekanan Darah Sistolik
mmHg Tekanan Darah Diastolik
mmHg
Normal 120
80 Pra Hipertensi
120 – 139
80 – 89
Hipertensi tahap 1 140
– 159 90
– 99 Hipertensi tahap 2
160 atau 160 100 atau 100
Sumber : Chobanian, dkk 2003
3. Etiologi Hipertensi
Hipertensi dibagi dalam dua jenis, yaitu hipertensi primer atau hipertensi essensial dan hipertensi sekunder atau hipertensi bawaan.
Umumnya hipertensi yang banyak terjadi adalah hipertensi primer yang 90 penyebabnya tidak diketahui dengan jelas Lilly, 2011.
Sementara itu, hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh proses terjadinya suatu penyakit atau pengobatan yang meningkatkan tekanan
pembuluh perifer atau volume darah seperti penyakit ginjal, penyakit parenchymal, pheochromocytoma dan obat
– obatan Huether dan McCance, 2012.
4. Gambaran Klinis Hipertensi
Pada dasarnya hipertensi tidak menunjukan gejala secara spesifik dan terkadang tidak bergejala asimptomatik sehingga disebut
sebagai sillent killer. Gejala hipertensi yang terjadi pada tiap individu berbeda
– beda, adapun gejalanya seperti sakit kepala atau tengkuk terasa berat, vertigo, jantung bedebar
– debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging tinnitus dan mimisan
Kemenkes, 2014. Gejala pada penderita hipertensi biasanya muncul ketika telah terjadi kerusakan pada organ target. Pada fase hipertensi
yang berbahaya bisa ditandai oleh nyeri kepala dan hilangnya penglihatan pipiledema Davey, 2006.
5. Dampak Hipertensi