3.3 Modal dan Tenaga Kerja
3.3.1 Modal
Modal merupakan salah satu yang menjadi faktor pendukung dalam proses produksi. Tanpa modal proses produksi tidak akan mungkin berjalan baik. Modal yang
dimaksudkan adalah uang atau dana maupun modal skill atau keahlian. Begitu juga dengan pengrajin rotan yang ada di kelurahan Sei Sikambing D Lingkungan X Kecamatan Medan
Petisah. Modal awalnya sebesar Rp.1.000,- untuk memperoleh bahan baku dengan tenaga kerja terdiri dari anggota keluarga. Dengan modal yang begitu kecil jika dibandingkan
dengan susahnya mendapat bahan baku maka hasil produksi pun terbatas sesuai dengan kemampuan modal yang ada misalnya hanya rak buku, tas dan keranjang tempat parsel.
Modal yang diperoleh hanyalah modal sendiri tanpa adanya pinjaman dari pihak koperasi ataupun Bank. Selain itu kerajinan rotan masih kurang mendapat perhatian dari
pihak pemerintah setempat sehingga pada masa itu kerajinan rotan tidak begitu berkembang dan hanya di kenal kalangan masyarakat sekitar.
Modal merupakan sarana pokok bagi terciptanya usaha kerajinan dan kelangsungannya, di samping minat, bakat, ketekunan dan keyakinan, modal berperan
sangat penting untuk pengembangan dan peningkatan kuantitas dan kualitas hasil produksi, terlebih lagi jika keadaan harga rotan di pasar sedang meningkat, maka modal benar-benar
dapat menentukan hidup matinya usaha kerajinan tradisional rotan.
13
13
Hartati Prawinoto, dkk. Pengrajin Tradisional Daerah Jawa Tengah, Semarang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991, hal. 93.
Universitas Sumatera Utara
Pada mulanya para pengrajin mempergunakan modal yang bersumber dari modal sendiri. Selain itu ada pula bantuan dari kelompok pengrajin yang berasal dari Cirebon.
Modal dana ini masih mencukupi ketika produksi masih dalam tingkat yang sederhana. Artinya memenuhi kebutuhan pesanan dari lingkungan sekitarnya. Tetapi ketika kebutuhan
pasar semakin meluas maka dana yang diperlukan semakin besar. Dalam perolehan modal tidak sulit bagi pengrajin, boleh dikatakan mudah dan sederhana. Ada beberapa modal yang
bisa dimanfaatkan oleh para pengrajin anyaman rotan. Ruang kerja adalah sebagai modal tetap. Ruang kerjanya berada dirumah para pengrajin sendiri. Biasanya ruang kerja itu
rumahnya sendiri. Namun apabila mereka memiliki sisa lahan atau perkarangan rumahnya. Mereka membangun ruang kerja yang sederhana dengan dinding tepas atau nipah. Ruang
kerja ini berfungsi sebagai tempat kerja, juga sebagai tempat penyimpanan bahan dan penjemuran. Bahan ruang kerja yang sederhana itu juga menjadi tempat penyimpanan hasil
produksi yang belum dipasarkan.
Bagi pengrajin yang tidak memiliki ruang kerja tersendiri, rumah menjadi tempat segala kegiatan yang menyangkut proses pembuatan barang-barang rotan. Bahan bakunya
biasanya diletakkan di depan rumah, demikian juga dengan hasil produksi yang belum dipasarkan, kalau tidak cukup di rumah dibiarkan di luar rumah. Sebagai lokasi penjemuran
biasanya memanfaatkan areal perkuburan yang terdapat di sekitarnya.
Disamping rumah dan halamannya sebagai modal ruang kerja, berbagai peralatan yang dimiliki pengrajin juga merupakan modal tetap. Pengadaan berbagai peralatan
tersebut adalah atas usaha mereka atau bantuan keluarga mereka, tanpa minta bantuan orang luar dari keluarganya. Ada juga peralatan yang dimiliki pengrajin anyaman rotan.
Universitas Sumatera Utara
Modalnya adalah berupa modal dalam bentuk barang, yaitu barang yang bergerak maupun barang tidak bergerak.
Kecuali dari modal berupa barang tersebut masih ada modal berupa uang. Untuk kebutuhan modal dalam bentuk uang kontan mereka cenderung menggunakan modal uang
dari hasil simpanan sendiri. Sebagian Para pengrajin di kelurahan Sei Sikambing D memiliki solidaritas yang tinggi baik tolong-menolong maupun meminjamkan uang serta
meminjamkan bahan baku.
Pada saat pengrajin kekurangan dana membeli peralatan anyaman rotannya, untuk meminjam ke bank mereka belum tertarik, karena mereka berpendapat bahwa jika
berhubungan dengan pihak bank, hal itu akan sulit karena mau tidak mau mereka harus memiliki jaminan. Selain itu menurut mereka, meminjam uang ke Bank harus dengan surat
menyurat dan harus disimpan baik-baik jangan sampai hilang. Juga masalah waktu merupakan beban bagi mereka, tetapi meminjam kepada kerabat waktunya bisa malam hari,
bisa sore hari, dan tidak perlu menggunakan barang jaminan dan tidak memakai bunga. Sehingga mereka tidak berpikir susah-susah lagi pada saat mau mengembalikan uangnya.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah berupa dua perangkat mesin pembelahpenghalus rotan, Ada juga permerintah memberikan bantuan uang tunai bagi
yang membutuhkannya melalui sistem Bapak angkat, yang berhak mendapat pinjaman modal pengrajin yang mempunyai pengolahan kerajinannya banyak dan melalui Koperasi
Pengrajin Rotan KOPTAN, Angsapura, Asai, dan Pertamina yang membantu memberikan
Universitas Sumatera Utara
dana pada para pengrajin melalui koperasi, para pengrajin ini dapat membeli bahan penolong dengan cara kredit dan ketentuan paling lama tiga tahun.
14
Usaha kerajinan rotan merupakan usaha keluarga home industri yang penanganannya disamping melibatkan keseluruhan anggota keluarga juga dibantu dengan
beberapa orang tenaga kerja yang sudah dididik dan dilatih secara intensif dan nonformal melalui penunjukkan contoh-contoh pembuatan kerajinan yang baik. Para pemilik usaha
kerajinan melatih keterampilan para tenaga kerja khususnya para tenaga kerja yang masih baru untuk selanjutnya kepada mereka disuruh untuk mencoba membuatnya secara
bertahap, sampai akhirnya mereka benar-benar mampu untuk mengerjakannya sendiri tanpa harus terus-menerus dibimbing dan diarahkan.
3.3.2 Tenaga kerja