Sei Sikambing di manfaatkan sebagai tempat merendam rotan selain bak yang telah disediakan.
2.1.2 Keadaan Penduduk
Pola pemukiman Lingkungan X menghadap ke jalan-jalan umum yaitu jalan Jenderal Gatot Subroto. Dan terdapat gang-gang kecil yang merupakan jalan masuk ke
Lingkungan X kebanyakan masyarakatnya berasal dari Cirebon. Karena dahulu itu merupakan lahan kosong dan lahan itu di bangun rumah oleh masyarakat Cirebon yang
ingin tinggal di Medan, karena lahan yang mereka tinggal berdekatan jaraknya dengan kantor Industri perdagangan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan adanya
perkawinan antara orang Cirebon dengan masyarakat Sei Sikambing D, jadi bukan hanya orang Cirebon saja yang tinggal di Lingkungan X. Pemukiman penduduk tampak cukup
padat, ditandai oleh jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya hampir tidak ada lagi. Pada beberapa bagian pemukiman, khususnya rumah-rumah yang menghadap ke Jalan
Jenderal Gatot Subroto, letaknya tidak beraturan dan sulit ditentukan mana bagian depan dan mana bagian belakang rumah. Hanya jalan kecil yang menghubungkan rumah dengan
jalan umum yang menandakan bahwa di belakang suatu rumah masih terdapat perumahan. Jumlah penduduk kelurahan Sei Sikambing D Lingkungan X sebanyak 9.475 jiwa yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 4.478 jiwa dan perempuan sebanyak 4.997 jiwa tahun 2000.
8
8
Statistik Kotamadya Medan, tahunan kotamadya Medan tahun 2000, Medan : Kantor Statistik Kotamadya Medan, 2000, hlm, 16
Penduduk adalah merupakan motor penggerak pembangunan. Masyarakat yang menentukan cepat atau lambatnya gerak kehidupan yang berlangsung itu sendiri. Apalagi
Universitas Sumatera Utara
bila ditinjau dari jumlah penduduk dan kualitasnya maka akan nampak bidang apa yang mendominasi perkembangan daerah tersebut. Potensi ini biasanya berbeda pada setiap
daerah atau suatu wilayah dan mungkin dapat menjadi penentu ciri khas daerah-daerah yang bersangkutan.
9
Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain. Untuk itu dalam menjalani kehidupan sehari-hari sangat diperlukan adanya interaksi diantara
Penduduk kelurahan Sei Sikambing D lingkungan X adalah suku bangsa Jawa, suku bangsa Batak, Suku bangsa Minangkabau, Suku bangsa Aceh dan juga yang lebih
mayoritas adalah suku bangsa Cirebon. Adapun latar belakang kedatangan mereka ke wilayah ini pada awalnya hanya berkunjung dan menunjukkan kepada masyarakat hasil
karya kerajinan rotan dari Cirebon ke Medan, namun kemudian mereka mencoba tinggal menetap dan terlebih dahulu melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan bekerjasama
dengan dinas perindustrian. Seiring berjalannya waktu sebagai masyarakat pendatang mereka beradaptasi terhadap masyarakat sekitar yang terlebih dahulu datang dan terhadap
penduduk asli bahkan mereka sudah melakukan perkawinan dengan suku asli setempat. Keberadaan masyarakat Sei Sikambing D pada umumnya beragama Islam. Meskipun
jumlah penduduk terdiri atas beberapa suku bangsa sehingga terjadi keanekaragaman namun sikap dan tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari menciptakan solidaritas antara
warga sebagai satu kesatuan masyarakat.
2.1.3 Sistem kehidupan masyarakat A. Kehidupan Sosial Masyarakat