7. Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan bentuk informasi yang paling penting bagi perusahaan selama satu periode tertentu. Berdasarkan rasio tersebut, dapat dilihat
posisi dan kondisi keuangan maupun kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Pengaruh rasio keuangan terhadap penelitian ini adalah untuk menentukan
rasio yang paling dominan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap Dividend Per Share. Adapun beberapa rasio keuangan yang
berhubungan dengan Dividend Per Share yang telah diuraikan pada latar belakang yaitu : Liquiditas, Struktur Modal, Profitabilitas, Pemanfaatan Aktiva dan Ukuran
Pasar yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya harus segera dipenuhi. Sementara itu keuntungan yang besar belum
menunjukkan kemampuan untuk membayar. Namun tidak menunjukkan jumlah dana yang benar–benar tersedia dalam kas. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan tersebut belum menunjukkan jumlah dana yang ada dalam kas, apalagi jika dana tersebut telah diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan perusahaan.
Sehingga dalam hal ini posisi likuiditas perusahaan rendah. dividen merupakan cash out flow, sehingga dividen tergantung pada kemampuan membayar dari
perusahaan tersebut. Rasio likuiditas dapat diukur dengan current ratio. apabila current ratio tinggi kemampuan dalam pembayaran dividen suatu perusahaan
akan tinggi pula. Karena jika current ratio CR naik posisi kas dan likuiditas suatu perusahaan semakin besar atau naik. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai
Universitas Sumatera Utara
berikut : CR =
Lancar Kewajiban
Lancar Aktiva
b. Struktur Modal
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban–kewajiban jangka panjangnya. rasio ini sama dengan rasio solvabilitas.
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
Perusahaan yang solvable yaitu perusahaan yang total utangnya lebih besar dari total aktivanya. Rasio ini juga menyangkut struktur keuangan perusahaan.
Struktur keuangan adalah bagaimana perusahaan mendanai aktivitasnya. Biasanya, aktivitas perusahaan didanai dengan utang jangka panjang, utang jangka
panjang dan modal pemegang saham. Menurut Brigham 2006: 101 ada beberapa hal dalam penggunaan
pendanaan melalui utang : a.
Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut dengan
sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan b.
Kreditor akan melihat pada ekuitas atau dana yang diperoleh sendiri sebagai suatu batasan keamanan sehingga semakin tinggi proporsi dari
jumlah modal yang diberikan pemegang saham, maka semakin kecil resiko yang dihadapi kreditor.
c. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan
dana hasil pinjaman lebih besar dari pada bunga yang dibayarkan,
Universitas Sumatera Utara
maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar atau diungkit leveraged.
Rasio leverage dapat diukur dengan bebrapa rasio. Namun, penelitian ini hanya berfokus pada Debt to Total Assets. Debt to Total Assets menunjukkan
beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian dari keseluruhan dana yang dibelanjai dengan utang atau
beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Menurut Brigham 2006: 104 Kreditur lebih menyukai rasio ini, maka semakin besar
perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi. Disisi lain, pemegang saham akan menginginkan leverage yang lebih besar karena akan dapat
memperbesar ekspektasi keuntungan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Debt to Total Asset =
Asset Total
Kewajiban Total
c. Profitabilitas