Di sebelah Utara berbatasan dengan selat Malaka, dan bagian Barat, Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Kota Medan memiliki luas daerah sekitar 265.10 km
2
atau sekitar 0,37 dari luas Provinsi Sumatera Utara. Potensi alam yang dimiliki Kota Medan sebagian besar
dimanfaatkan untuk kegiatan industri dan pertanian, yang terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan.
Sebagian besar wilayah Kota Medan memiliki iklim tropis dengan temperatur rata-rata tahunan adalah 26
C.
4.1.2. Kondisi Demografis
Berdasarkan data statistik, penduduk Kota Medan hingga 31 Desember 2005 tercatat berjumlah 2.036.185 jiwa atau meningkat sebanyak 89.329 jiwa dibanding
posisi per 31 Desember 2000. Peningkatan jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir banyak dipengaruhi atau disebabkan meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan,
pendidikan masyarakat dan migrasi. Laju pertumbuhan penduduk Kota Medan periode 2000-2005 cenderung
mengalami peningkatan, di mana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09 dan menjadi 1,8 pada tahun 2005. Tingkat kepadatan penduduk
mengalami peningkatan dari 7.183 jiwakm
2
pada tahun 2000 menjadi 7.681 jiwakm
2
2005 dengan luas wilayah 265.10 km
2
. Di bawah dapat kita lihat perkembangan jumlah penduduk Kota Medan periode 19912005.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Medan Periode 1991-2005
Tahun Jumlah Penduduk Juta Jiwa
Pertumbuhan Per Tahun 1991
1,767,470 -
1992 1,809,700
2.39 1993
1,842,300 1.80
1994 1,867,100
1.35 1995
1,888,305 1.14
1996 1,895,315
0.37 1997
1,899,028 0.20
1998 1,901,007
0.10 1999
1,902,500 0.08
2000 1,904,273
0.09 2001
1,926,520 1.17
2002 1,963,882
1.94 2003
1,993,602 1.51
2004 2,000,142
0.33 2005
2,036,185 1.80
Sumber: BPS Medan, 2006
Universitas Sumatera Utara
1760000 1800000
1840000 1880000
1920000 1960000
2000000 2040000
1992 1994
1996 1998
2000 2002
2004 PDD
Gambar 4.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Medan Periode 1991-2005 4.1.3. Kondisi Ekonomi
Letak geografis Kota Medan sangat strategis sehingga melalui pelabuhan laut Belawan dan Bandara Internasional Polonia, Medan berkembang menjadi pintu
gerbang bagi kegiatan perdagangan barang dan jasa domestik maupun regional. Adanya dukungan sarana transportasi laut dan udara juga memungkinkan Kota
Medan untuk berhubungan secara langsung dengan wilayah-wilayah lain di Sumatera Utara, Pulau Sulawesi, wilayah Nasional Indonesia, bahkan ke negara-negara
tetangga. Kondisi tersebut menjadikan Kota Medan secara ekonomis mampu
mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya, terutama
dengan berbagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka.
Tahun Penduduk Jiwa
Universitas Sumatera Utara
Di samping itu, adanya selat Malaka juga menjadikan Kota Medan memiliki potensi perekonomian yang dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Hal ini yang mendorong
perkembangan Kota Medan sebagai pusat kegiatan ekonomi. Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang
dilaksanakan di Kota Medan tercermin dari perekonomiannya. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan di Kota
Medan khususnya, pada tahun 1998 sempat mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi dengan angka -18,11 dari tahun 1997. Pertumbuhan ekonomi tertinggi
terjadi pada tahun 1993 dengan angka 152,25. Setelah krisis moneter pada tahun 1998 pertumbuhan ekonomi di Kota Medan mulai kembali tumbuh dengan angka
3,52. Sementara itu pertumbuhan ekonomi rata-rata mulai tahun 2000 sampai dengan 2005 adalah 5,2. Untuk melihat pertumbuhan ekonomi tersebut secara rinci
dari tahun ke tahun disajikan melalui PDRB atas dasar harga konstan, jika pertumbuhan ekonomi bertambah maka adanya peningkatan perekonomian
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu tingkat inflasi juga mempengaruhi kondisi ekonomi Kota Medan. Jika inflasi tinggi maka daya masyarakat akan
berkurang. Dalam periode 2000 sampai dengan 2005 rata-rata tingkat inflasi adalah 10,81. Berikut tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Kota Medan 1991-2005.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Periode 1991-2005
Tahun PDRB ADH Konstan
Jutaan Rupiah Pertumbuhan PDRB
Inflasi
1991 1,582,056
- 8.99
1992 1,737,277
9.81 8.56
1993 4,382,251
152.25 9.75
1994 4,686,620
6.95 8.28
1995 4,992,604
6.53 7.24
1996 5,479,426
9.75 8.70
1997 5,903,111
7.73 13.10
1998 4,833,911
-18.11 83.56
1999 5,003,957
3.52 11.37
2000 5,274,101
5.40 15.73
2001 5,549,453
5.22 15.50
2002 5,799,222
4.50 10.49
2003 6,095,457
5.11 9.66
2004 6,425,041
5.41 6.81
2005 6,793,352
5.73 22.41
Sumber: BPS Medan, 2006
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Periode 1991-2005
Di bidang sarana dan prasarana, Kota Medan juga secara relatif difasilitasi dengan sistem transportasi jalan tol, pelabuhan internasional dan lapangan
internasional, serta berbagai jenis prasarana lainnya seperti air bersih, listrik, telekomunikasi yang relatif baik. Hal ini memberi peluang Kota Medan untuk tumbuh
dan berkembang sebagai pusat pertumbuhan, perdagangan dan jasa baik secara regional maupun internasional. Selain itu juga dikembangkan potensi kepariwisataan.
4.1.4. Perkembangan Perumahan di Kota Medan