BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Perumahan dan Pemukiman
2.1.1. Pengertian Rumah Sangat Sederhana
Program pembangunan rumah sangat sederhana RSS adalah program yang ditetapkan untuk memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan
rumah dan mengurangi kesenjangan sosial, karena harganya disesuaikan dengan daya beli sebagian masyarakat golongan berpenghasilan rendah.
Secara garis besar perbedaan Rumah Sederhana dan Rumah Sangat Sederhana dapat dilihat dari segi:
1. Luas lahan bangunan berdasarkan tipe rumah sebagai contoh RS dengan tipe
D36 dan RSS dengan tipe D21 yaitu RS D36 memiliki luas lahan bangunan seluas 36 m, sedangkan RSS 21 memiliki luas lahan bangunan seluas 36 m,
sedangkan RSS 21 memiliki luas lahan bangunan 21 m. 2.
Letak kamar mandi atau wc pada rumah RS dengan rumah sangat sederhana RSS berbeda di mana pada tipe rumah RS letaknya di dalam bangunan atau
berada di dalam rumah dengan kata lain tidak terpisah sedangkan pada tipe rumah RSS letak kamar mandi atau WC adalah di luar atau terpisah dari
bangunan. 3.
Jumlah kamar pada rumah sederhana RS adalah dua kamar sedangkan pada rumah sangat sederhana hanya terdapat satu kamar.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Prospek Perumahan dan Pemukiman di Indonesia
Realisis pembangunan perumahan dan pemukiman dalam Pelita VI menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Baik Perum Perumnas,
para pengembang swasta yang tergabung dalam organisasi Real Estate Indonesia REI, maupun Koperasi, sama-sama menunjukkan komitmennya dalam mendukung
program Pemerintah membangun RS dan RSS sebanyak 500.000 unit. Bahkan dalam perjalanannya, mereka menyanggupi untuk membangun 600.000 unit.
Sejak tahun 1991 hingga tanggal 31 Agustus 1997, realisasi pembangunan RS dan RSS sudah mencapai 669.363 unit. Perum Perumnas membangun 430.921 unit
dan Pembangunan Perumahan Bertumpu pada Kelompok P2BPK membangun 15.368 unit.
Dengan berpegang pada target Pelita VI, maka jumlah RS dan RSS yang dibangun tersebut telah melampaui sasaran yang ditetapkan Pemerintah. Dari ketiga
pelaku pembangunan di atas, hanya Perum Perumnas yang belum melampaui target. BUMN di bawah Departemen Pekerjaan Umum ini baru mencapai 68,09 dari
sasaran yang ditetapkan. Kenyataan ini antara lain disebabkan harga jual rumah yang dibangun Perum Perumnas berdasarkan ketentuan dari Pemerintah, dan lebih
mengutamakan asas keterjangkauan bagi masyarakat strata bawah. Sementara harga jual tanah di daerah perkotaan terus meningkat, sehingga sulit mendapatkan tanah
yang harganya sesuai untuk pembangunan RS dan RSS. Sebagai jalan keluar, Perum Perumnas mencari tanah di lokasi-lokasi yang belum berkembang, tetapi diketahui
Universitas Sumatera Utara
memiliki prospek yang baik di masa-masa yang akan datang. Seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sulawesi.
Kurangnya pasokan ini berpengaruh pada timbulnya kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan backlog rumah. Pusat Studi Properti Indonesia PSPI
mencatat pada tahun 2005 saja, backlog rumah mencapai 834.174 unit sampai sekarang, backlog perumahan sudah lebih dari 9 juta unit. Tidak hanya itu, ada sekitar
13 juta unit rumah yang dianggap tidak layak huni. Sementara kawasan permukiman perkotaan telah mencapai lebih dari 54.000 Ha. Dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah RPJM 2001-2005, Pemerintah mematok target pembangunan perumahan sebanyak 1.305.000 unit. Jumlah itu terdiri dari RSS sebanyak 1.265.000
unit, rumah susun sederhana sewa rusunawa, sebanyak 60.000 satuan rumah susun sarusun dan rumah susun sederhana milik rusunami sebanyak 25.000 sarusun.
Perkiraan kebutuhan perumahan berdasarkan jenis bangunan perumahan mengikuti aturan dasar pembangunan parumahan bagi pengembang yang ditetapkan Pemerintah.
Aturan tersebut mengikuti pola 1:3:6. Artinya pembangunan satu unit rumah mewah harus diikuti tiga rumah
sederhana RS, dan enam rumah sangat sederhana RSS. Aturan ini sudah dilaksanakan di lapangan dan merupakan kebijakan Pemerintah dalam program
pemerataan pembangunan khususnya pemerataan pembangunan perumahan.
2.1.3. Kebijakan Pemerintah tentang Perumahan