126
HASIL WAWANCARA I, WAWANCARA II DAN WAWANCARA DENGAN
KEY INFORMAN
1. SUBJEK 1 SN Wawancara I 24 April 2016
Wawancara dilakukan di Kampus FIP UNY P = pewawancara, SN = subjek yang mengalami prokrastinasi
P : Selamat siang, bagaimana kabarnya?
SN : Siang, baik mas.
P : Sesuai rencana, hari ini kita akan melakukan wawancara terkait skripsi,
siap? SN
: Siap. P
: Sekarang Anda memasuki semester berapa? SN
: Semester sepuluh. P
: Bagaimana kemajuan skripsi Anda? SN
: Skripsi saya masih ngambil judul, baru saya kerjain. P
: Bagaimana Anda mengawali skripsi? SN
: Dulu tu saya sempet berpikir mau mengambil skripsi sekaligus teori, tapi malah nggak bisa, jadi sekarang baru bisa skripsi.
P : Apakah Anda memiliki jadwal mengerjakan skripsi?
SN : Waktu dulu itu belum, tapi waktu sekarang ini memungkinkan saya
memiliki jadwal sendiri karena emang dikejar oleh waktu sih, tapi juga masih ada rasa malesnya, gitu.
P : Adakah target untuk penyelesaian kuliah?
SN : Targetnya itu mungkin sekitar Mei itu harus wisuda, itu target saya dulu,
nah sekarang kan saya baru ngerjain, ee tipis sekali itu Mei bisa lulus
127
wisuda. Makanya saya harus harus harus harus mengejar target itu. Jadi saya harus bisa wisuda kayak gitu mas.
P : Untuk mengejar wisuda Mei tersebut apakah ada langkah tertentu?
SN : Langkah-langkah pertama awalnya tu saya harus sering-sering ketemu
dosen, trus kemudian saya mengkonfirmasi judul saya karena judulnnya itu belum fiks. Mau konfirmasi lagi mau ada yang dirubah, baru saya bisa
melangkah mengerjakannya nyaman.
P : Jadi judulnya itu belum fiks ya mas?
SN : Sebenernya judulnya itu dah fiks, tapi dari saya sendiri tu merasa sangat
sulit mengerjakan skripsi dengan judul tersebut.
P : Kalau boleh saya tahu, apa yang menyebabkan Anda kesulitan dengan
judul tersebut? SN
: Hmmm..karena saya sempat searching-searching sama tanya-tanya sama dosen juga, ee..untuk judulnya tu kurang sinkron gitu lho.. Jadi sulit untuk
mengambil datanya, jadi fifty-fifty lah..
P : Kurang sinkronnya bagaimana mas?
SN : Kurang sinkron dengan teori-teorinya, mungkin ada kesalahan sedikit
kan pas saya mengajukan judul itu terburu-buru, mungkin juga dosennya yang menyetujui juga terburu-buru. Jadi ya karena dikejar oleh waktu,
karena waktu itu jadi syarat pengeluaran nilai dan udah ada judul waktu itu, mau nggak mau judul itu dipake untuk sementara.
P : Berarti masalahnya ada di judul ya mas?
SN : Ya, ada di judul, itu juga yang membuat saya terlambat.
P : Apa yang Anda rasakan terkait kemunduran penyelesaian skripsi Anda?
SN : Yang saya rasakan atas mundurnya saya mengerjakan skripsi, pertama
kali saya kecewa terus ya e kurang perfect juga, kemudian ya saya kecewa pada diri saya, kenapa nggak bisa cepat, trus pengen cepet-cepet selesai
gitu lo. Pengen cepet-cepet banget selesai skripsi. Kemudian disisi lain saya berpikir, oh iya ternyata ada alasan kenapa saya terlambat, e skripsi
gitu, dan alasan itu menurut saya ya e cukup cukup e bermanfaat bagi saya juga. O ternyata saya selama ini e telt skripsi karena ada alasan tertentu
gitu yang mana bisa menambah keuangan saya. Bukan karena saya males-
128
malesan, bukan saya terlalu males atau lain sebagainya lah, tapi ada alasan yang bagi saya sangat menguntungkan saya juga gitu. Daripada saya
kecewa berkepanjangan kan nggak baik.
P : Tadi Anda mengatakan bahwa Anda sedikit malas, sekarang Anda
mengatakan bahwa itu bukan kemalasan, jadi bagaimana maksudnya? SN
: Ya saya juga merasakan males itu karena ya memang, e.. apa ya, kurang dorongan, dorongan dari…ya orang tua sih ndorong supaya cepet-cepet.
Tapi lingkungan saya mungkin kurang, dorongan dari lingkungan sehari- hari saya, temen, temen saya sekitar itu kurang gitu, mungkin karena
mereka bukan temen-temen yang mengerjakan skripsi. Ketika saya bergabung dengan temen-temen yang mengerjakan skripsi saya jadi cepet
termotivasi, tapi begitu saya keluar kumpul sama yang lain langsung turun lagi. Itu yang males itu disitu.
P : Apa alasan Anda terlambat mengerjakan skripsi?
SN : Oya alasan itu ya karena saya aktif di wirausaha. Waktu itu saya
memiliki usaha yang sangat besar, satu tahun itu saya cuti, nah disitu saya gabung dengan temen-temen wirausaha di UNY.Selama satu tahun itu
saya vacum untuk kuliah dan itu berdampak e keselanjutnya, gitu, dan saya rada menurun nilainya, karena masih fokus diwirausaha.
P : Bagaimana perjalanan dalam mengerjakan skripsi dari awal hingga saat
ini? SN
: Eeee..dari pertama tu saya mengajukan judul itu dipenelitian pendidikan kalau nggak salah saya ngajuin judulnya dan disetujui oleh ketua jurusan
karena berkaitan dengan pengeluaran nilai KRS-an, kalau belum disetujui maka nilai belum bisa keluar, jadi saya cari judul itu masih sembarangan.
Masih acak-acakan nggak sesuai dengan hati saya.Yaudah asal-asalan disetujui ya nggak papa gitu lho.Ditengah perjalanan saya mengikuti
seminar, seminar BK, nah disitu saya merasa kesulitan untuk, untuk untuk mengerjakannya. Saya tanya-tanya lagi ke yang lain, oh ya ternyata sulit
teorinya. Kemudian, buku-bukunya juga sulit dicari, kemudian itu saya mulai searching lagi, ya memang sulit, gitu.Makanya saya harus ketemu
dosen pembimbing saya lagi, saya memfixasi judul saya lagi.
129
P : Bagaimana intensitas waktu Anda antara bermain dengan mengerjakan
skripsi? SN
: Kalau bermainnya saya itu mungkin ketemu silaturahmi sama temen itu jadi lebih lebih lebih apa yaaa lebih banyak daripada mengerjakan atau
memikirkan skripsi untuk saat ini. Dulu saya berpikir waktu sela-sela yang ada bisa untuk mengerjakan skripsi ternyata tidak, ee karena saya
orangnya memang harus fokus ke salah satu, gitu.
P : Intensitas Anda diperpustakaa bagaimana?
SN : Untuk mencari data-data, kemarin saya telah melakukan ke perpustakaan
beberapa kali. Setelah saya lakukan juga tapi untuk intensitas masih bisa dikatakan jarang.
P : Bagaimana peran orangtua dalam membantu Anda dalam skripsi?
SN : Ya peran orangtua saya sangat baik sekali kalau menurut saya, karena
dari orangtua, kakak, dan adik itu dituntut untuk cepet selesai. Sering ditanyakan skripsinya sampai mana- sampai mana itu yang membuat saya
lebih itu, apa namanya, lebih semangat lagi untuk mengerjakannya. Mungkin untuk tekanan dari orang tua saya agak berleha-leha sedikit gitu
lo.
P : Apa yang Anda rasakan dengan adanya tekanan tersebut?
SN : Dengan adanya tekanan dari orang tua itu saya malah merasa semangat
mengerjakannya karena setiap saat di awasi gitu lo walaupun melalui telepon. Melalui telpon kan tetep ditanyain dan nggak bisa bohong gitu lo,
sulit berbohong kepada orang tua bahwa saya telah mengerjakan ini itu itu itu itu, dan saya mengharapkan apa adanya gitu. Itu yang bisa membuat
saya apa namanya, maju karena jujur sama orang tua.
P : Kalau dukungan dari dosen pembimbing skripsi sendiri bagaimana?
SN : Ya dari dosen pendamping saya pernah dulu waktu kuliah saya kan
menyatakan kepada beliau eh ternyata beliau bener jadi dosen pendamping saya skripsi saya berjanji empat bulan bisa kelar, kemudian ditagih sama
beliau e ya kalau bisa empat bulan atau lima bulan soalnya juga kurang percaya waktu itu kan , tapi mudah-mudahan dengan semangat saya,
motivasi saya bisa mengerti bisa taulah saya ingin cepat gitu. Saya kalau mau bertemu dosen janjian dulu, harus sms dulu, soalnya kalau belum
janjian kemungkinan beliau tidak bisa gitu.Kalau dukungan dari dosen
130
sendiri untuk saat ini masih sedikit, walaupun ada saya merasa sedikit, motivasinya masih sedikit.
P : Kalau dari Anda sendiri bagaimana mengatasi lamanya penyelesaian
skripsi? SN
: Untuk mengerjakan skripsi agar cepat selesai langkah-langkah saya, saya harus terjun langsung mengerjakannya gitu, e pertama tadi fiksasi apa
yang harus saya kerjakan, kemudian ya saya mencari teori-teori yang bersangkutan dengan skripsi saya gitu, kemudian berkumpul sama teman-
teman atau adik tingkat yang masih…teman-teman lama yang masih skripsi, bertanya-tanya adik-adik tingkat yang baru e e satu-satu bab sama
saya mengerjakannya sama, jadi saya harus banyak berkumpul bersama mereka biar terdorong.
P : Baik, sepertinya wawancara kita sudahi dulu, lain waktu bila ada
kesempatan bisa kita lanjutkan kembali. Selama siang.
SN : Ya pak. Selamat siang.
Wawancara II 24 Mei 2016
Wawancara dilakukan di asrama tempat SN tinggal di Yogyakarta. P = pewawancara, SN = subjek yang mengalami prokrastinasi
P : Selamat pagi Mas?
SN : Pagi
P : Bagaimana kabarnya?
SN : Alhamdulillah baik
P : Oke, sesuai janjian kita minggu lalu, kita hari ini akan melakukan
wawancara kembali terkait kemajuan skripsi Anda?
SN : Siap.
131
P : Bagaimana kemajuan skripsi Anda?
SN :Kemajuan skripsi saya untuk saat ini eee belum ada kemajuan, bisa
dibilang seperti itu karena mungkin saya masih ada eee apa namanya planning lain mengenai pekerjaan saya seperti itu. Yang membuat skripsi
saya belum maju tu ya itu pekerjaan dan planning lain yang jauh lebih besar daripada saya eee mengerjakan skripsi untuk saat ini gitu, eee saya
untuk kebutuhan saat ini belom skripsi gitu, skripsi belum saya kerjakan dengan baik gitu karena ada hal lain yang lebih mendesak yang harus saya
kerjakan. P
: Apakah Anda sekarang masih mengambil teori? SN
: Teori tidak, sekarang tinggal skripsi. P
: Kalau boleh tahu, apa planning tersebut adalah usaha yang Anda ceritakan pada wawancara dengan saya sebelumnya?
SN :Kalau usaha yang dulu saya sampaikan itu tidak , untuk saat ini mungkin
saya apa namanya harus pulang ke Sumatra dulu dan mempunyai planning baru membuat usaha baru dan apa namanya saya mempersiapkan untuk
hal lain yang lebih serius gitu, eee bisa dibilang mempersiapkan masa depanlah.
P :Apakah Anda masih tetap akan mengejar skripsi hingga lulus atau
bagaimana? SN
:Untuk skripsi saya tetap mengejar hingga lulus, itu harus bagi saya, seperti itu.
P :Target Anda selesai skripsi bagaimana untuk saat ini?
SN :Untuk target skripsi saya masih menargetkan harus tahun ini harus kelar
harus selesai maksimal ya November atau Desember itu harus selesai eee dan Februari itu harus sudah wisuda itu target saya, atau kalau bisa, kalau
memungkinkan itu Desember 2016 itu sudah wisuda, pokoknya Desember itu sudah bebas seperti itu, itu target saya tapi ke depannya belum tahu,
barangkali ada kemunduran lagi belum tahu tapi planning saya seperti itu.
132
P :Kalau saya boleh tahu, untuk mengejar planning tersebut apakah Anda
membuat langkah-langkah tertentu? SN
:Untuk target sudah saya pikirkan dan saya memikirkan eee selesai Ramadhan itu kan anak sekolah pada masuk, nah disitu saya bisa ee
karena saya ganti sekolah baru saya minta ijin terlebih dahulu untuk mengambil data disana tentang eee permasalahan skripsi saya, kalau boleh ya saya
lanjut langsung eee apa namanya mengerjakan biar enak dulu kan kita mengunjungi sekolah yang baru karena saya PPL nya tidak di sekolah
tersebut PPL nya di SMA 2 itu kejauhan dan mungkin kurang pas untuk masalah skripsi yang saya angkat judulnya, masalah yang saya angkat tu
kurang pas di SMA tempat saya PPL dulu, jadi saya mencari SMA baru lagi , nah itu tahun ajaran baru ini kan baru masuk, nah itu rencananya
saya sudah mencari lagi di deket-deket UNY seperti itu. P
:Kalau dukungan dari orang tua, adik atau kakak, dan dosen pembimbing sendiri bagaimana?
SN :Kalau dukungan dari orang tua itu sangat sangat mendukung untuk cepat
menyelesaikan dan selalu di tanya itu juga membuat saya bingung gitu kan, mau gimana gitu kan, adik juga seperti itu sama, tapi kalo dari dosen
itu ya karena masih beberapa kali ketemu , masih dua kali kalo ndak salah ketemu sama dosennya ya dosennya nyuruh segera selesai seperti itu ,
hanya nyuruh…ya..cepet diselesaikan gitu. Kalau dari orang tua sih terus menerus gitu mendukung gitu, tapi kan ya mungkin saya nggak begitu
…dibandingkan dengan target pekerjaan, target usaha saya itu nggak …timpang gitu lho, saya lebih memilih usaha saya itu untuk sementara ini
gitu , memilih ke jalur lain. Nah skripsi nanti sebentar, sebentarr..gitu.
2. SUBJEK 2 TO Wawancara I