a. Struktur Sosial Kaku
Merupakan bentuk struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-
kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpindahan status atau kedudukannya.
b. Struktur Sosial Luwes
Merupakan bentuk struktur sosial dimana setiap
anggota masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan.
c. Struktur Sosial Formal
Merupakan suatu bentuk bentuk struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang. Contohnya, lembaga pemerintahan tingkat
kabupaten yang terdiri dari seorang bupati, wakil bupati, sekwilda, dan lain-lain.
d. Struktur Sosial Informal
Merupakan bentuk struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
Contohnya, dalam sebuah masyarakat terdapat tokoh yang memiliki wibawa, kharisma, disegani, dan dipatuhi oleh anggota masyarakatnya, tetapi
mereka tidak berada dalamsuatu struktur yang formal.
2. Dilihat dari Identitas Keanggotaan Masyarakat a. Struktur Sosial Homogen
Memiliki latar belakang kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya, seperti kesamaan ras, suku bangsa, atau agama. Contoh
pada masyarakat Badui dalam, setiap anggota masyarakatnya memiliki nenek moyang yang sama serta kepercayaan yang sama. Mayarakat yang
memiliki struktur sosial ini cenderung tidak menginginkan perubahan.
b. Struktur Sosial Heterogen
Struktur sosial ini ditandai oleh keragaman identitas anggota masyarakatnya. Struktur sosial heterogen memiliki latar belakang ras,
suku, ataupun agama yang berbeda. Contoh, bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, agama yang berbeda.
3. Struktur sosial mekanis dan statis
Struktur mekanis adalah suatu struktur yang menuntut persamaan posisi dari anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Struktur statistik adalah struktur yang dapat berfungsi dengan baik apabilapersyaratan jumlah anggotanya terpenuhi.
4. Struktur atas dan bawah.