LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PENUTUP
meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak. Jadi lebih mementingan kepentingan bersama.
4 Arbitrasi Merupakan bentuk akomodasi yang digunakan untuk menyelesaikan
konflik dengan cara meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih tinggi
dari pihak-pihak yang bertikai. Keputusan yang diambil pihak ketiga ini harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang berkonflik.
5 Mediasi Merupakan penyelesaian konflik yang dilakukan dengan cara
mendatangkan pihak ketiga yang sifatnya netral dan idak memihak. Dalam mediasi ini pihak-pihak yang berkonflik sepakat untuk
mendatangkan atau menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Tapi keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihak manapun.
6 Adjudication Merupakan suatu cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.
Ajudikasi merupakan salah satu bentuk akomodasi yang memilih penyelesaian konflik melalui jalur hokum.
7 Toleransi Merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal.
Contohnya, beberapa orang atau kelompok menyadari akan pihak lain dalam rangka menghindari pertikaian. Dalam masyarakat Jawa dikenal
dengan instilah “tepa selira” atau tenggang rasa. 8 Statlemate
Merupakan suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertikai atau berkonflik mempunyai kekuatan yang seimbang. Karena
kekuatannya seimbang, mereka kemudian berhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan pertentangan atau menghentikan konflik.
9 Konsiliasi Merupakan bentuk penyelesaian pengendalian konflik sosial yang
dilakukan melakukan lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan dengan adil. Dalam konsiliasi, kelompok yang berkonflik
duduk bersama mendikusikan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan. Contoh, melalui lembaga perwakilan rakyat.
10 Rekonsiliasi Merupakan upaya kompromistis yang ditempuh untuk mengakomodasi
dua kepentingan yang berbeda. Rekonsiliasi bertujuan untuk memulihkan