Koperasi Dan Kewirausahaan
147
c. Koperasi Gabungan adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 tiga koperasi pusat dan daerah kerjanya berada
pada tingkat provinsi atau daerah yang dipersamakan. d. Koperasi Induk adalah koperasi yang anggotanya minimal
3 tiga koperasi gabungan dan daerah kerjanya berada pada tingkat nasional.
Tingkatan dalam organisasi koperasi dapat digambarkan sebagai berikut.
2. Pengelolaan Koperasi
Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada Tiga Sehat, yaitu sehat organisasi, sehat usaha, dan sehat mental.
a. Sehat organisasi, mencakup: 1 adanya kesadaran para anggota untuk kegiatan koperasi,
2 adanya kesadaran koperasi untuk hidup atas dasar anggaran dasarnya,
3 ketiga alat perlengkapan organisasi koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
Tugas Mandiri
Identifikasikan fungsi dan peran koperasi dalam perekonomian nasional
Gambar 6.2 Tingkatan organisasi koperasi
Sumber : Dokumen Penerbit.
Koperasi Induk
Koperasi Gabungan
Koperasi Gabungan
Koperasi Gabungan
Koperasi Pusat
Koperasi Pusat
Koperasi Pusat
Koperasi Primer
Koperasi Primer
Koperasi Primer
Koperasi Primer
Koperasi Primer
20 Orang
Di unduh dari : Bukupaket.com
148
Ekonomi SMA dan MA Kelas XII
4 bagian-bagian dalam organisasi bekerja normal dalam hubungan organik,
5 adanya komunikasi yang lancar antara pengurus dengan anggota, pengurus dengan pengurus dan anggota yang
satu dengan anggota yang lainnya. b. Sehat usaha, yang mencakup:
1 kegiatan usahanya dijalankan berdasar atas asas dan tujuan koperasi,
2 usahanya terjalan secara kontinu, 3 SHU dibagikan sesuai dengan jasa anggota,
4 dapat dicapai tingkat efistensi sesuai dengan rencana.
c. Sehat mental, yang mencakup: 1 adanya kesadaran para pengurus dan anggota akan
tanggung jawab pada koperasi, 2 tidak semata-mata berpikir kebendaan materialistis,
tetapi nilai kemanusiaan dan sosial yang lebih diutamakan,
3 kejujuran dan keadilan dalam kegiatan pengurus dan anggota,
4 untuk mempertinggi kesejahteraan anggota, baik secara materiil maupun secara spirituil,
5 adanya program-program pendidikan yang dilaksanakan secara kontinu,
6 adanya pengabdian kepada masyarakat, 7 adanya swadaya, swakerta, dan swasembada dalam
koperasi, 8 tidak mencari keuntungan yang tidak didasarkan pada
prinsip koperasi.
3. Perangkat Organisasi
Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 Bab VI Pasal 21 sampai dengan Pasal 40 tentang Perangkat Organisasi, disebutkan
bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
a. Rapat Anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi. Rapat anggota menetapkan: 1 anggaran dasar,
2 kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan
usaha koperasi, 3 pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan
pengawas, 4 rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi, serta pengesahan laporan keuangan, 5 pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya,
Di unduh dari : Bukupaket.com
Koperasi Dan Kewirausahaan
149
6 pembagian sisa hasil usaha, 7 penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran
koperasi. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah
untuk mencapai mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Dalam hal pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu
suara. Pemungutan suara dilakukan oleh para anggota yang hadir.
Hak suara dalam koperasi sekunder dapat diatur dalam Anggaran Dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota
dan jasa usaha koperasi secara berimbang. Maksudnya penentuan hak suara dilakukan sebanding dengan jumlah
anggota setiap koperasi dan besar kecilnya jasa usaha koperasi anggota terhadap koperasi sekundernya.
b. Pengurus Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 29 tentang
Pengurus, ditetapkan sebagai berikut. 1 Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam
rapat anggota. 2 Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota.
3 Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.
4 Masa jabatan pengurus paling lama 5 lima tahun. Anggota pengurus yang telah habis masa jabatannya
dapat dipilih kembali. 5 Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi
anggota pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar. Sementara itu, dalam Pasal 30 disebutkan bahwa:
1 Tugas pengurus:
- mengelola koperasi dan usahanya,
- mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi,
- menyelenggarakan rapat anggota,
- mengajukan laporan keuangan dan pertanggung-
jawaban pelaksanaan tugas, -
menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib,
- memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
2 Pengurus berwenang:
- mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan,
- memutuskan penerimaan dan penolakan anggota
baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar,
- melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan
dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.
Di unduh dari : Bukupaket.com
150
Ekonomi SMA dan MA Kelas XII
c. Pengawas Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 38 tentang
Pengawas, ditetapkan sebagai berikut. 1
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
2 Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota.
3 Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai
anggota pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Selanjutnya dalam Pasal 39, ditetapkan bahwa:
1 Pengawas bertugas: -
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
- membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya 2 Pengawas berwenang:
- meneliti catatan yang ada pada koperasi
- mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
3 Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
Manajer Pengawas
Pengurus
Staf Ahli
A N G G O T A Unit Usaha
Unit Usaha Unit Usaha
Gambar 6.3 Struktur organisasi koperasi
Sumber: Dokumen Penerbit.
Keterangan: Garis
menunjukkan hubungan perintah Garis
menunjukkan hubungan kerjasama yang baik,
Rapat Anggota
Di unduh dari : Bukupaket.com
Koperasi Dan Kewirausahaan
151 Dari struktur organisasi koperasi Gambar 6.2 dapat
dijelaskan bahwa pengurus terbuka terhadap pengawas, pengawas bersifat wajar dalam melaksanakan tugas
pengawasannya, dan antara pengurus dengan pengawas terjadi dialog.
4. Organisasi dan Pengelolaan KUD